Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Kemungkinan Terburuk Apabila Masyarakat Mengabaikan Toleransi dalam Pergaulan
22 Januari 2025 14:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut buku Konsep Dan Teori Pendidikan Karakter : Pendekatan Filosofis, Normatif, Teoritis dan Aplikatif, Dr. Hadi Candra, S.Ag., M.Pd., Dr. Pristian Hadi Putra, M.Pd (2023:152), toleransi memiliki arti menghargai perbedaan dan tidak menyudutkan salah satu pihak melalui pengertian dengan tujuan kedamaian. Toleransi disebut juga faktor esensi untuk perdamaian.
Kemungkinan Terburuk Apabila Masyarakat Mengabaikan Toleransi dalam Pergaulan?
Tanpa toleransi, perbedaan yang ada dalam masyarakat dapat menjadi pemicu konflik yang merusak harmoni sosial. Dengan sikap saling menghargai, berbagai kelompok dalam masyarakat dapat hidup berdampingan meskipun memiliki keyakinan, budaya, atau pandangan yang berbeda.
Toleransi juga menjadi landasan untuk membangun hubungan yang kuat, menciptakan rasa saling percaya, dan mendorong kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, menanamkan nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari adalah langkah penting untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan harmonis.
ADVERTISEMENT
Lantas, seperti apa kemungkinan terburuk yang dapat terjadi apabila warga masyarakat mengabaikan toleransi dalam pergaulan? Berikut uraiannya.
1. Meningkatnya Konflik Sosial
Ketidaktoleransian dapat memicu perselisihan dan konflik, baik antarindividu maupun antarkelompok. Perbedaan dalam agama, budaya, suku, atau pandangan hidup yang tidak dihormati sering kali menjadi pemicu utama.
Konflik yang tidak terselesaikan dapat berkembang menjadi kekerasan yang merusak hubungan antarwarga dan menciptakan ketegangan berkepanjangan.
2. Perpecahan dalam Komunitas
Ketidakmampuan untuk menerima perbedaan berpotensi memecah belah komunitas. Masyarakat yang terkotak-kotak berdasarkan identitas atau keyakinan tertentu sulit untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Akibatnya, solidaritas dan kerja sama sosial menjadi hilang.
3. Menurunnya Kepercayaan Antarwarga
Ketika toleransi tidak dijaga, rasa saling percaya antarindividu atau antarkelompok akan terkikis. Hal ini dapat menciptakan rasa curiga dan prasangka negatif, yang pada akhirnya menghambat interaksi yang sehat dan produktif dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
4. Penghambatan Kemajuan dan Pembangunan
Toleransi merupakan fondasi untuk menciptakan kolaborasi yang harmonis. Jika masyarakat gagal menghargai perbedaan, kerja sama dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik akan sulit terwujud. Hal ini dapat menghambat kemajuan dan pembangunan di berbagai sektor.
5. Terjadinya Diskriminasi dan Ketidakadilan
Kurangnya toleransi sering kali membuka jalan bagi diskriminasi terhadap kelompok tertentu. Diskriminasi ini dapat berwujud dalam berbagai bentuk, seperti ketidakadilan dalam kesempatan kerja, pendidikan, atau pelayanan publik. Ketidakadilan semacam ini dapat menciptakan ketimpangan sosial yang semakin dalam.
6. Hilangnya Rasa Nasionalisme
Dalam masyarakat yang majemuk, toleransi adalah kunci untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Jika toleransi diabaikan, rasa kebersamaan sebagai satu bangsa dapat memudar. Hal ini berbahaya bagi keberlangsungan negara yang berdiri di atas keberagaman.
Kemungkinan terburuk yang dapat terjadi apabila warga masyarakat mengabaikan toleransi dalam pergaulan membawa dampak buruk yang luas, baik secara sosial, ekonomi, maupun politik . Untuk itu, setiap warga negara perlu menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini, baik dalam keluarga, lingkungan sekolah, maupun komunitas yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Dengan saling menghormati perbedaan, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang damai, adil, dan harmonis. Toleransi bukan hanya sebuah pilihan, tetapi kebutuhan untuk keberlangsungan hidup bersama.(VAN)