Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Menurut Teori Dentuman Besar Terbentuknya Sistem Tata Surya Hasil Dari Apa?
17 November 2024 14:51 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teori Dentuman Besar atau Big Bag Theory termasuk konsep ilmiah yang populer. Menurut teori dentuman besar terbentuknya sistem tata surya adalah hasil dari evolusi alam semesta.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Buku Ilmu Kealaman Dasar, Prof.Dr. Dr. Nursalam, M.Si dkk, (2024: 67), hipotesis teori dentuman besar (Big-Bag) dikemukakan pertama kali oleh George Lemaitre. Teori menyebutkan bahwa asal usul alam semesta dimulai dari sebuah primeval atom atau atom yang sangat padat.
Menurut Teori Dentuman Besar Terbentuknya SIstem Tata Surya Adalah Hasil Dari Apa?
Menurut teori dentuman besar terbentuknya sistem tata surya adalah hasil dari perkembangan alam semesta yang dimulai dari sebuah titik kecil yang sangat panas dan padat. Titik ini kemudian mengembang secara cepat dan terus-menerus hingga membentuk alam semesta.
Setelah dentuman besar, partikel-partikel kecil seperti neutron, elektron, dan proton mulai terbentuk dan menyebar. Partikel-partikel ini lalu bergabung membentuk atom dan molekul, yang akhirnya membentuk bintang dan planet.
ADVERTISEMENT
Matahari adalah salah satu bintang yang terbentuk dari proses dentuman besar ini, dan planet-planet di tata surya terbentuk dari partikel-partikel yang mengelilingi matahari yang terpengaruh oleh gravitasi matahari.
Asal-Usul Teori Dentuman Besar atau Big Bang
Teori Dentuman Besar atau Big Bang diawali dengan ditemukannya ide seorang astronom bernama Georges Lemaitre pada tahun 1927. Lemaitre ini menganggap bahwa alam semesta dimulai dari satu titik yang kemudiann menembang menjadi besar secara terus-menerus, lalu enjadi alam semesta.
Pendapat Lemaitre lalu dikuatkan oleh penemuan Edwin Hubble pada 1929. Hubble menemukan bahwa galaksi di sekitar Bima Sakti saling menjauhi satu sama lain secara terus-menerus.
Jika galaksi terus-menerus menjauhi satu sama lain, maka alam semesta memang berkembang semakin besar setiap waktu. Hal ini juga berarti alam semesta pernah sangat kecil sebelum akhirnya menjadi sebesar sekarang.
ADVERTISEMENT
Pada teori dentuman besar ini sebetulnya tidak terjadi ledakan. Alam semesta hanya mengembang ke segala arah. Beberapa partikel tersebar membentuk atom dan saling bertabrakan satu sama lain yang akhirnya menyebabkan reaksi fusi nuklir.
Inilah kelahiran dari bintang pertama yang perkirakan terjadi 200 miliar tahun yang lalu. Matahari adalah salah satu bintang yang merupakan pusat dari tata surya.
Jadi, menurut teori dentuman besar terbentuknya sistem tata surya adalah hasil dari perkembangan alam semesta yang dimulai dari titik kecil dan mengembang secara cepat dan terus-menerus sampai membentuk alam semesta. (ERI)