Konten dari Pengguna

Biografi Singkat Sultan Ageng Tirtayasa, Pahlawan Nasional dari Banten

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
12 November 2023 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Biografi singkat Sultan Ageng Tirtayasa. Sumber foto: pexels/Dio Hasbi Saniskoro
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Biografi singkat Sultan Ageng Tirtayasa. Sumber foto: pexels/Dio Hasbi Saniskoro
ADVERTISEMENT
Sultan Ageng Tirtayasa atau Pangeran Surya berkuasa di Banten tahun 1651-1683. Di bawah kepemimpinannya, Banten berada di puncak kejayaan. Bagi siswa, perlu tahu biografi singkat Sultan Ageng Tirtayasa untuk menambah wawasan.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui teks biografi adalah teks yang menceritakan perjalanan hidup seseorang, hal ini sesuai dengan apa yang tertulis dalam Buku Ajar Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Tingkat Dasar oleh Asyhari Dwi Rukmana dkk (2021).

Biografi Singkat Sultan Ageng Tirtayasa

Ilustrasi Biografi Singkat Sultan Ageng Tirtayasa. Sumber: www.unsplash.com
Sebagai salah satu pahlawan nasional dan pada masa itu berjuang melawan VOC, biografi singkat Sultan Ageng Tirtayasa menarik untuk diketahui.
Sultan Ageng Tirtayasa berasal dari Banten kelahiran 1631 dan meninggal di Batavia pada usia 61 tahun pada tahun 1692. Beliau adalah sultan ke-6 Banten di mana pada saat usianya yang ke 20 menggantikan kakeknya Sultan Abdul Mafakhir.
Sultan Ageng Tirtayasa menikahi seorang putri penggawa yang begitu cantik yaitu Nyai Ratu Gede. Nyai Ratu Gede adalah pernikahan kedua dari Sultan Ageng Tirtayasa setelah istri pertamanya meninggal yakni Ratu Nengah. Sultan Tirtayasa memiliki 30 anak.
ADVERTISEMENT
Dalam masa kepemimpinannya beliau melakukan pengawasan terhadap daerah-daerah Banten yang tersebar luas seperti Lampung, Solebar, Bengkulu dan lainnya.
Selain itu Sultan Ageng Tirtayasa melakukan hubungan diplomatik dengan Muttasharifat Hejaz yang mewakili kekhalifahan Islam Turki Usmani. Hubungan ini adalah sebuah keharusan dengan tujuan memperkuat kekuatan Islam dalam ancaman ekspansi dunia barat ke timur jauh.
Dalam memperkuat ajaran agama Islam di Banten, beliau juga meminta Sharif Makkah agar mengirim guru agama langsung ke Banten yaitu Sayid Ali, Abdunnabi dan Haji Salim.
Pada tahun 1674 Sultan Ageng Tirtayasa meningkatkan keamanan daerah Banten dengan memerintahkan agar para anggota Dewan Agung dipindahkan ke Istana Surasowan dekat pantai teluk Banten, hal ini bertujuan agar menunjukkan kesiapan dan kematangan agar tidak bergantung pada siapa pun termasuk petinggi negara.
ADVERTISEMENT
Selama masa kepemimpinan Sultan Tirtayasa Banten menjadi lebih baik di bidang politik, sosial-budaya dan juga perekonomiannya bahkan mengancam kedudukan VOC yang ada di Batavia.
Pada tahun 1683 beliau akhirnya ditangkap oleh Belanda dan dipenjarakan hingga meninggal di sana. Beliau dimakamkan di Kompleks Pemakaman Raja-Raja Banten yang ada di Banten lama.
Dengan ini Sultan Tirtayasa mendapatkan gelar pahlawan nasional dengan SK Presiden tahun 1970.
Demikian disampaikan biografi singkat Sultan Ageng Tirtayasa yang dapat dijadikan bahan belajar siswa dalam menambah wawasan berbangsa dan bernegara. (NDA)