Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Rangkum 21 Mei 2018: Edisi Sepekan, Polisi Naik Kap, Teroris Ditangkap
21 Mei 2018 5:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Selamat pagi, pembaca kumparan. Kamis (17/5), umat Islam mulai menjalankan ibadah puasa. Seiring dengan itu, riuhnya teror perlahan mulai berganti jadi lantunan doa dan damainya Ramadan. Tampaknya, ada satu hal yang diharapkan datang pada Ramadan kali ini: rasa aman.
ADVERTISEMENT
Sebagai upaya untuk memberikan rasa aman, pada pekan lalu (14-20 Mei), Densus 88 melakukan penggrebekan di berbagai daerah. Dari rangkaian penggrebekan tersebut, sekitar 30 lebih terduga teroris ditangkap. Rangkaian penggrebekan oleh Densus 88 ini menjadi satu dari 9 peristiwa yang telah dipilihkan dalam edisi kali ini. Lainnya apa saja?
1. Terduga Teroris Serang Markas Polrestabes Surabaya dan Mapolda Riau
Pekan lalu, Indonesia masih diwarnai aksi teror. Teror terjadi di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5), dan Mapolda Riau, Rabu (16/5). Pada serangan di Polrestabes Surabaya, terduga teroris menggunakan sepeda motor dan meledakkan diri menggunakan bom. Sementara pada serangan di Mapolda Riau, terduga teroris menggunakan mobil dan menyerang polisi menggunakan senjata tajam.
Aksi teror di Polrestabes Surabaya menewaskan 4 orang, semuanya adalah pelaku. Sementara dalam serangan di Mapolda Riau, 4 pelaku ditembak di tempat, 2 pelaku ditangkap, dan 1 orang polisi tewas ditabrak. Polisi yang tewas ditabrak oleh terduga teroris adalah Iptu Auzar.
ADVERTISEMENT
2. 31 Terduga Teroris Ditangkap, 4 Meninggal Dunia
Sepanjang pekan kemarin, penggrebekan tempat tinggal terduga teroris terus dilakukan oleh Densus 88. Penggrebekan terjadi di Surabaya, Sidoarjo, Malang, dan Palembang pada Senin (14/5); Medan, Surabaya, Sidoarjo, dan Malang pada Selasa (15/5); Riau, Probolinggo , dan Tangerang pada Rabu (16/5); Cirebon pada Kamis (17/5); Palembang pada Sabtu (18/5); serta Surabaya pada Minggu (19/5).
Dari rangkaian penggrebekan tersebut, 30 terduga teroris ditangkap dan 1 menyerahkan diri . Selain 31 terduga teroris tersebut, ada pula 4 terduga teroris yang meninggal, yakni: BS, IF, dan HS di Sidoarjo, serta DS di Surabaya. Ketua JAD (Jamaah Ansharut Daulah) Jawa Timur, Abu Umar alias AU, juga berhasil ditangkap , dalam penggrebekan di Malang pada Senin (14/5).
ADVERTISEMENT
3. Babak Baru Kasus BLBI
Kasus BLBI memasuki babak baru. Mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Syafruddin Arsyad Temenggung, didakwa melakukan perbuatan korupsi dalam penerbitan Surat Keterangan Lunas terkait Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Senin (14/5).
Kasus yang didakwakan kepada Syafruddin terkait penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) bagi pemilik Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) penerima BLBI, Sjamsul Nursalim. Padahal, Sjamsul belum memenuhi syarat untuk mendapat SKL, karena belum menyelesaikan kewajibannya terkait piutang kepada petani tambak. Akibat penerbitan SKL oleh Syafruddin tersebut, Sjamsul Nursalin disebut mendapat keuntungan sebesar Rp 4,58 triliun. Hal tersebut pula yang kemudian dihitung sebagai besaran kerugian negara.
4. KPK Tangkap Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud
KPK menetapkan Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud sebagai tersangka suap. Dirwan diduga menerima fee dari lima proyek penunjukan langsung pekerjaan infrastruktur jalan di Pemkab Bengkulu Selatan, yakni sebesar Rp 112,5 juta. Akan tetapi, Dirwan diduga baru menerima suap Rp 98 juta.
ADVERTISEMENT
KPK juga menetapkan tiga orang lain sebagai tersangka, yaitu istri Dirwan, Hendarti; Kepala Seksi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Selatan, Nursilawati; dan seorang kontraktor bernama Juhari. Uang yang diterima Dirwan, diduga berasal dari Juhari, yang telah menjadi mitra Pemkab Bengkulu Selatan sejak 2017.
5. Perdana: Jerat Pencucian Uang untuk Korporasi
KPK menetapkan PT Putra Ramadhan atau PT Tradha sebagai tersangka kasus dugaan pencucian uang yang dilakukan Bupati Kebumen non-aktif, Muhammad Yahya Fuad.
PT Tradha merupakan korporasi pertama yang menjadi tersangka dalam kasus pencucian uang. Perusahaan yang dikendalikan Yahya Fuad berperan dalam menyamarkan uang hasil korupsi. Perusahaan itu menerima fee dari sejumlah pengusaha di Kebumen yang disamarkan seolah-olah sebagai utang.
6. Kemenag Rilis Nama 200 Mubalig Terekomendasi
Kementerian Agama merilis 200 nama mubalig atau penceramah yang direkomendasikan untuk mengisi berbagai kegiatan keagamaan. Menteri Agama Lukman Hakim menjelaskan, mubalig yang masuk dalam daftar tersebut mempunyai kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, reputasi yang baik, dan berkomitmen kebangsaan yang tinggi. Sementara para mubalig yang tidak masuk dalam daftar, ia harap tidak perlu kecewa. "Data ini bersifat dinamis dan akan kami update secara resmi," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin seperti dikutip dari lama resmi kemenag.go.id, Jumat (18/5).
ADVERTISEMENT
Daftar tersebut lantas menimbulkan perdebatan. Salah satu ustaz yang masuk daftar tersebut, Ustaz Fahmi Salim, meminta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mencoret namanya dari daftar. Sementara Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj melihat, akan lebih tepat bila pemerintah membuat daftar penceramah yang tak baik. "Kalau yang baik disebutkan, enggak muat nanti halaman, masih banyak ribuan penceramah yang baik. Yang tidak baik, sedikit," jelas Said Aqil di PBNU, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (20/5).
7. Aksi Polisi Loncat ke Kap Mobil untuk Hentikan Oknum TNI saat Razia
Peristiwa yang seperti adegan film ini terjadi sekitar pukul 06.00 Wita, Sabtu (19/5). Saat itu jajaran Polres Gowa dan Polsek Bontomaranu sedang melakukan operasi balap liar di lintasan Padivalley Pattalasang. Tiba-tiba melintas mobil Nissan Datsun bernopol DD 3116 AD berwarna putih dan dihentikan oleh Briptu Syaifullah. Pengemudi sempat keluar dari mobil dan menunjukkan KTA TNI-nya dari jauh. "Sikapnya tidak kooperatif. Oknum tersebut masuk kembali ke dalam mobilnya dan berjalan ke arah mobil. Namun tidak diduga oknum tersebut justru menjalankan mobilnya ke arah korban," ujar Dicky kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (20/5).
ADVERTISEMENT
Saat itu Briptu Syaifullah memperingatkan pengemudi tersebut agar berhenti, tetapi tidak diindahkan dan justru ditabrak. Dia meloncat dan berpegangan pada kap mobil dan terbawa hingga sejauh 1 km. Pelaku mengemudikan mobilnya secara zigzag untuk menjatuhkan Syaifullah, namun tidak berhasil. Dia kemudian mengeluarkan sangkur dari jendela mobilnya. "Pelaku keluarkan sangkur, diarahkan ke tangan korban hingga pegangan korban lepas dan korban terjatuh hingga kepala korban membentur aspal," beber Dicky. Syaifullah pun langsung dilarikan ke Puskesmas Samata. Dia mengalami luka di bagian kepala.
8. Anwar Ibrahim Bertemu BJ Habibie
Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim mengunjungi kediaman Presiden RI ke-3, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, di Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (20/5). Sebelumnya, Anwar Ibrahim mengatakan pertemuan ini atas undangan BJ Habibie sebagai sahabat lama, sekaligus dalam rangka peringatan 20 tahun reformasi Indonesia. Bila 21 Mei 1998 di Indonesia merupakan jatuhnya rezim Orde Baru, maka 2 September 1998 di Malaysia merupakan jatuhnya rezim Barisan Nasional.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan tersebut, Habibie mengatakan bahwa sebagai negara serumpun, Indonesia dan Malaysia harus bisa menjaga peradaban rakyatnya. "Dalam menghadapi globalisasi kita harus bisa kerja sama memperjuangkan bukan hanya kepentingan ekonomi dan budaya saja. Tapi yang kita perjuangkan adalah peradaban dari budaya, agama dan ilmu pengetahuan," ucap Habibie usai pertemuan, Minggu (20/5).
9. Nasib Malang Buruh Gendong di Pasar Beringharjo Yogyakarta
Beban berat selalu menghiasi keseharian buruh gendong di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Nasib mereka sungguh miris. Mereka hanya mendapat upah Rp 3.000 sekali gendong. Padahal, barang-barang yang mereka gendong beratnya bisa mencapai 50-60 kilogram sekali angkat. Terkadang, beban tersebut harus mereka bawa naik hingga ke lantai 3.
Juminem (56), wanita asli Sentolo Kulon Progo, sudah menjalani profesi sebagai buruh gendong sejak tahun 1986. Ia terpaksa menjadi buruh gendong karena di kampungnya tak ada lapangan pekerjaan. Setiap pukul 06.00 WIB, ia sudah harus menunggu di pinggir jalan menanti sebuah bus yang akan mengantarkannya. "Busnya juga sudah langganan puluhan tahun," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ikuti terus Rangkum untuk kumpulan berita terhangat setiap pagi.