Repetisi namun Relevan Menjadi Kunci Kesuksesan Dior

Rayoga Akbar Firdaus
Fashion is food for thought
Konten dari Pengguna
30 September 2020 13:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rayoga Akbar Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Courtesy of Dior
zoom-in-whitePerbesar
Courtesy of Dior
ADVERTISEMENT
Perhelatan Paris Fashion Week spring/summer 2021 Selasa 29 September 2020 dibuka oleh peragaan Dior yang menampilkan koleksi bergaya bohemian yang bukan hanya merefleksikan akan spirit kebebasan berekspresi tapi juga strategi bisnis dari rumah mode historis tersebut. Semenjak disupervisi oleh Maria Grazia Chiuri selaku creative director, tak banyak perubahan estetika yang ditawarkan kecuali dalam hal tema dan konteks rancangan. Namun hal tersebut bukan berarti mencirikan mandeknya kreativitas tapi justru menjadi strategi jitu bagi Dior dalam menjalankan bisnisnya.
ADVERTISEMENT
Repetisi rancangan merefleksikan pola berbelanja konsumen yang pada dasarnya selalu membeli barang yang telah menjadi ciri khas dari label fashion bersangkutan. Sama seperti koleksi aksesori semisal tas yang selalu diperbarui setiap musim lewat pilihan warna maupun detail koleksi pakaian pun menerapkan strategi yang sama. Jaket Bar dan rok A-line yang telah menjadi signature dari rumah mode ini tetap menjadi incaran konsumen di tiap musimnya. Maria Grazia Chiuri sendiri sukses menghadirkan best selling items lainnya seperti diantaranya slogan T-shirt yang sarat pesan feminisme rok dan dress transparan . Serta tentunya sejumlah kreasi tas yang berhasil menjadi ikon baru seperti seri Montagne 31, Book Tote dan versi terbaru Dior Saddle.
Courtesy of Dior
Courtesy of Dior
Setelah pada tahun 2019 berhasil membukukan rekor penjualan sebesar 5 miliar Euro, sebelumnya hanya ada lima brands yang mampu melakukannya yakni Chanel, Louis Vuitton, Gucci, Cartier dan Hermes-, Dior kembali mencetak prestasi penjualan bahkan dalam masa pandemi seperti sekarang ini. Dalam laporan keuangan semester pertama 2020, LVMH menyatakan bahwa Dior bersama Louis Vuitton memiliki performa penjualan yang menjanjikan termasuk di China.
ADVERTISEMENT
Menilik pada koleksi terbarunya, tak mengherankan bila Dior akan mendulang sukses. Terinspirasi akan karya seniman wanita Lucia Marcucci yang dikenal lewat karya seni collage, Maria Grazia Chiuri tak hanya menghadirkan gaya bohemian yang kaya akan motif dan detail bordir tapi juga gaya kasual untuk sehari-hari. Jaket tie-dye berlogo Christian Dior, celana dengan motif Dior Oblique dan rangkaian outerwear disinyalir akan menjadi favorit konsumen. Meski secara kesuluruhan ide rancangan yang ditampilkan terbilang familiar dan relevan karena berhasil mengelevasi gaya kasual.
Courtesy of Dior
Courtesy of Dior
Di tengah peragaan seorang aktivis lingkungan dari kelompok Extinction Rebellion ‘menyusup’ ke catwalk dan membentangkan kain bertuliskan “We Are Fashion Victims”. Para penonton, termasuk Bernard Arnault chairman dari LVMH seperti dilaporkan oleh situs Women’s Wear Daily kebingungan apakah ini benar-benar aksi protes atau bagian dari runway performance?
ADVERTISEMENT
Jika di Paris penikmat mode duduk di fashion show Dior sembari memakai masker, maka yang lain tertuju ke debat pertama pemilu Presiden Amerika antara Donald Trump dengan Joe Biden. Di antara aksi protes mengenai masalah lingkungan dan panasnya kontestasi politik, perhelatan fashion show koleksi Dior spring/summer 2021 seolah merefleksikan geliat industri mode saat ini yang berfokus untuk memulihkan perputaran roda bisnis yang terpuruk karena pandemi.