Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Apakah Paus Menikah dalam Ajaran Katolik? Ini Penjelasannya
10 Mei 2025 16:32 WIB
ยท
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Apakah paus menikah mungkin menjadi pertanyaan yang sering muncul di benak banyak orang, terutama bagi mereka yang belum terlalu mengenal struktur dan aturan dalam Gereja Katolik. Ini tentunya juga berkaitan dengan tugas kepemimpinan Paus.
ADVERTISEMENT
Sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik di dunia, Paus memiliki peran yang sangat sakral dan penuh tanggung jawab. Akan tetapi, kehidupan pribadinya pun kerap menjadi sorotan, termasuk soal status pernikahan.
Memahami Apakah Paus Menikah dan Alasannya dalam Ajaran Katolik
Apakah Paus menikah? Secara resmi dan historis, Paus dalam gereja Katolik Roma tidak menikah. Seorang Paus adalah Uskup Roma, yaitu jabatan tertinggi dalam hierarki gereja Katolik.
Untuk bisa menjadi Paus, seseorang harus terlebih dahulu menjadi uskup, dan sebelum itu menjadi imam. Dalam tradisi gereja Katolik Roma, para imam dan uskup diwajibkan untuk selibat, yaitu tidak menikah dan hidup murni.
Menurut keterangan di kbbi.kemdikbud.go.id, arti selibat adalah ketentuan tidak menikah bagi rohaniwan sebagai tanda ketakwaan dan pengabdian penuh kepada Allah. Arti lainnya adalah tidak menikah dan hidup membujang.
ADVERTISEMENT
Selibat Imam adalah praktik hidup tidak menikah demi Kerajaan Allah. Ini merupakan aturan disipliner, bukan dogma (ajaran iman), tapi telah menjadi tradisi kuat selama lebih dari 1.000 tahun di Gereja Katolik Roma.
Hukum selibat dalam Katolik disebutkan pada:
Aturan ini adalah bagian dari disiplin Gereja, bukan dogma iman. Sehingga secara teoretis bisa saja berubah, tapi sampai saat ini tidak pernah terjadi di dalam tradisi gereja Katolik Roma.
Yesus sendiri hidup tanpa menikah. Karena itu, banyak rohaniwan Katolik mengikuti teladan ini, termasuk Paus. Dengan tidak menikah, Paus dianggap bisa lebih bebas melayani tanpa terbagi antara tugas keluarga dan tanggung jawab keagamaan.
ADVERTISEMENT
Di masa awal Kekristenan, sebelum aturan selibat diberlakukan secara ketat, beberapa paus pertama memang pernah menikah. Bahkan, Paus Petrus yang merupakan Paus pertama diketahui memiliki istri. Informasi ini tercatat dalam Injil Markus 1:30 tentang ibu mertua Petrus yang sakit.
Akan tetapi, sejak abad ke-12, setelah Konsili Lateran I (tahun 1123) dan Konsili Lateran II (1139), peraturan selibat ditetapkan lebih ketat. Sejak saat itu pula para Paus terpilih adalah mereka yang tidak menikah.
Dengan memahami penjelasan mengenai apakah Paus menikah, semua orang bisa melihat bahwa peran Paus dalam Katolik memang terkait dengan panggilan hidup selibat. Hidup tanpa menikah demi pengabdian penuh kepada Tuhan dan gereja. (DNR)
ADVERTISEMENT