Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Presipitasi Lengkap dengan Bentuk hingga Proses Terjadinya
19 Juli 2023 17:27 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Presipitasi adalah proses alamiah di mana uap air dalam atmosfer mengembun atau membeku. Kemudian uap air tersebut kemudian jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk air atau padat.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini merupakan bagian penting dalam siklus hidrologi dan berperan dalam pembentukan cuaca dan iklim. Untuk itu, penting pula untuk tau apa saja bentuk dan proses pembentukkannya.
Pengertian Presipitasi
Mengutip dari buku Dynamics of Precipitation: Processes, Patterns, and Impacts, Dr. Thomas Anderson (2022), presipitasi adalah proses alamiah di mana uap air dalam atmosfer mengalami kondensasi dan akhirnya mengembun menjadi partikel-partikel air atau kristal es yang jatuh ke permukaan bumi .
Presipitasi dapat didefinisikan sebagai proses turunnya air atau padatan dari atmosfer ke permukaan bumi. Ini terjadi ketika uap air di atmosfer mendingin dan berubah menjadi tetesan air atau kristal es yang cukup besar untuk jatuh ke bumi.
Bentuk-Bentuk Presipitasi
Berikut adalah bentuk-bentuk presipitasi dalam ilmu sains.
ADVERTISEMENT
1. Hujan
Hujan adalah bentuk presipitasi yang paling umum. Ini terjadi ketika tetesan air jatuh ke bumi dari awan . Hujan dapat berupa gerimis yang lembut atau hujan deras yang intens.
2. Salju
Salju terbentuk ketika uap air membeku langsung menjadi kristal es di awan. Kristal es ini kemudian saling menempel dan membentuk kristal salju yang beragam bentuknya. Salju jatuh ke bumi dalam butiran-butiran padat yang ringan.
3. Hujan Es
Hujan es terjadi ketika tetesan air dalam awan membeku sebelum jatuh ke bumi. Ini terjadi ketika lapisan atmosfer yang lebih dingin berada di atas lapisan yang lebih hangat.
4. Hujan Asam
Hujan asam terjadi ketika hujan mengandung asam sulfat atau asam nitrat akibat pencemaran udara. Ini disebabkan oleh emisi gas-gas polutan, seperti sulfur dioksida dan nitrogen dioksida yang bereaksi dengan air di atmosfer.
ADVERTISEMENT
Proses Terjadinya Presipitasi di Atmosfer
Presipitasi terjadi melalui beberapa tahap proses, antara lain
1. Pembentukan Awan
Uap air dalam atmosfer mengalami pendinginan dan berubah menjadi tetesan air atau kristal es. Tetesan-tetesan air atau kristal es ini berkumpul dan membentuk awan.
2. Pertumbuhan Awan
Partikel-partikel di dalam awan bertumbuh dengan menyerap uap air. Proses ini melibatkan tabrakan antara tetesan air atau kristal es yang ada di dalam awan.
3. Koalesensi
Ketika tetesan air dalam awan menjadi cukup besar, mereka mulai saling bertabrakan dan menggabungkan diri. Proses ini disebut koalesensi dan berkontribusi pada pembentukan tetesan air yang lebih besar.
4. Peningkatan Berat
Ketika tetesan air sudah cukup berat, gravitasi akan mendominasi dan menyebabkan tetesan air jatuh ke bumi sebagai presipitasi. Jika suhu di permukaan bumi cukup rendah, tetesan air dapat membeku menjadi kristal es dan jatuh sebagai salju.
ADVERTISEMENT
5. Jatuh ke Bumi
Presipitasi jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, atau bentuk lainnya. Ini mengembalikan air ke lingkungan dan berkontribusi pada siklus hidrologi.
Memahami pengertian dan proses terjadinya presipitasi adalah hal yang penting agar dapat lebih memahami bagaimana air dan padatan turun dari atmosfer dan berkontribusi pada lingkungan dan siklus hidrologi. (ARR)