Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Ketahui Dampak Negatif Teknologi Terhadap Lingkungan
7 Juni 2024 15:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi telah membawa berbagai manfaat bagi kehidupan manusia yang sangat membantu dalam banyak produktivitas. Sayangnya, di samping membawa kemajuan, ada sejumlah dampak negatif teknologi terhadap lingkungan yang juga dirasakan.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Ekonomi Lingkungan, Muhammad Buttomi Masgode, Arman Hidayat, Penina T Istia (2024:12), faktor ekonomi yang berkeadilan lingkungan mampu menekankan pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan dan mampu menekan distribusi yang adil dari manfaat dan beban lingkungan.
Dengan aksi ini, setiap individu dan lingkungan masyarakat dapat memiliki akses yang sama terhadap lingkungan yang sehat dan berkelanjutan untuk menekan dampak negatif tersebut.
Dampak Negatif Teknologi terhadap Lingkungan yang Perlu Dihindari
Sebetulnya, apa dampak negatif teknologi terhadap lingkungan? Di antaranya adalah terjadi kondisi meningkatnya suhu bumi dan terjadi pemanasan global yang berbahaya bagi keberlangsungan hidup semua makhluk di bumi. Berikut penjelasannya.
1. Emisi Gas Rumah Kaca
Penggunaan kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang utama emisi gas rumah kaca. Asap yang dikeluarkan dari kendaraan mengandung gas berbahaya, seperti karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), dan hidrokarbon (HC).
ADVERTISEMENT
Emisi ini tidak hanya mencemari udara tetapi juga berkontribusi pada pemanasan global. Berdasarkan data, satu kendaraan bermotor yang menempuh jarak 1 km dapat menghasilkan sekitar 200 gram emisi karbon dioksida (CO2).
2. Pencemaran dari Semprotan Aerosol
Semprotan aerosol yang digunakan dalam produk sehari-hari seperti parfum, pengharum ruangan, dan obat nyamuk juga berdampak negatif pada lingkungan. Bahan kimia yang digunakan sebagai gas pendorong, seperti chloro fluoro carbon (CFC), dapat merusak lapisan ozon.
Lapisan ozon yang menipis atau berlubang tidak mampu melindungi bumi dari sinar UV matahari yang berbahaya, yang dapat menyebabkan kanker kulit dan perubahan iklim.
3. Ketergantungan terhadap Plastik dan Polutan
Plastik yang sulit terurai secara alami akan menumpuk di daratan dan lautan, mengancam kehidupan satwa dan ekosistem. Sementara polutan, seperti limbah industri dan emisi kendaraan, merusak kualitas udara, tanah, dan air.
ADVERTISEMENT
Ketergantungan ini menciptakan masalah lingkungan serius, termasuk polusi plastik di laut, kerusakan habitat, dan gangguan kesehatan manusia akibat paparan bahan kimia berbahaya. Reduksi penggunaan plastik dan pengelolaan limbah yang lebih baik diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
4. Limbah Berbahaya Dapat Mematikan Banyak Organisme
Ini artinya bahwa zat-zat beracun yang dibuang ke lingkungan, seperti bahan kimia industri, logam berat, dan pestisida, dapat menyebabkan kematian pada berbagai jenis makhluk hidup. Limbah ini mencemari air, tanah, dan udara, mengganggu ekosistem, dan merusak kesehatan organisme yang terpapar.
Akibatnya, populasi satwa liar menurun, biodiversitas terganggu, dan keseimbangan alam menjadi tidak stabil. Selain itu, limbah berbahaya ini juga bisa masuk ke rantai makanan, mengancam kesehatan manusia.
Mengatasi dampak negatif teknologi terhadap lingkungan membutuhkan usaha kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat. Dengan langkah-langkah yang tepat, maka semua pihak dapat meminimalkan dampak negatif tersebut dan menjaga kelestarian lingkungan. (VAN)
ADVERTISEMENT