Mengenal Proses Mekanisme Pembentukan Urine

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
3 Maret 2024 14:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Proses mekanisme pembentukan urine. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Proses mekanisme pembentukan urine. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fungsi utama urine adalah untuk membuang zat-zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh. Proses mekanisme pembentukan urine cukup sederhana dan cepat.
ADVERTISEMENT
Hal ini merupakan cara alami yang dilakukan oleh tubuh untuk mengeluarkan racun dan kelebihan kadar air. Dampaknya itu kesehatan di dalam tubuh akan tetap terjaga.

Proses Mekanisme Pembentukan Urine

Ilustrasi Proses mekanisme pembentukan urine. Sumber: www.unsplash.com
Berdasarkan buku Ilmu Pengetahuan Alam: untuk SMP/MTS kelas VIII Semester Genap, M. Hidayat, Miskadi, Muhamad Suhardi, Randi Pratama Murtikusuma (2023), mekanisme pembentukan urine terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi.
Proses mekanisme pembentukan urine terjadi di ginjal. Ginjal berfungsi sebagai alat ekskresi untuk mengeluarkana zat sisa metabolisme berupa urea, zat sisa empedu, dan garam dalam bentuk zat berlarut dalam air.
Urine dibentuk di nefron dengan menyaring darah dan kemudian mengambil kembali ke dalam darah dengan bahan-bahan bermanfaat. Sisanya akan keluar dari nefron dalam bentuk suatu larutan yang disebut urine. Berikut penjelasan mekanisme pembentukan urine.
ADVERTISEMENT

1. Penyaringan (filtrasi)

Proses pembentukan urine diawali dari fase penyaringan darah yang memasuki ginjal dari pembuluh darah. Fase ini berlangsung pada badan malphigi, bagian dari nefron ginjal yang termasuk kapsula bowman dan glomerulus.
Glomerulus sendiri memiliki fungsi utama menyaring semua zat sisa yang larut dalam darah dan mengeluarkan cairan sekaligus kelebihan elektrolit yang ada di dalam tubuh.

2. Reabsorpsi

Tahap pembentukan urine berikutnya adalah reabsorpsi atau penyerapan kembali. Pada proses ini, urine primer akan diserap kembali oleh tubulus proksimal nefron, tubulus distal, dan tubulus pengumpul.
Tujuan reabsorpsi adalah menyaring kembali air, natrium, asam amino, dan zat gizi lain yang masih dibutuhkan oleh tubuh ke aliran darah.
Setelah disaring kembali, urine akan bergerak secara osmosis dari konsentrasi tinggi ke yang lebih rendah. Urine yang dihasilkan dari tahap reabsorpsi disebut sebagai urine sekunder.
ADVERTISEMENT

3. Pengumpulan (Augmentasi)

Urine sekunder dari tubulus kontortus dital akan turun ke saluran pengumpul atau tubulus kolektivas. Dari saluran ini, urine memasuki pelvis renalis, lalu mengalir ke ureter dan kantung kemih.
Ketika kandung kemih penuh, orang akan merasakan keinginan untuk buang air kecil. Jika kantung kemih sudah penuh, maka urine harus dikeluarkan dari tubuh lewat saluran uretra.
Demikian dijelaskan dengan tepat bagaimana proses mekanisme pembentukan urine dalam tubuh manusia. (NDA)