Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Antara Gotong Royong yang Dilakukan Masyarakat Kabupaten dan Kota
5 November 2024 11:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tradisi ini masih ada di berbagai daerah, meskipun pelaksanaannya berbeda-beda. Seiring perubahan gaya hidup, gotong royong menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dalam suatu wilayah.
Apakah Ada Perbedaan Antara Gotong Royong yang Dilakukan Masyarakat Kabupaten dan Kota?
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menjunjung tinggi nilai kebersamaan, termasuk gotong royong. Namun, seiring perkembangan zaman, apakah ada perbedaan antara gotong royong yang dilakukan masyarakat kabupaten dan kota?
Menurut buku Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini karya Dr. Agustinus W. Dewantara, S.S., M.Hum. (2018), semangat gotong royong dan kebersamaan mulai dipengaruhi oleh kepentingan individu dan golongan.
Realitanya, pola gotong royong kini mengalami banyak perubahan di Indonesia. Masyarakat kota semakin jarang melakukannya, tetapi masih banyak terlihat dalam kegiatan sehari-hari masyarakat kabupaten.
ADVERTISEMENT
Gotong royong tetap menjadi tradisi pada acara hajatan pengantin, sunatan, dan pembangunan fasilitas umum di pedesaan. Kegiatan ini umumnya berlangsung spontan tanpa perlu koordinasi formal.
Rutinitas ini bisa terjadi karena hubungan antarkeluarga dan antartetangga sangat erat. Dengan begitu, ikatan sosial terjalin lebih akrab secara menyeluruh.
Sementara itu, gotong royong di daerah perkotaan masih ada dalam bentuk yang berbeda. Kegiatannya cenderung lebih terstruktur karena masyarakat kota biasanya mempunyai kesibukan dan keterbatasan waktu.
Contohnya, membersihkan lingkungan difasilitasi RT atau RW setempat dengan jadwal tertentu. Acara pribadi seperti hajatan juga menggunakan jasa berbayar, sehingga ikatan sosial antarkeluarga dan antartetangga menjadi lebih longgar.
Budaya gotong royong yang dulunya merupakan sikap hidup bangsa telah mengalami tantangan dari budaya global. Masyarakat menjadi lebih individualis, konsumtif, dan kapitalis. Akibatnya, rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan semangat untuk saling membantu mulai berkurang.
ADVERTISEMENT
Jadi, apakah ada perbedaan antara gotong royong yang dilakukan masyarakat kabupaten dan kota? Gotong royong masih dianggap tradisi bagi masyarakat kabupaten yang mempererat ikatan sosial. Sebaliknya, gotong royong pada masyarakat kota menjadi lebih formal karena gaya hidup serba cepat dan individualis. (ALF)