Konten dari Pengguna

Peran Penting Manajemen untuk Mengatasi Stres Kerja Karyawan

Santa Feronika Br Sembiring
Mahasiswi di Politeknik Ketenagakerjaan
10 Desember 2022 23:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Santa Feronika Br Sembiring tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara Manajemen untuk mengatasi stres kerja karyawan?
orang yang sedang mengalami stres kerja ( Photo by energepic.com: https://www.pexels.com/photo/woman-sitting-in-front-of-macbook-313690/ )
zoom-in-whitePerbesar
orang yang sedang mengalami stres kerja ( Photo by energepic.com: https://www.pexels.com/photo/woman-sitting-in-front-of-macbook-313690/ )
Stres adalah sifat alamiah yang tidak dapat dihindari. Stres dapat berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar. Dalam menjalankan kegiatan yang penuh dengan tekanan merupakan salah satu faktor timbulnya stres.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia kerja termasuk dalam sebuah perusahaan, pasti memiliki karyawan yang mulai mengalami penurunan kinerja seperti tidak memiliki motivasi, sering mengajukan cuti sakit, tidak bersemangat saat bekerja, sulit berkonsentrasi, datang terlambat dan kerap kali tidak memenuhi tugas yang diberikan.
Sikap-sikap tersebutlah yang menandakan bahwa karyawan sedang mengalami stres kerja. Dampak dari stres kerja karyawan juga akan sangat berpengaruh buruk bagi perusahaan.
Manajer dieropa banyak berpendapat bahwa, stres kerja merupakan suatu bencana yang cukup besar bagi perusahaan. Penanganan Stres kerja umumnya lebih sulit dibandingkan penanganan masalah kesehatan dalam perusahaan.
Stres dikaitkan sebagai faktor penyebab ketidakhadiran, cedera terkait pekerjaan, masalah kesehatan mental, klaim kompensasi, produktivitas rendah, pencurian di tempat kerja, kinerja buruk, dan perputaran karyawan yang tinggi. Jelas bahwa stres umum memiliki efek langsung bagi perusahaan.
ADVERTISEMENT
Di Amerika Serikat, sebuah penelitian menemukan bahwa stres di tempat kerja mengakibatkan sebuah perusahaan harus mengeluarkan biaya sekitar $2 triliun per tahun dalam kasus ketidakhadiran, keterlambatan, kelelahan, penurunan produktivitas, perputaran yang tinggi, kompensasi pekerja, dan peningkatan biaya asuransi kesehatan.
Penyakit yang berhubungan dengan stres juga menyebabkan 40 juta hari kerja hilang setiap tahun. Dalam hal pekerjaan, jika stres tidak dikelola dengan baik, akan memengaruhi kinerja, efisiensi, dan produktivitas kerja.
Penyebab Stres akibat Kerja
Menurut Robbins (2008), ada banyak alasan yang dapat meningkatkan stres kerja. Ada tiga kategori kemungkinan pemicu stres kerja.
Dalam kategori organisasi, terdapat berbagai penyebab stres yaitu, beban kerja terlalu tinggi atau rendah, tuntunan pekerjaan atau tekanan, jam kerja yang tidak sesuai, tugas yang tidak jelas, terlalu banyak aturan dan ketidakadilan, kurangnya karyawan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, pola komunikasi buruk, manajer yang tidak terbuka dan kurang tanggap terhadap saran dari bawahannya, dan kurangnya kesempatan karyawan untuk mendapatkan promosi.
ADVERTISEMENT
Dampak utama stres kerja berasal dari tempat kerja itu sendiri. Tetapi lingkungan eksternal juga akan sangat berpengaruh dan dapat berdampak dalam situasi kerja. Adapun penyebab stres kerja dalam lingkungan, yaitu berasal dari Lingkungan kerja yang buruk (cahaya, suhu, kebisingan, ventilasi/sirkulasi udara, tempat kerja yang tidak rapi, dll. ), diskriminasi ras, ancaman kekerasan, pelecehan, intimidasi, dan Kemacetan lalu lintas pergi dan pulang kerja.
Stres kerja bukan hanya bersumber dari luar diri karyawan. Stres kerja juga dapat bersumber dari dalam diri karyawan tersebut. Adapun penyebab munculnya stres kerja yang bersumber dari dalam diri yaitu, ketidakpastian keuangan, kurangnya penghargaan dan pengakuan atas pekerja, kejenuhan dan ketidakpuasan dengan pekerjaan, konflik dengan rekan kerja atau atasan, kurangnya kepercayaan pada tim, kurangnya kepercayaan pada tim, kurangnya motivasi para manajer.
ADVERTISEMENT
Dampak Stres Kerja
Efek stres kerja dapat menguntungkan atau merugikan pekerja. Pengaruh positif diharapkan dapat memotivasi karyawan untuk melakukan pekerjaannya dengan semangat terbaik, tetapi jika stres tidak dapat diatasi maka akan merugikan karyawan dan berpengaruh buruk pada kehidupan.
Stres yang berlebihan akan berdampak pada perubahan fisik, seperti peningkatan gula darah, peningkatan detak jantung dan tekanan darah, sulit tidur, sakit kepala, gangguan pencernaan, mulut kering, berkeringat, sakit punggung, bola mata membesar, nyeri bahu dan leher, keringat berlebihan dan kehilangan energi.
Dampak yang kedua berpengaruh terhadap emosional, seperti mudah tersinggung, sensitif, cemas, gelisah, perubahan suasana hati, sedih, mudah menangis, gugup dan kelelahan mental.
Selain berdampak pada fisik dan emosional, stres berlebihan juga berdampak pada intelektual, seperti Pelupa, sulit berkonsentrasi, ketidakmampuan untuk membuat keputusan rasional, kurang perhatian, kepekaan terhadap kritik, hambatan pikiran dan terlalu banyak berpikir.
ADVERTISEMENT
Dampak yang terakhir yaitu Interpersonal, seperti acuh tak acuh dan pendiam, mudah mengkritik atau menyerang orang lain secara verbal, terlalu pendiam dan mudah menyalahkan orang lain.
Standar Untuk Memanajemen Stres Kerja
https://unsplash.com/photos/376KN_ISplE?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditShareLink
Menurut International Labour Organization, stres terkait pekerjaan memiliki dampak terhadap keadaan sosial yang signifikan pada pekerja dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, efeknya juga meluas ke keselamatan karyawan dan berdampak signifikan pada perkembangan perusahaan, terutama dalam hal keuangan perusahaan.
Oleh karena itu, mengelola stres sangat penting untuk mengatasi atau meminimalkan stres kerja. Health and Safety Executive, menetapkan standar manajemen untuk mengatasi stres di tempat kerja.
Standar manajemen ini mencakup enam elemen kunci untuk mencegah dan mengelola stres di tempat kerja. Perusahaan harus menerapkan enam elemen ini dengan benar, jika tidak maka dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan karyawan, kesejahteraan karyawan, produktivitas kerja, kenyamanan tempat kerja, hubungan karyawan dan banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Terdapat cara penanganan untuk elemen ini yaitu, perusahaan menawarkan persyaratan pekerjaan yang sesuai atau dapat dilakukan pada waktu yang telah disepakati (appointment), menyediakan persyaratan kerja sesuai dengan keterampilan dan kemampuan karyawan, karyawan memahami prioritas pekerjaan mana yang harus diprioritaskan dan mana yang harus ditunda, dan keluhan karyawan terkait pekerjaan harus dijawab dan penyelesaiannya harus didiskusikan.
Ketika perusahaan mampu menjalankan penanggulangan tersebut dengan baik, maka karyawan akan menunjukkan bahwa mereka menanggapi tuntutan pekerjaan. Persyaratan pekerjaan mencakup hal-hal seperti beban kerja, metode kerja, dan lingkungan kerja.
Untuk penanganan elemen ini yaitu, perusahaan mendorong karyawan untuk selalu memeriksa pekerjaan mereka, perusahaan mendorong karyawan untuk menggunakan keterampilan dan inisiatif mereka dalam pekerjaan mereka, perusahaan mendorong karyawannya untuk mengembangkan cara kerja baru yang lebih efisien, karyawan berhak mengambil waktu istirahat jika sudah letih bekerja, dan karyawan dapat ditanya tentang rutinitas atau metode kerja mereka.
ADVERTISEMENT
Dampak dari penerapan elemen ini yaitu, karyawan mampu menjelaskan bagaimana mereka melakukan pekerjaan mereka.
Penanganan elemen ini yaitu, perusahaan memiliki kebijakan dan prosedur terdokumentasi yang jelas dan memadai untuk membantu karyawan menyelesaikan pekerjaannya, perusahaan memiliki sistem atau proses yang memungkinkan manajer mengembangkan dan mendukung karyawannya, dan perusahaan memiliki sistem atau proses yang memungkinkan karyawan untuk secara aktif mendorong dan mendukung rekan kerja mereka.
Hal yang akan timbul jika penerapan elemen ini dapat berjalan dengan lancar yaitu, karyawan menunjukkan bahwa mereka mendapat informasi yang baik dan didukung oleh rekan kerja dan atasan mereka.
Terdapat cara penanganan elemen ini yaitu, perusahaan menciptakan aturan yang berperilaku positif di tempat kerja, perusahaan memiliki kebijakan dan prosedur untuk mencegah aktivitas yang tidak dapat diterima, perusahaan memiliki sistem atau proses yang memberdayakan dan mendorong manajer untuk mencegah atau mengendalikan perilaku yang tidak dapat diterima, perusahaan memiliki sistem atau proses yang memungkinkan atau mendorong karyawan untuk melaporkan perilaku yang tidak pantas, jika karyawan merasa terancam atau tertekan terkait pekerjaan, langkah pertama adalah berbicara dengan manajer, Human Resource Development, atau kolega dan memberikan bukti dan alasan yang jelas, jika perilaku rekan kerja mengganggu rekan kerja lainnya, cobalah untuk berbicara dengan cara yang baik kepada rekan kerja yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
Jika penanganan ini dapat berjalan dengan tepat maka dampak yang akan terjadi, karyawan akan menunjukkan bahwa mereka tidak menerima perilaku yang tidak pantas seperti intimidasi, kekerasan, dan pelecehan di tempat kerja.
Penanganan elemen in yaitu, organisasi harus memastikan bahwa pekerja memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam organisasi, perusahaan harus memberikan informasi yang tepat kepada karyawan mengenai peran dan tanggung jawab mereka, perusahaan harus menetapkan persyaratan yang jelas untuk setiap peran dan tanggung jawab profesional, dan perusahaan memiliki sistem atau proses bagi karyawan untuk mendiskusikan konflik dan masalah yang timbul sehubungan dengan peran dan tanggung jawab mereka di tempat kerja.
Dampak dari penerapan elemen ini yaitu, karyawan menunjukkan bahwa mereka memahami peran dan tanggung jawab mereka di tempat kerja.
ADVERTISEMENT
Cara penanganan elemen ini yaitu, perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berkonsultasi mengenai perubahan Perusahaan dan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berkontribusi, perusahaan akan memberi pekerja kesempatan untuk memahami alasan perubahan yang diusulkan, pekerja harus menyadari dampak perubahan pekerjaan dan dilatih untuk mendukung perubahan tersebut, pekerja mengetahui waktu dan jadwal setiap pergantian pekerjaan, dan karyawan memiliki dukungan atau bimbingan selama perubahan terjadi.
Dampak yang akan dialami jika penanganan ini dilakukan dengan baik yaitu, pekerja menunjukkan bahwa mereka dilibatkan dalam setiap perubahan pada perusahaan. Perubahan di sini mencakup, bagaimana perubahan yang ada di organisasi (besar atau kecil) dikelola dan dikomunikasikan dengan baik dalam organisasi.
Cara menerapkan standar manajemen stres di tempat kerja
ADVERTISEMENT
Cara Untuk Mengatasi Stres Kerja
Ketika tuntutan pekerjaan sudah terlalu menuntut, pastinya kita sebagai manusia membutuhkan istirahat yang dapat menenangkan diri dari tuntutan tersebut agar terhindar dari stres kerja. Adapun cara sederhana untuk mengatasi stres kerja yaitu:
ADVERTISEMENT
Pertama, mengenali batas kemampuan agar terhindar dari rasa lelah yang berlebihan.
Kedua, melakukan sesi bercerita ringan baik dengan atasan maupun dengan orang terdekat.
Ketiga, lupakan pekerjaan sejenak setelah terlilit dengan tuntutan pekerjaan dengan mengambil waktu istirahat sejenak.
Keempat, melakukan olahraga atau aktivitas lain seperti jalan santai keluar ruangan sambil menghirup udara segar. Dan aktivitas menyenangkan lainnya yang mampu memulihkan tenaga atau pikiran kita setelah penat bekerja.