Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Peran ASEAN dalam Perdamaian Global: Refleksi dan Tantangan
7 Januari 2025 14:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Rudolfus Ridho Cipta Talu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ASEAN, sebagai organisasi regional yang berdiri sejak 1967, telah menjadi salah satu pilar utama dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara. Dengan pendekatan diplomasi yang khas dan komitmen terhadap prinsip non-intervensi, ASEAN berhasil menjembatani dialog antara negara-negara anggotanya, bahkan di tengah isu sensitif seperti konflik Myanmar dan Laut Cina Selatan. diplomasi sebagai kunci perdamaian,
ADVERTISEMENT
1.Diplomasi sebagai Kunci Perdamaian
ASEAN sering menjadi forum utama bagi pemimpin negara anggota untuk mendiskusikan berbagai isu strategis, mulai dari keamanan hingga perubahan iklim. Contohnya adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-44 di Laos, di mana Perdana Menteri Timor-Leste, Xanana Gusmão, menyerukan solidaritas di tengah ketegangan geopolitik global. Inisiatif seperti ini menegaskan bahwa ASEAN tidak hanya berfungsi sebagai entitas politik, tetapi juga simbol persatuan dan stabilitas regional
2. menangani krisis kemanusiaan
ASEAN tidak hanya berfungsi sebagai entitas politik tetapi juga sebagai simbol persatuan dan stabilitas regional ASEAN juga sering menangani krisis kemanusiaan, seperti memberikan bantuan dan mendukung program pemulihan pasca bencana alama. ASEAN dengan sigap menyalurkan bantuan dan mendukung program pemulihan pasca bencana, peran ini semakin menujukan pentingnya solidaritas regional dalam menghadapi tantangan dan mengatasinya dengan bersama.
ADVERTISEMENT
3. Kolaborasi dengan organisasi internasional
Kemitraan dengan PBB dan organisasi lainya menjadi slah satu cara ASEAN memperkuat kapasitas dalam menjaga perdamaian global. Selain itu, ASEAN turut mendukung norma-normsa hukum internasional sebagai panduan penyelesai senggeta, hal ini sebuah langkah yang terstruktur dan sistematis dalam strategi membangun tatanan dunia yang lebih adil
4. Tantangan di massa depan
Namun, peran ASEAN dalam perdamaian global tidak tanpa hambatan. Prinsip non-intervensi sering kali menjadi kendala ketika menghadapi isu seperti krisis Rohingya atau konflik di Myanmar. Kurangnya mekanisme penegakan hukum dalam menghadapi pelanggaran HAM juga menjadi kritik terhadap ASEAN.Selain itu, persaingan geopolitik antara kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan China semakin memperumit posisi ASEAN. Ketergantungan ekonomi pada kekuatan besar ini bisa mengurangi independensi ASEAN dalam pengambilan keputusan strategis.Untuk menghadapi tantangan ini, ASEAN perlu meninjau ulang prinsip non-intervensi dan menciptakan mekanisme yang lebih kuat untuk menangani isu-isu kritis, terutama terkait HAM dan demokrasi. ASEAN juga perlu meningkatkan kerjasama dalam menangani ancaman global seperti perubahan iklim, keamanan siber, dan pandemi.
ADVERTISEMENT
5. Mengajak Partisipasi Publik
Untuk menghadapi tantangan tersebut, keterlibatan masyarakat menjadi krusial. ASEAN dapat menjadi lebih inklusif dengan mengajak pemangku kepentingan dan publik mendukung inisiatif perdamaian. Hal ini sejalan dengan semangat “call to action” yang disuarakan dalam berbagai pertemuan tingkat tinggi.
6. Menatap masa depan
Dengan memperkuat solidaritas internal dan memanfaatkan pengaruhnya sebagai pusat diplomasi, ASEAN dapat terus berkontribusi pada perdamaian global. Peran ini tidak hanya penting bagi Asia Tenggara, tetapi juga bagi dunia yang membutuhkan tatanan internasional yang stabil dan damai. ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi pilar perdamaian global. Dengan memperkuat komitmen pada dialog, kerja sama multilateral, dan solusi berbasis konsensus, organisasi ini dapat terus menjadi model perdamaian regional yang relevan di era globalisasi. Tantangan besar yang dihadapi harus dijadikan peluang untuk memperkuat peran ASEAN di panggung dunia.
ADVERTISEMENT