Menjaga Bumi Berumur Panjang

Rahmayani Anwar
Mahasiswa Tadris Biologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
7 Juni 2022 20:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmayani Anwar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: dokumentasi pribadi
ADVERTISEMENT
Isu lingkungan terkini adalah mengenai pemanasan global yang terus dikampanyekan menggunakan hastag #savelifeearth. Isu ini menjadi perbincangan hangat setelah video pada ilmuwan yang melakukan demo kepada pemerintah. Pada demo tersebut diusung topik mengenai seruan untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil karena menyebabkan bumi rusak makin cepat.
ADVERTISEMENT

Pemanasan Global Sebagai Permasalahan

Pemanasan global kini menjadi permasalahan ekologi di bumi yang paling besar. Pemanasan global adalah proses di mana panas matahari diserap oleh lapisan atmosfer bumi yang sangat tipis dan kemudian dipantulkan kembali ke angkasa sebagai sinar inframerah. Tertangkapnya radiasi inframerah oleh lapisan tipis atmosfer bumi membuat atmosfer semakin panas. Hal ini menyebabkan suhu bumi meningkat.
Suhu bumi kini dinilai naik sebesar 2 derajat dari suhu yang biasanya. Angka tersebut dianggap kecil namun pada kenyataannya telah banyak sekali perubahan yang terjadi. Tiap perubahan yang terjadi menyeret manusia menuju kehancuran masanya. Jika hal ini terus diabaikan maka dikhawatirkan manusia akan kehilangan bumi sebagai tempat tinggalnya.

Akibat Meningkatnya Pemanasan Global

Dampak dari pemanasan global mengakibatkan kenaikan suhu yang ekstrem menyebabkan cuaca yang ekstrem pula. Perubahan ini menyebabkan meningkatnya fenomena alam yang ada di bumi seperti mencairnya lapisan es di Kutub Utara. Selain itu, berdampak juga pada punahnya hewan karena tidak mampu bertahan, kesehatan manusia terganggu dan gangguan sektor pertanian hingga terbakarnya hutan.
ADVERTISEMENT
Kenaikan suhu ini menyebabkan perubahan iklim di bumi, yaitu perubahan pola cuaca rata-rata yang yang terjadi di bumi dalam waktu yang lama sehingga memengaruhi iklim bumi. Perubahan iklim yang terjadi di bumi merupakan implikasi dari pemanasan global yang disebutkan di atas, dampak yang terjadi dari perubahan iklim adalah sering terjadinya banjir, mencairnya gunung es di Kutub Utara, kekeringan, perubahan pola hujan, dan masih banyak lagi.
Akibat dari meningkatnya suhu rata-rata bumi, terjadi gangguan pada sektor pertanian, yaitu sering terjadinya kebakaran lahan yang merupakan bencana alam yang mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Selain hilangnya lahan, kebakaran hutan juga mengancam nyawa manusia dan hewan yang tinggal pada lahan tersebut.
Walaupun pemanasan global menjadi penyebab kebakaran hutan, tak ayal bahwa manusia juga dapat menyebabkan kebakaran hutan karena kelalaiannya dan keegoisannya dalam kepentingan pribadi seperti keinginan membuka lahan dengan cara membakar hutan, lalu tanpa sengaja membiarkan api membesar dan menyebabkan kebakaran berhektar-hektar. Pembakaran hutan dengan sengaja juga meningkatkan pemanasan global karena gas atau asap dari pembakaran tersebut dilepaskan ke atmosfer.
ADVERTISEMENT
Perusakan hutan seperti penebangan dan pembakaran secara liar disebut sebagai illegal logging. Karena banyaknya hutan yang rusak maka dapat meningkatkan dampak dari pemanasan global karena bumi tidak dapat menyerap panas matahari dengan baik.
Tak hanya itu kerusakan hutan juga dapat memicu terjadinya banjir dan longsor hingga kekeringan. Kerusakan hutan juga mengancam populasi flora dan fauna serta mengganggu pendapatan pada sektor pertanian dan kehutanan. Berkurangnya hutan di dunia menyebabkan penyerapan CO2 di udara menjadi menurun. Ketika gas CO2 semakin banyak memenuhi atmosfer maka suhu bumi akan semakin meningkat.

Cara Memperlambat Dampak Pemanasan Global

Masalah-masalah yang berhubungan dengan pemanasan global dan tindakan brutal yang dilakukan oleh manusia dapat dicegah dengan melakukan reboisasi dan lebih peduli pada lingkungan sekitar. Seperti tidak membuang sampah sembarangan dan melakukan 3R, yakni reduce, recycle dan reuse untuk mengurangi sampah yang ada di bumi. Mengurangi penggunaan barang-barang yang dapat meningkatkan pemanasan global seperti mengurangi penggunaan bahan bakar pada kendaraan, mengurangi penggunaan alat yang menyebabkan gas emisi karbon juga dapat mengurangi dampak dari pemanasan global.
ADVERTISEMENT
Kesadaran manusia akan pentingnya menjaga alam perlu ditingkatkan agar menjaga kelestarian flora dan fauna serta menjaga lingkungan agar tidak memberikan dampak negatif pada manusia. Para ilmuwan dan peneliti menyadari bahwa bumi semakin tua dan bahkan suatu hari nanti tidak dapat dihuni dan runtuh.
Pemanasan global dan meningkatnya polusi udara akan menimbulkan masalah bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, peneliti berusaha mencari solusi dengan mencari planet yang layak huni meski sejauh ini belum ada planet yang memiliki biosfer yang cocok untuk manusia. Misalnya planet Merkurius yang sangat panas dan udara di atasnya beracun, atau planet Pluto yang dianggap sangat dingin sehingga tidak mungkin untuk hidup di atasnya.
Adapun upaya yang dilakukan agar dapat mendeteksi kehidupan di biosfer, yaitu pertama, deteksi sinyal radio sinyal radio dapat dideteksi melalui teleskop. Radio adalah alat yang digunakan untuk menangkap sinyal radio yang dipancarkan oleh benda langit.
ADVERTISEMENT
Upaya yang kedua, yaitu, melihat tanda teknologi. Tanda teknologi yang terdeteksi di planet ekstrasurya dengan melacak keberadaan gas nitrogen dioksida (NO2). Baru-baru ini, para peneliti telah menggunakan model komputer untuk menghitung jumlah NO2 dan apakah teleskop mampu menangkap NO2 sehingga keberadaan NO2 dapat diamati. Kehadiran NO2 dianggap sebagai indikator keberadaan planet yang bisa menampung peradaban.
Para ilmuwan sepakat bahwa untuk memperlambat pemanasan global adalah dengan menurunkan emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh molekul seperti N2O, HFC, CFC, CO2, dan CH4 berkeliaran di atmosfer bumi. Indonesia sendiri sudah berkomitmen untuk mengurangi pelepasan emisi gas ke udara dengan mengeluarkan kebijakan penundaan pemberian izin pembukaan lahan hutan dan gambut. Hal tersebut juga diiringi dengan kiat pemerintah melakukan restorasi lahan gambut, meningkatkan penggunaan pembangkit listrik tenaga terbarukan, serta mengembalikan fungsi hutan dan lahan untuk kepentingan sosial.
ADVERTISEMENT
Manusia kini harus menumbuhkan kesadaran diri dan mulai perlahan ikut serta dalam mengatasi isu pemanasan global ini. Pemanasan global memang tidak bisa dicegah, akan tetapi dampaknya bisa diperlambat. Saat ini sudah banyak ilmuwan, artis, hingga tokoh-tokoh penting yang menyerukan hal serupa demi meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan manusia terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi.
Kampanye yang dilakukan tidak ada gunanya apabila manusia diam saja dan tak melakukan pergerakan yang berarti. Mulai dari hal-hal kecil yang diubah dari kebiasaan sehari-hari seperti:
1. Matikan listrik yang sudah tidak digunakan,
2. Kurangi penggunaan alat elektronik yang melepaskan CFC,
3. Gunakan energi terbarukan di rumah,
4. Kurangi penggunaan dan pembakaran plastik,
5. Gunakan barang-barang yang dapat didaur ulang,
ADVERTISEMENT
6. Tanam tumbuhan hijau disekitar lingkungan rumah,
7. Gunakan kendaraan transportasi umum dalam beraktivitas,
8. Ajak teman, keluarga, kerabat, dan sahabat untuk turut serta menjaga lingkungan.