Konten dari Pengguna

ASN Generasi Z dan Masa Depan Birokrasi Kemenkumham

Raja Manogu Tinambunan
Aparatur Sipil Negara Kementerian Hukum dan HAM di UPT Pemasyarakatan
15 Oktober 2024 10:26 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raja Manogu Tinambunan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Belakangan ini banyak sekali tren di media sosial khususnya aplikasi X, Reels Instagram dan Tiktok beredar video-video yang menggambarkan karakteristik Generasi Z pada dunia kerja yang disebut "POV Gen Z masuk kedunia kerja". Video-video yang ditampilkan menunjukkan bahwa Generasi Z saat ini berada pada usia produktif dan mulai menempati posisi strategis di dunia kerja, termasuk di birokrasi dan pemerintahan.
Karateristik Gen Z, Sumber : McKinsey (2018)
zoom-in-whitePerbesar
Karateristik Gen Z, Sumber : McKinsey (2018)
Generasi Z yang akrab kita sebut sebagai Gen Z, lahir antara tahun 1997 sampai 2012 membawa karakteristik unik ke tempat kerja, termasuk di instansi pemerintah khususnya pada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Banyak nya formasi yang dibuka untuk kebutuhan organisasi melalui CPNS dan Sekolah Kedinasan, sehingga menyerap banyak Gen Z terjun menjadi bagian dari Kementerian Hukum dan HAM terutama pada Lapas/Rutan/LPKA. Gen Z ini juga dikenal sebagai digital native.
UPT dibawah Kemenkumham dipenuhi ASN Gen Z, Sumber : Humas Lapas Kotapinang
Dengan tingkat kenyamanan yang tinggi dalam penggunaan teknologi dan kepedulian terhadap keberagaman di lingkungan Kemenkumham, generasi ini membawa dinamika baru dalam paradigma birokrasi. Gen Z cenderung berpikiran global dan menggunakan media sosial untuk menjalin interaksi dengan banyak orang. Selain itu, gen Z cenderung mencari makna dan tujuan dalam pekerjaan mereka, lebih dari sekadar gaji dan stabilitas.
ADVERTISEMENT
Karakteristik unik ini mempengaruhi cara generasi Z berinteraksi dan berkontribusi dalam lingkungan kerja. Mereka cenderung lebih kreatif, adaptif, dan terbuka terhadap perubahan serta memiliki keinginan yang kuat untuk terlibat dalam proyek yang memberikan dampak positif bagi masyarakat. Selain itu, karater Gen Z juga memiliki keinginan kuat untuk berpartisipasi dalam perubahan sosial dan memiliki pandangan yang lebih inklusif terhadap perbedaan.
Seperti instansi pemerintah lainnya, Kemenkumham sendiri memiliki ASN Gen Z yang juga memiliki sudut pandang yang berbeda dengan generasi lainnya. Salah satu tantangan yang harus dihadapi Gen Z dalam bekerja yakni Birokrasi dan Struktur Hirarki. Kemenkumham sendiri umumnya memiliki struktur organisasi yang hirarkis dan birokratis. Bagi ASN Generasi Z, yang terbiasa dengan lingkungan yang lebih fleksibel dan non-hirarkis, menavigasi birokrasi ini bisa menjadi tantangan besar. Gen Z mungkin merasa terhambat oleh prosedur yang panjang dan peraturan yang ketat.
ADVERTISEMENT
Tantangan lain yang menjadi perhatian ASN Gen Z adalah kepemimpinan dan budaya kerja serta pengelolaan harapan yang tinggi. Kebanyakan ASN Generasi Z berharap pemimpin yang dapat memberikan bimbingan, umpan balik, dan dukungan yang jelas. Budaya kerja di beberapa UPT dibawah Kemenkumham yang mungkin lebih formal dan konservatif dapat menjadi tantangan bagi mereka yang menginginkan hubungan kerja yang lebih kolaboratif dan suportif. ASN Generasi Z cenderung memiliki harapan yang tinggi terhadap tempat kerja mereka, termasuk harapan untuk dapat membuat perubahan dan kontribusi yang signifikan. Ketika Gen Z menghadapi hambatan birokrasi atau melihat perubahan yang berjalan lambat, hal ini dapat menyebabkan kekecewaan dan demotivasi.
ASN Generasi Z yang tumbuh ditengah kemajuan teknologi yang pesat, di mana informasi dapat diakses dalam hitungan detik, dan suara publik semakin mudah didengar. Sebagai calon pemimpin birokrasi masa depan, ASN generasi Z juga dihadapkan pada tantangan sekaligus peluang besar mewujudkan birokrasi Kemenkumham yang Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan dan Inovatif (PASTI) serta bebas dari korupsi.
ADVERTISEMENT
Tantangan ini bukan hanya tentang bagaimana ASN Generasi Z akan beradaptasi dengan sistem birokrasi yang ada, tetapi juga bagaimana mereka dapat mengubah sistem tersebut agar lebih transparan, bersih dan berintegritas. Banyaknya tantangan Generasi Z memunculkan pertanyaan, apa yang menjadi kontribusi ASN Generasi Z dalam Mewujudkan Indonesia emas 2045?, bagaimana nilai-nilai yang harus mereka bawa dapat mengubah wajah pelayanan publik Kemenkumham? serta apa strategi yang dapat mengatasi tantangan ini?.
Perkembangan birokrasi Kemenkumham masa depan mengharapkan kemampuan ASN generasi Z untuk memanfaatkan teknologi yang menjadi kunci dalam menciptakan sistem yang lebih PASTI dan bebas dari korupsi. ASN Generasi Z dapat mengadopsi teknologi baru, tentunya teknologi yang bisa membantu meminimalkan penyalahgunaan wewenang dan mengurangi peluang korupsi di lingkungan Kemenkumham. Dengan demikian, ASN generasi Z bukan hanya menjadi bagian dari sistem, tetapi juga menjadi garda terdepan dan agen perubahan yang mendobrak praktik-praktik lama yang tidak lagi sesuai dengan tuntutan zaman.
ADVERTISEMENT
Bagi kita semua ASN generasi Z yang akan memasuki birokrasi, penting untuk selalu membangun budaya anti-korupsi sejak awal karier kita. Integritas adalah fondasi dari pelayanan publik yang baik, dan ASN generasi Z perlu memahami bahwa integritas tidak bisa ditawar-tawar dalam menjalankan tugas sebagai pelayan publik. Di dalam birokrasi Kemenkumham, mungkin akan menghadapi tantangan dan godaan untuk terlibat dalam praktik yang tidak etis, namun bersama-sama kita bisa tutup celah bagi korupsi.
Bahu membahu dengan semangat baru untuk mempertahankan birokrasi Kemenkumham yang bersih, ASN generasi Z dapat menjadi garda terdepan dalam melawan praktik-praktik korupsi. ASN Generasi Z harus menyadari bahwa korupsi tidak hanya mencuri uang negara, tetapi juga mencuri masa depan rakyat. Oleh sebab itu, ASN generasi Z harus berkomitmen untuk menjaga integritas dan menjadi pelindung utama dari korupsi di lingkungan birokrasi Kemenkumham.
ADVERTISEMENT
Perlawanan korupsi secara besar-besaran oleh ASN Generasi Z dapat dilakukan dengan kemampuannya dalam memanfaatkan teknologi. Teknologi dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk menciptakan transparansi dalam birokrasi Kemenkumham.ASN Generasi Z, dengan kemampuan yang akrab dengan teknologi, memiliki potensi besar untuk memimpin revolusi digital dalam birokrasi Kemenkumham, yang pada akhirnya akan menciptakan pemerintahan yang lebih PASTI dan bebas korupsi.
Ilustrasi Peranan ASN Dalam Birokrasi Modern, sumber foto : desain pribadi
Terciptanya masa depan birokrasi Indonesia yang bersih dan berkelas dunia bergantung pada generasi Z. ASN Generasi Z bukan hanya sekadar bagian dari sistem birokrasi, tetapi juga pemimpin perubahan yang akan membawa pelayanan publik Kemenkumham ke arah yang lebih baik. Dengan integritas, inovasi, dan semangat baru, ASN generasi Z akan menjadi ujung tombak dalam perang melawan korupsi dan penciptaan birokrasi yang benar-benar melayani rakyat. Terciptanya komitmen untuk membangun pelayanan publik tanpa korupsi, ASN generasi Z siap menjadi pilar utama dalam mewujudkan birokrasi Kemenkumham yang modern dan bersih, sehingga Indonesia bisa terus maju menuju Indonesia emas 2045.
ADVERTISEMENT
Melalui tulisan ini saya berharap, kita ASN Generasi Z mampu mewujudkan nilai-nilai anti-korupsi, terutama di lingkungan birokrasi Kemenkumham. Generasi Z, yang saat ini banyak menempati posisi strategis di dunia kerja, termasuk di birokrasi dan pemerintahan. Harapan yang sama juga bagi seluruh ASN Generasi Z di instansi lainnya atau yang sedang bekerja di sektor publik, satu tujuan menjadi revolusi digital dalam birokrasi.