Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Menjadi Orang Tua Yang Dicintai
3 Maret 2025 12:51 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Rini Rendhy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menjadi orang tua bukan hanya soal memberikan kebutuhan fisik, tetapi juga membangun hubungan yang penuh cinta dan pengertian dengan anak-anak. Orang tua yang dicintai bukanlah yang selalu menuruti keinginan anak, tetapi yang mampu membimbing dengan kasih sayang, mendampingi dengan kesabaran, dan memahami dengan hati.
ADVERTISEMENT
Anak-anak tidak butuh orang tua yang sempurna, yang mereka butuhkan adalah orang tua yang hadir dan mencintai tanpa syarat. Orang tua yang bahagia akan melahirkan anak-anak yang bahagia, maka bahagiakanlah dirimu agar anak-anakmu bisa merasakannya. Dan jadilah rumah ternyaman bagi anak-anakmu, tempat mereka selalu ingin kembali dengan hati penuh kasih.
Untuk itu, mari kita kenali cara menjadi orang tua yang dicintai dengan konsep B.A.H.A.G.I.A.
B - Baik
Orang tua yang baik bukan berarti selalu menuruti semua keinginan anak, tetapi yang mampu memberikan kasih sayang, perhatian, didikan yang penuh kelembutan, dan mampu menjadi teladan dalam kebaikan. "Baik" sebagai orang tua mencakup 3 poin, yaitu: tidak kasar, tidak marah dan tidak pelit. Berusahalah menjadi contoh yang baik dalam segala hal, karena anak-anak adalah peniru yang ulung. Jangan menjadi orang tua yang hanya bisa memerintah dan menyuruh dalam kebaikan, namun tidak mengerjakan kebaikan tersebut. Karena kita tidak akan pernah bisa mengajarkan suatu kebaikan kepada anak-anak kita, jika kita tidak memilikinya.
ADVERTISEMENT
A - Asyik
Jadilah orang tua yang menyenangkan, bukan hanya sebagai sosok yang memberi aturan. Bermain bersama, mendengarkan cerita mereka, dan ikut menikmati dunia anak akan membuat hubungan semakin erat. Karena mainan terbaik di dunia untuk seorang anak adalah orang tuanya.
H – Hadir dan Bernilai
Kehadiran fisik saja tidak cukup, tetapi pastikan juga hadir secara emosional. Letakkan gawai, tatap mata mereka saat berbicara, dan berikan waktu berkualitas tanpa gangguan.
Menjadi orang tua yang asyik saja tidak cukup, tapi jadilah orang tua yang bernilai. Jangan menjadi orang tua chiki, yang hanya asyik saja tapi tidak bergizi . Berikan dan ajarkan nilai-nilai terpuji dalam kehidupan anak-anak. Tanamkan moral, etika, dan akhlak yang baik agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang berharga bagi diri sendiri dan orang lain.
ADVERTISEMENT
A - Apresiatif
Hargai setiap usaha dan pencapaian anak, sekecil apa pun itu. Ucapan sederhana seperti "Kamu hebat dan keren!" atau "Terima kasih sudah berusaha" bisa membangun rasa percaya diri mereka. Jangan menumbuhkan luka di hati meredka dengan ucapan yang meremehkan perjuangan mereka. Namun, jika sudah terlanjur atau tidak sengaja, janganlah gengsi untuk meminta maaf. Karena sebagai orang tua, kita juga manusia biasa, janganlah selalu merasa benar.
G - Guidance (Membimbing)
Anak butuh bimbingan, bukan perintah semata. Arahkan mereka dengan penuh kesabaran dan diskusi, bukan hanya dengan larangan tanpa penjelasan. Jangan membebaskan mereka, karena kadang untuk jadi baik memang harus dipaksa. Paksaan di sini tidaklah sampai melukai hatinya, kita bisa membujuknya perlahan dengan kelembutan. Anak-anak bisa memilih, namun kita sebagai orang tua bisa membimbing dan mengarahkan agar mereka tidak salah jalan.
ADVERTISEMENT
I - Inspiratif
Jadilah sosok yang menginspirasi anak-anak. Karena orang tua adalah guru pertama bagi anak-anaknya. Tunjukkan semangat beribadah, semangat belajar, semangat beramal sholih, akhlak yang baik, kebaikan hati, keberanian, dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari agar mereka tumbuh dengan nilai-nilai yang baik.
A - Adaptif
Dunia anak terus berkembang, begitu pula dengan pola asuh. Jadilah orang tua yang fleksibel dan terbuka terhadap perubahan tanpa kehilangan prinsip dasar dalam mendidik. Karena mendidik yang terbaik adalah mendidik sesuai dengan zaman, dengan tanpa menghilangkan nilai-nilai penting dalam kehidupan.
Menjadi orang tua yang dicintai bukan tentang kesempurnaan, tetapi tentang usaha untuk selalu hadir, memahami, dan memberikan cinta tanpa syarat. Dengan konsep B.A.H.A.G.I.A, semoga hubungan dengan anak semakin erat dan penuh kasih sayang.
ADVERTISEMENT