Konten dari Pengguna

Fungsi Ose dan Tata Cara Penggunaannya yang Benar

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
13 Juli 2023 17:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Fungsi Ose, sumber: pexels/Karolina Grabowska
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Fungsi Ose, sumber: pexels/Karolina Grabowska
ADVERTISEMENT
Ose adalah nama dari salah satu alat laboratorium yang bentuknya berupa batang. Fungsi ose sendiri adalah untuk melakukan inokulasi.
ADVERTISEMENT
Bentuk batang ose ini serupa dengan batang pengaduk. Hanya saja pada bagian ujungnya dilengkapi kawat. Kawat pada ose, terdapat dua jenis bentuk, yaknikolongan dan lurus. Bentuk ini sengaja dibuat seperti itu agar dapat difungsikan dengan baik untuk praktikum.

Fungsi Ose pada Pengamatan Ilmiah

Ilustrasi fungsi ose pada praktikum ilmiah, sumber: pexels/Karolina Grabowska
Seperti yang telah disebutkan, bahwa bentuk kawat ose ada yang kolongan, ada pula yang lurus. Berdasarkan bentuk kawatnya, kedua ose ini memiliki fungsi yang agak berbeda.
Ose dengan bentuk kolongan dipakai untuk inokulasi media cair, sedangkan ose yang lurus digunakan dengan metode gores di media agar. Seorang pengamat harus menggunakan ose dengan bentuk kawat yang benar supaya proses inokulasi berhasil.
Proses inokulasi sendiri, yakni adalah praktikum yang dilakukan untuk menumbuhkan serta meremajakan mikroba bakteri. Hal ini dilakukan untuk memperoleh populasi mikroba murni.
ADVERTISEMENT
Pada proses tersebut, fungsi ose dibutuhkan ketika hendak mengambil bakteri yang ingin ditumbuhkan pada medianya. Mikroba tersebut harus diambil, namun tak boleh dengan tangan kosong, melainkan harus dengan ose yang steril.
Apabila inokulasi dilakukan secara steril maka bakteri murni yang ingin diremajakan akan tumbuh dengan baik. Itulah sebabnya, ose dikatakan memiliki fungsi penting dalam sebuah pengamatan ilmiah.

Tata Cara Penggunaan Ose

Gambar Fungsi Ose dan Tata Caranya, sumber: pexels/Edward Jenner
Seseorang tidak boleh sembarangan saat ingin menggunakan ose. Batang dan kawat dari ose harus diperhatikan kebersihannya supaya proses pratikum mendapatkan hasil yang baik. Berikut ulasannya.

1. Pastikan Keadaan Kawat Ose Bersih

Kawat ose adalah bagian yang akan digunakan untuk mengambil bakteri. Apabila kawat ini terkontaminasi dengan bakteri lain, maka proses inokulasi bisa terancam gagal. Maka, agar kawat ose steril bagian tersebut perlu disemprotkan cairan alkohol.
ADVERTISEMENT

2. Diamkan Sejenak

Alhokol yang telah disemprotkan pada kawat ose memerlukan waktu beberapa saat agar bisa bekerja. Oleh karena itu, tunggu beberapa saat sebentar hingga kawatnya kering.

3. Panaskan Batang Ose

Dikutip dari buku Corynebacterium Diphtheriae Diagnosis Laboratorium Bakteriologi, Roselinda, dkk. (2014:55), ose biasanya dipanaskan dengan bantuan spiritus atau lampu gas, kemudian di bakar.
Namun, setelahnya ingat untuk tidak memegang kawat ose dengan tangan sebelum dipanaskan. Selain itu, jangan pula meletakkan ose di sembarang tempat, seperti meja setelah dipanaskan. Sediakan tempat khusus yang memungkinkan ose tetap steril.

4. Ambil Bakteri dan Tanamkan

Jika sudah dipanaskan, langsung saja ambil bakteri dengan ose, kemudian tanamkan ke medianya. Cara menanamkannya, yakni dengan menggosoknya perlahan agar tidak merusa media yang dipakai.

5. Sterilkan Lagi

Apabila hendak mengambil bakteri lain, jangan lupa untuk mengolesi kawat ose dengan alkohol lagi. Kemudian tunggu kering.
ADVERTISEMENT
Ketika ingin mengambil bakteri lain, sterilkan lagi kawat ose menggunakan alkohol. Tunggu sampai kering, lalu bakar lagi menggunakan spiritus. Ulangi tahap ini setiap ingin mengambil bakteri baru.
Itulah tadi penjelasan mengenai fungsi ose dan tata cara pemakaiannya yang benar. Jangan lupa untuk memerhatikan keselamatan selama praktikum, agar tak membahayakan diri sendiri maupun orang lain. (SLM)