Kenapa Sosok Akidi Tio Penyumbang Rp 2 Triliun Begitu Misterius?

Rizki Gaga
Wartawan Tempo 2011 - 2016, Redaktur kumparan 2016 - sekarang. Orang Bandung lulusan Jurnalistik Unpad.
Konten dari Pengguna
27 Juli 2021 11:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizki Gaga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Almarhum pengusaha Akidi Tio melalui keluarga besarnya memberikan uang Rp 2 triliun untuk membantu Sumatera Selatan menanggulangi COVID-19. Itu adalah peristiwa luar biasa di tengah terpuruknya kita dihantam pandemi.
ADVERTISEMENT
Sebagai wartawan, wajar bila kemudian yang muncul adalah sikap kritis: Benarkah sumbangan itu?
Yang paling pertama dicek adalah profil Akidi Tio. Para wartawan berupaya mencari tahu siapa beliau dengan bertanya ke juru bicaranya (sang dokter keluarga), para pengusaha (dan asosiasinya), tokoh, hingga ke sejumlah pejabat. Hasilnya: Sedikit yang tahu kiprah Akidi Tio yang katanya kelahiran Aceh tapi lama menetap di Palembang itu.
Bahkan pengusaha Peter F. Gontha menuliskan ini di Facebooknya: "Pengusaha apa yah Akidi Tio, kok tidak pernah melihat namanya di deretan 50 pembayar pajak terbesar di Indonesia?"
Salah satu dari sedikit orang yang tahu Akidi Tio adalah eks Wali Kota Singkawang, Hasan Karman, yang mengenali Akidi Tio sebagai pengusaha perkebunan. Hasan dan Akidi Tio pernah bersama-sama di Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI).
ADVERTISEMENT
Kedua, detail penyerahan-penerimaan uang. Para wartawan juga berusaha menggali detail seputar uang Rp 2 triliun itu. Uang itu kini ada di mana? Apakah mungkin dilakukan transfer uang yang sebegitu besar? Ditransfer lewat bank apa? Ataukah semuanya adalah cash?
Hingga kini, belum ada jawabannya. Baik Gubernur Sumsel Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri, dan juru bicara keluarga Akidi Tio yang bernama Hardi Darmawan, belum mengungkapkan detail ini.
Mungkin publik bertanya-tanya, mengapa tidak sejak kemarin (ketika berita itu mencuat) wartawan menggali dari pihak keluarga Akidi Tio? Ternyata memang wartawan tidak sempat bertemu dengan pihak keluarga Akidi Tio:
1. Wartawan yang bertugas meliput di Polda Sumsel (yang stand-by sejak pagi) tidak diberi tahu ihwal "acara penyerahan sumbangan dari Akidi Tio" sedang digelar pada pagi itu di gedung Polda Sumsel.
ADVERTISEMENT
2. Pukul 13.30 WIB, ketika wartawan secara tidak resmi mendapatkan informasinya, acara tersebut telah bubar. Para narasumber penting yaitu pihak keluarga Akidi Tio, Gubernur Sumsel Herman Deru, sudah tidak ada di Polda.
3. Wartawan hanya melakukan wawancara doorstop Kapolda.
4. Foto penyerahan simbolis yang dipakai semua wartawan di beritanya bukan dipotret wartawan melainkan dipotret Anggota Humas Polda Sumsel. Berikut fotonya:
Dari kiri ke kanan: Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nurainy, Gubernur Sumsel Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri, anak perempuan Akidi Tio bernama Heriyanti, dokter keluarga Akidi Tio bernama Hardi Darmawan.
Foto tersebut mengabadikan Kapolda Sumsel dan anak perempuan Akidi Tio memegang papan kertas bertuliskan "Sumbangan untuk penanggulangan COVID-19 dan kesehatan di Palembang - Sumsel, dari Alm. Bpk. Akidi Tio dan keluarga besar, sebesar Rp 2 triliun".
5. Satu-satunya narasumber dari pihak keluarga Akidi Tio yang berbicara ke wartawan adalah Hardi Darmawan, namun wawancara wartawan dengan Hardi hanya dilakukan lewat telepon—tidak bertemu secara langsung. Hardi sulit dihubungi kembali ketika wartawan ingin menggali informasi lebih.
ADVERTISEMENT
Kira-kira seperti itulah kesulitan wartawan menggali peristiwa luar biasa Akidi Tio menyumbangkan Rp 2 triliun ini. Semoga sebelum lewat 24 jam sejak isu ini mencuat, semuanya sudah terang benderang, setidaknya supaya jelas rasa terima kasih yang tak terhingga ini dialamatkan ke mana.