Konten Media Partner

Rangkum 10 Februari 2018: Sabu 'Singapura' hingga Nyanyian Zumi Zola

10 Februari 2018 7:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Selamat pagi pembaca kumparan! Akhir pekan telah tiba. Namun, itu bukan berarti kita boleh ketinggalan berita. Berikut kabar terhangat sepanjang Jumat (9/2/2018).
ADVERTISEMENT
1. Ketua MK Arief Hidayat Didesak Mundur oleh 54 Profesor Hukum Indonesia
Pengesahan Ketua MK Arief Hidayat (Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengesahan Ketua MK Arief Hidayat (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat kembali didesak mundur. Kali ini desakan mundur berasal dari 54 profesor hukum di Indonesia. “Kalau ada etika yang dilanggar, tidak memberikan pembelajaran yang baik bagi calon sarjana hukum nanti," ucap Sulistyowati Irianto, di Puri Imperium, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (9/2).
Sebelumnya, Arief Hidayat memang pernah melakukan dua pelanggaran etik. Pertama, soal memo katabelece kerabatnya di kejaksaan; kedua, terkait pertemuannya dengan politikus saat ingin mencalonkan kembali sebagai hakim MK.
Dewan Etik Mahkamah Konstitusi (MK) pun telah menyatakan bahwa Ketua MK Arief Hidayat terbukti melakukan pelanggaran etik. Namun, ganjaran yang Arief terima masihlah berupa teguran lisan.
ADVERTISEMENT
2. Wabup Morowali Utara Mengamuk di Pelantikan Pejabat Eselon III
Wakil Bupati Morowali Utara (Foto: Dok. morowaliutarakab.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Bupati Morowali Utara (Foto: Dok. morowaliutarakab.go.id)
Wakil Bupati Morowali Utara Asrar Abdul Samad marah-marah di tengah upacara pelantikan pejabat eselon III di Kantor Bupati Morowali Utara Kolonodale, Sulawesi Tengah. Saat protokoler sedang membacakan Surat Keputusan (SK) Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor, tiba-tiba Wabub Asrar Abdul bergegas menuju protokoler, lalu merampas naskah SK dan merobek-robeknya. "Hentikan pelantikan ini, jangan dilantik, jangan dilantik!" teriak Asrar seperti dikutip dari Antara, Jumat (9/2).
Setelah Asrar merobek-robek SK, para petugas keamanan dari kepolisian, TNI, dan Satpol PP, segera membawa Asrar ke ruang kerjanya. Namun, alih-alih menjadi tenang, emosi Asrar malah semakin meluap-luap. Ia melemparkan foto bupati lewat jendela ruang kerjanya di lantai dua. Belum puas, Asrar pergi lagi ke depan ruang pelantikan pejabat dan berteriak-teriak kembali. "Segera hentikan pelantikan!" ucap politikus PBB itu.
ADVERTISEMENT
Asrar melakukan tindakan tersebut karena ia menilai pelantikan pada hari itu cacat hukum. Menurutnya, pelantikan pejabat eselon III tersebut tidak melalui prosedur yang benar seperti pembahasan di Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat), dan dirinya sama sekali tidak pernah dilibatkan dalam prosesnya. Terkait aksi mengamuknya, Asrar pun menyatakan siap bertanggungjawab, khususnya kepada Gubernur Sulteng dan Menteri Dalam Negeri.
3. Malaysia Tangkap 37 WNI asal Purworejo
Ilustrasi paspor Indonesia (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi paspor Indonesia (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Imigrasi Malaka, Malaysia, menangkap 37 buruh migran perempuan Indonesia. Puluhan wanita tersebut berasal dari Kabupaten Purwerejo, Jawa Tengah. Penangkapan ini dibenarkan Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru, Haris Nugroho. Meski demikian jumlah berapa yang ditangkap harus diverifikasi lagi.
ADVERTISEMENT
"Atase Tenaga Kerja (KBRI) Kuala Lumpur sudah mengunjungi ke Depot Imigrasi Malaka, tetapi hanya boleh bertemu dengan tiga orang saja," kata Haris seperti dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (9/2).
Sampai saat ini baik pemerintah daerah Purworejo mau pun KJRI Johor Bahru belum mengungkap penyebab puluhan WNI itu ditangkap aparat berwenang Negeri Jiran.
4. 162 Ton Bahan Baku Narkoba Dicegah Masuk ke Indonesia
Penyerahan simbolis 162 ton narkotika ke BNN (Foto: Andreas Ricky/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan simbolis 162 ton narkotika ke BNN (Foto: Andreas Ricky/kumparan)
Kita harus berterimakasih kepada negeri tetangga, Timor Leste. Pada 23 Januari 2018, Kepolisian Timor Leste berhasil mengagalkan pengiriman 162 ton prekursor atau bahan baku narkoba ke Indonesia. Sedikitnya, 18 bungkus prekursor seberat 20 gram diserahkan ke BNN untuk diperiksa di laboratorium.
Kabag Humas BNN, Kombes Pol Sulistriandiatmoko, mengatakan, prekursor ini disita dari hasil pengangkapan Kepolisian Timor Leste terhadap sebuah kapal di Pelabuhan Dili, Timor Leste. Berdasarkan pemeriksaan, prekursor ini berasal dari Singapura dan akan dibawa ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dari hasil pemeriksaan sementara, kemasan prekursor mirip dengan 12 ton narkoba yang berhasil diungkap di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, November 2017. Namun, untuk hasil yang lebih tepat, pihak BNN baru bisa mengetahuinya pada Senin atau Selasa pekan depan.
5. Pengacara Zumi Zola: DPRD Memaksa Minta Uang Ketok Palu
Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli (Foto:  ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli (Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Pengacara Gubernur Jambi Zumi Zola, Muhammad Farizi memaparkan, bahwa ada permintaan uang ketok palu datang ke Pemprov Jambi yang datang dari salah satu anggota DPRD. Bahkan, Farizi mengatakan bahwa oknum DPRD tersebut mengancam tidak akan hadir dalam rapat pengesahan RAPBD apabila tidak ada uang ketok.
"Kalau tidak hadir, konsekuensinya kembali ke yang lama (RAPBD)," ucap Muhammad Farizi di Gedung Ariobimo, Jakarta Pada Jumat (9/2).
ADVERTISEMENT
Uang ketok palu tersebut kata Farizi, berupa proyek dari salah satu anggota DPRD diminta dianggarkan dalam RAPBD.
6. Kasat Narkoba Polres Seram Barat Dijebloskan ke Rumah Tahanan
Ilustrasi Narkoba (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Narkoba (Foto: Pixabay)
Direktur Reserse Kepolisian Daerah Maluku, resmi menahan Kasat Narkoba Seram Bagian Barat (SBB) Yustus Takniwale lantaran terlibat kasus penjualan sabu-sabu kepada Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD SBB, Marcus Teken.
“Yang bersangkutan ditahan pada Kamis kemarin. Dan sekarang sedang menjalani proses hukum,” ungkap Ohoirat saat memberikan keterangannya.
Terkait kekosongan jabatan akibat ditahannya Kasat Narkoba Seram Barat, Ohoirat mengatakan, proses hukum serta pengembangan kasus tengah dijalankan pihak kepolisian. “Polisi juga sedang berusaha untuk mengembangkan kasus ini. Prinsipnya polisi akan tetap fokus dalam menuntaskannya. Sehingga, kami berharap media tetap bersabar untuk menunggu hasilnya,” ujar Ohoirat.
ADVERTISEMENT
7. Sabu di Kapal Singapura
Kapal nelayan berbendera Singapur ditangkap (Foto: Dok. Dispenmaba)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal nelayan berbendera Singapur ditangkap (Foto: Dok. Dispenmaba)
TNI AL menangkap kapal MV Sunrise Glory di perairan Batam pada Rabu (7/2) sekitar pukul 14.00 WIB. MV Sunrise Glory dicegat oleh KRI Sigurot saat memasuki wilayah perairan Indonesia.
Kadispenal Laksamana Pertama (Laksma) TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta membenarkan hal itu. Menurut informasi yang diterima kumparan (kumparan.com), dari hasil pemeriksaan, dokumen di kapal itu juga terindikasi palsu. Kapal MV Sunrise Glory lalu ditarik ke Dermaga Batu Ampar Batam dan digeser dari Dermaga Batu Ampar ke Dermaga Lanal Batam.
Pengecekan terhadap ABK Sunrise Glory kemudian dilakukan oleh Tim WFQR Lantamal IV/Lanal Batam, BNN Pusat, BC Pusat dan BC Batam. Dari hasil pengecekan, tim berhasil menemukan barang bukti narkoba berupa sabu-sabu sebanyak 41 karung beras dengan perkiraan berat 1 ton. Barang tersebut ditemukan di atas tumpukan beras dalam palka (ruang kapal) tempat penyimpanan bahan makanan.
ADVERTISEMENT
8. Eks Wartawan BBC Ditangkap
Ilustrasi wartawan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wartawan (Foto: Pixabay)
Polisi menangkap seorang mantan wartawan BBC, Asyari Usman, terkait dengan kasus pencemaran nama baik kepada sejumlah politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Asyari ditangkap pada pukul 08.30 WIB, tepat pada Hari Pers Nasional, Jumat (9/2) kemarin.
Kejadian ini bermula dari pelaporan Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Sekjen PPP Asrul Sani, dan Wakil Sekjen PPP Ahmad Baidhowi pada 23 Januari 2018 lalu. Laporan tersebut menyebutkan bahwa Asyari membuat tulisan yang berisi fitnah di portal berita www.teropongsenayan.com. Ada empat judul berita yang Asyari buat, yakni 'Ketum PPP Menjadi Politisex Vendor', 'Romi Sudah Menjadi Penjaja Sex Politik', 'DPP PPP Sebagai Tempat Pelacuran dalan Pilgub dan Pilkada 2018', dan 'Jual Diri Ketua PPP Kepada Penguasa'.
ADVERTISEMENT
Asyari saat ini telah ditahan di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskerim Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan. Ia terancam Pasal 45 ayat 3 Jo Pasal 27 3 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
9. Pucuk Menara Jakarta Islamic Center Miring Diterpa Angin
Pucuk menara JIC yang miring (Foto: Mirsan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pucuk menara JIC yang miring (Foto: Mirsan/kumparan)
Hujan lebat dan angin kencang melanda Jakarta dan sekitarnya dalam sepekan ini. Akibat cuaca buruk tersebut, pucuk menara Jakarta Islamic Center (JIC) di Koja, Jakarta Utara, miring karena diterpa angin kencang. Dikhawatirkan, pucuk menara JIC itu bisa jatuh dan memakan korban.
Kepala Unit Pengelola dan Pengembangan JIC Ahmad Juhandi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi kondisi tersebut. "Kami melakukan peninjauan dahulu bersama Sekretaris Kota Jakarta Utara, Wakil Kepala Badan Manajemen PPPIJ, Kepala Sekretariat PPPIJ, serta Kepala Pemadam Kebakaran Jakarta Utara," ujar Ahmad Juhandi saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Jumat (9/2).
ADVERTISEMENT
Namun, ketika tiba di lokasi, pihak Damkar ternyata juga kesulitan, karena crane yang ada tak bisa menjangkau pucuk menara. "Pucuk menara itu berada di ketinggian 114 meter. Jadi enggak sampai crane pemadam kebakaran, hanya sampai di ketinggian 90 meter," ujar Ahmad.
10. Heboh soal Cara Jokowi dan Fadli Zon Memakai Payung
Presiden Joko Widodo dan Fadli Zon (Foto: Dok. Biro Pers Setpres & Instagram @fadlizon)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo dan Fadli Zon (Foto: Dok. Biro Pers Setpres & Instagram @fadlizon)
Akhir-akhir ini, warganet sedang memperbincangkan perbedaan gaya memakai payung saat beraktivitas di tengah hujan. Menurut pantauan warganet, Fadli Zon selalu dipayungi ajudan saat hujan, sementara Jokowi memayungi dirinya sendiri.
Bukti-bukti foto yang menunjukkan klaim itu pun bertebaran. Foto terbaru saat Jokowi meninjau pelaksanaan padat karya tunai di Nagari Limo Kaum, Limo Kaum, Tanah Datar, Sumatra Barat pada Kamis (8/2) sore, ternyata memang menunjukkan Jokowi memegang sendiri payungnya. Bahkan, Jokowi malah pernah memayungi orang lain, yakni Presiden Republik Korea, Moon Jae-in di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/11).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon justru tampak tidak pernah memegang sendiri payungnya. Pada saat ia meninjau lokasi longsor di Bogor (7/2), tepatnya di daerah Riung Gunung, payung yang Fadli Zon gunakan tidak dibawa langsung olehnya, melainkan oleh ajudannya. Di tangan ajudannya, payung hitam itu melindungi politisi Gerindra itu dari guyuran hujan. Ajudan Fadli Zon terlihat memayungi ke mana pun langkah Wakil Ketua DPR RI itu berjalan.