Potret Teror Air Keras Novel Baswedan

11 April 2017 17:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kronologi penyiraman air keras Novel Baswedan (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
Novel Baswedan diteror dengan disiram dengan air keras pada Selasa (11/4) pagi. Sebelumnya, Novel merasa dibuntuti seseorang selama kurang lebih dua minggu. Novel yang sedang mengusut kasus e-KTP memang dikenal sebagai salah satu penyidik KPK yang tak pandang bulu dalam menangani kasus.
ADVERTISEMENT
Novel Baswedan memulai kariernya di KPK sejak 2007. Sebelumnya ia bertugas di Bengkulu sebagai Kasat Reskrim Polres Bengkulu hingga 2004 lalu ditarik ke Bareskrim Mabes Polri. Namanya sebagai penyidik KPK mencuat ketika ia menangani kasus korupsi proyek simulator SIM yang melibatkan salah satu pejabat senior Polri, mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Djoko Susilo.
Novel juga menangani kasus korupsi Wisma Atlet Sea Games Palembang, suap Bupati Buol, suap pemilihan Dewan Gubernur Senior Bank Indonesia, juga kasus suap Akil Mochtar.
Tak heran jika Buya Syafii Ma'arif menyebutnya, petarung sejati.
Sepak terjangnya membuat Novel berulang kali mengalami teror. Mulai dari kriminalisasi kasus penembakan pencuri sarang burung walet yang membuatnya sempat dibui ketika menangani kasus proyek Simulator SIM hingga tabrak lari. Kini ia diserang dengan air keras yang membuat mata dan wajahnya terluka.
ADVERTISEMENT
Teror terhadap penyidik dan pejabat KPK bukan kali ini saja terjadi. Ancaman pemboman KPK pada 2008, teror bom kepada penyidik KPK dan pengacara pimpinan KPK pada 2015, todongan pistol pada suami salah seorang pegawai di KPK pada 2015, serta sederet teror dan intimidasi lainnya pernah terjadi.
Tidak pernah ada kejelasan siapa dalang di balik serangan-serangan itu. Eskalasi teror dan intimidasi makin meningkat hingga mengancam nyawa bukan hanya pimpinan dan penyidik KPK, bahkan keluarga pegawai KPK. Peristiwa barbar ini menjadi bukti kesekian kalinya upaya brutal menghalangi pemberantasan korupsi.
Kronologi penyiraman air keras Novel Baswedan (Foto: Bagus Permadi/kumparan)