Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Metode Tertua untuk Mengawetkan Bahan Pangan Maupun Non Pangan
15 Mei 2024 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Metode tertua untuk mengawetkan bahan pangan maupun non pangan adalah fermentasi pangan. Proses ini telah digunakan selama ribuan tahun di berbagai belahan dunia.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks pangan, fermentasi tidak hanya berfungsi untuk pengawetan. Namun, juga untuk meningkatkan cita rasa, tekstur, dan nilai gizi dari makanan.
Fermentasi Pangan: Metode Tertua untuk Mengawetkan Bahan Pangan Maupun Non Pangan
Metode tertua untuk mengawetkan bahan pangan maupun non-pangan adalah fermentasi pangan. Dikutip dari buku Teknologi Fermentasi, Zaenal (2018), fermentasi telah dikenal sejak zaman prasejarah.
Dengan bukti arkeologis menunjukkan bahwa metode ini sudah digunakan sejak sekitar 7000-6600 SM di daerah yang sekarang dikenal sebagai Iran. Bangsa Mesir kuno juga dikenal menggunakan fermentasi untuk membuat bir dan roti sekitar 3000 SM.
Di Asia, fermentasi telah digunakan selama berabad-abad untuk membuat produk seperti miso, kecap, dan kimchi. Fermentasi melibatkan konversi karbohidrat menjadi alkohol atau asam organik menggunakan mikroorganisme.
ADVERTISEMENT
Mulai dari ragi, bakteri, atau jamur—dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen). Fermentasi memiliki banyak keuntungan. Selain memperpanjang umur simpan makanan, fermentasi juga meningkatkan kandungan nutrisi.
Misalnya, fermentasi dapat meningkatkan kadar vitamin B dan asam amino esensial dalam makanan. Selain itu, makanan hasil fermentasi biasanya lebih mudah dicerna karena sebagian besar gula dan pati telah dipecah selama proses fermentasi.
Fermentasi juga menghasilkan senyawa bioaktif yang dapat memberikan manfaat kesehatan. Probiotik, yaitu bakteri baik yang terdapat dalam makanan fermentasi, dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.
Selain dalam pangan, fermentasi juga digunakan dalam produksi non-pangan seperti obat-obatan, bahan bakar, dan produk kecantikan. Contohnya, produksi etanol sebagai bahan bakar bio, dan asam sitrat yang sering digunakan dalam produk pembersih dan kosmetik.
ADVERTISEMENT
Fermentasi adalah metode yang tidak hanya bertahan selama ribuan tahun, tetapi juga terus berkembang hingga saat ini. Fermentasi memiliki keuntungan dari segi pengawetan, peningkatan nilai gizi, dan aplikasi dalam berbagai industri.
Sebagai warisan budaya dan ilmiah, fermentasi menunjukkan bagaimana pengetahuan tradisional dapat berpadu dengan teknologi. Tujuannya untuk menciptakan produk yang bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Metode tertua untuk mengawetkan bahan pangan maupun non-pangan adalah fermentasi pangan. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan para pembaca! (Msr)