Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sekonyong-konyong, Sekonyol-konyol
30 Desember 2019 23:29 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Rizki Gaga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kalimat barusan keluar dari mulut Pak Dalipin, di Senin terakhir di 2019 ini. Beliau merespons hal yang amat sepele, yaitu saat melihat Gesit Prayogi grasak-grusuk membuka tutup botol air mineral.
Kata Gesit, "Kok bisa-bisanya produsen air mineral bikin segel susah dicongkel. Orang yang beli ini kan lagi haus, malah dipersulit."
Terlepas dari omelan Gesit, segel itu sejatinya, ya, untuk memudahkan konsumen memilih air mineral yang lebih higienis. Tapi "tujuan" dan "kenyataan" memang kerap tak beriringan harmonis.
Contoh lain. Mobil zaman sekarang yang bentuknya streamline—very little resistance to a flow of air, aerodinamis. Di satu sisi, benar, mobil jadi gampang membelah angin. Di sisi lain: Ujung kap mesin mobil malah jadi enggak kelihatan.
ADVERTISEMENT
Kalau enggak percaya, naik atau setirlah Toyota Kijang yang masih kotak. Atau Daihatsu Taft. Atau Honda Grand Civic. Moncong mobil sudah jelas terlihat tanpa kita harus capek mendongak.
Jadi, mudah membelah angin tak serta merta memudahkan waktu ngepasin ujung mobil ke tembok saat parkir.
Hal lain. Sebuah teknologi amat canggih di dunia sepak bola namanya VAR alias Video Assistant Referee. Inilah bahasan pagi tadi di grup WhatsApp "Teman kumparan BOLA".
VAR, yang membantu wasit dalam memberikan keputusan adil, dianggap menguntungkan Liverpool sampai-sampai nama klub itu ditulis jadi LiVARpool.
(Klik di sini aja untuk tahu apa persoalannya (jangan bully aku, huhuhu))
Contoh lain lagi: Media sosial, yang harusnya bikin orang saling update, tahu situasi terkini, mengakrabi satu sama lain, mendekatkan yang jauh. Malah kadang jadi ajang permusuhan. Tempat menebar hoaks.
ADVERTISEMENT
Contoh laiinnn lagiiii: Presiden dengan segala keputusannya, yang mempermudah KPK melakukan "pencegahan korupsi" tapi menguncupi "penindakan korupsi".
***
Contoh terakhir: Janji dengan Pak Dalipin untuk menayangkan #userstory setiap Senin. Tadinya untuk memudahkan aku bikin karya tulisan. Sekarang malah jadi beban penderitaan.