Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka dalam Pengambilan Keputusan
25 Oktober 2024 14:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin? Hal tersebut memiliki kaitan pada pemahaman konsep dari dua filosofi.
ADVERTISEMENT
Seorang pemimpin yang memahami filosofi tersebut dapat menjadi contoh yang baik bagi bawahannya. Selain itu bawahan dari pimpinan akan merasakan dukungan yang tinggi karena pemimpin berupaya membantu semangat kerja serta kreativitas, dan memberikan bimbingan dukungan kepada bawahannya.
Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka Memiliki Kaitan dengan Penerapan Pengambilan Keputusan Sebagai Seorang Pemimpin?
Mengutip dari buku Menatap Guru Penggerak, Yasser A. Amiruddin (2021:91), Patrap Triloka memiliki tiga semboyan yaitu “Ing Ngarso Suntulodo”, “Ing Madya Mangan Karsa”, dan “Tut Wuri Handayani”.
Ketiga semboyan ini memiliki arti yaitu “di depan memberi teladan”, “di tengah membangun motibasi”, dan “di belakang memberikan dukungan”. Patrap Triloka tersebut merupakan asas-asas pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara .
ADVERTISEMENT
Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan asas tersebut berhubungan dengan cara penerapan pengambilan keputusan bagi seorang pemimpin. Lantas bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Kaitannya dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin terletak pada pemahaman dan pengintegrasian nilai-nilai dan konsep dari kedua filosofi. Pemahaman megenai Pratap Triloka akan membantu pemimpin dalam memahami komplekstisitas dalam pengambilan keputusan, karena harus mempertimbangkan tidak hanya aspek fisik dan material.
Namun juga juga aspek emosional, sosial, dan spiritual dari situasi yang sedang dihadapi. Dengan demikian pemimpin yang mengintegrasikan kedua filosofi tersebut dalam pengambilan keputusan dapat menjadi pemimping yang bijaksana.
Kemudian juga memiliki kinerja yang tinggi dan dapat mencapai kesuksesan tidak hanya dalam pencapaian materi. Namun, kesuksesan ini juga dicapai dalam hal pembangunan pribadi dan masyarakat secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Seorang pemimpin yang dapat menerapkan filosofi tersebut akan lebih mudah dalam melakukan pengambilan keputusan ketika terdapat masalah. Hasilnya pun cenderung akan lebih diterima oleh berbagai pihak yang terlibat.
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap T riloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin? Kaitannya ada pada pemahaman konsep dari dua filosofi yang dapat menjadikan pemimpin yang bijaksana. (PAM)