Konten dari Pengguna

Sampah Diapers Disulap Menjadi Mahakarya yang Bernilai Tinggi

REVALINE ALVIADI
Saya merupakan mahasiswa aktif Penmas di UPI. Saya tertarik untuk berkontribusi dalam proyek-proyek yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan.
12 Agustus 2024 16:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari REVALINE ALVIADI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Pendidikan Masyarakat UPI menggelar workshop bertajuk "From Waste to Canvas: Painting the Green Future with Diaper Art" pada tanggal 5 Agustus 2024 di Kp. Babakan Asta RT 02/11, Desa Rancaekek Wetan. Acara ini merupakan kolaborasi antara Mahasiswa Pendidikan Masyarakat UPI dan Rumah Kreatif Mang Pundie, yang bertujuan untuk mengatasi masalah limbah diaper sekaligus mempromosikan seni daur ulang.
Mahasiswa Penmas bersama anak anak di Rumah Kreatif Mang Pundie
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa Penmas bersama anak anak di Rumah Kreatif Mang Pundie
Pengelolaan sumber daya alam harus seimbang dengan menjaga lingkungan hidup, sehingga kita memerlukan kebijakan pengelolaan lingkungan yang menyeluruh. Namun, di lapangan, masalah lingkungan semakin mendesak perhatian dari pemerintah dan masyarakat. Salah satu masalah utama adalah limbah diaper yang sulit dikelola dengan baik.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan meningkatnya angka kelahiran, kebutuhan akan diaper bayi juga meningkat, yang berujung pada peningkatan jumlah limbah diaper bayi yang membutuhkan waktu sekitar 250-500 tahun untuk terurai sepenuhnya. Oleh karena itu, edukasi mengenai dampak negatif limbah diaper bayi terhadap lingkungan sangat diperlukan.
Untuk mengatasi masalah ini, workshop ini ada untuk mengembangkan daur ulang dan pengelolaan sampah yang efektif. Dengan mengubah limbah diaper menjadi karya seni yang memiliki nilai estetik dan kegunaan, kegiatan ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah dan menciptakan karya seni. Melalui media melukis dari limbah, kita bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan.
Hasil Karya Rumah Kreatif Mang Pundie
Workshop ini berlangsung mulai pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB, diharapkan mampu memberikan manfaat luas bagi berbagai pihak dan mengurangi jumlah sampah secara signifikan. Pundie, pemilik Rumah Kreatif Mang Pundie menyatakan "Dengan menggunakan limbah sebagai media melukis, kita bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan."
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Penmas belajar melukis bersama sama di Rumah Kreatif Mang Pundie
Tidak hanya mahasiswa, workshop ini juga melibatkan anak-anak sekitar untuk menunjukkan bahwa limbah diaper bekas dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai. Pundie menambahkan, "diaper bekas mungkin dianggap sebagai sampah yang paling menjijikkan, namun di balik itu ada potensi seni yang luar biasa." Melalui kegiatan ini, anak-anak diajak untuk menjadi lebih kreatif dan peduli terhadap lingkungan.
Rumah Kreatif Mang Pundie dikenal karena inovasinya dalam mengubah limbah diaper menjadi berbagai barang berguna seperti celengan, pot, dan karya lukis lainnya. Produk-produk ini banyak ditemukan di sekitar Jalan Walini Rancaekek. Proses pengolahan limbah diaper menjadi karya seni dimulai dari memilah sampah diapers yang akan di daur ulang, membersihkannya dengan sarung tangan dan alat kebersihan lainnya, kemudian mencampurkannya dengan semen cair sebelum diukir dan dibentuk sesuai kreativitas yang diinginkan.
Mahasiswa Penmas bersama Mang Pundie
Selama kegiatan berlangsung, dokumentasi berupa foto dan video diambil untuk dibagikan di media sosial Instagram @sppenmas23. Hal ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk terlibat dalam kegiatan daur ulang dan seni lingkungan. Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam acara tersebut menyatakan, "Kegiatan ini membuat saya sangat terinspirasi. Selain belajar bagaimana melukis, saya juga menjadi lebih tahu mengenai pengolahan diaper dan lebih peduli terhadap lingkungan."
ADVERTISEMENT
Dengan kreativitas dan kesadaran lingkungan, limbah dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat. Pada workshop ini menunjukan bahwa dengan upaya bersama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih hijau.