Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Benarkah Suku Sunda dan Jawa tidak Cocok Menikah?
12 Juli 2023 14:12 WIB
Tulisan dari Sarah Tri Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Penggalan kalimat itu identik dengan bangsa Indonesia yang mencerminkan bahwa terdapat banyak sekali suku bangsa yang memiliki kebudayaan di tiap-tiap daerahnya serta bermacam-macam ragam kepulauan yang ada.
ADVERTISEMENT
Setiap daerah memiliki bahasa daerahnya masing-masing. Seperti halnya keluargaku, mamaku berasal dari suku jawa dan bapakku berasal dari suku sunda. Keduanya mempunyai kultur yang berbeda namun tetap bisa hidup berdampingan kurang lebih 30 tahun lamanya.
Perbedaan-perbedaan itu tidak membuat keduanya merasa berbeda, meskipun terdapat beberapa kata yang memiliki arti kebalikan sehingga menimbulkan pertengkaran kecil namun dari situ mereka semakin giat untuk mempelajari dan menerima kebudayaan dari masing-masing daerah.
Seperti halnya kata sampean, dalam bahasa sunda berarti kaki sedangkan dalam bahasa jawa berarti kamu. Atos dalam bahasa sunda berarti sudah sedangkan dalam bahasa jawa berarti keras.
Perbedaan-perbedaan ini yang membuat mereka berpikir untuk saling memahami arti kata dari masing-masing daerah supaya tidak terjadi kesalahpahaman saat berkomunikasi.
ADVERTISEMENT
Bagiku tumbuh di keluarga campuran setengah sunda setengah jawa sangat seru, karna aku harus bisa menguasai setidaknya arti-arti dalam 2 bahasa daerah.
Setiap hari mama selalu mengajari anak-anaknya untuk berbahasa jawa dan sunda tujuannya agar kami mengerti dan dapat menerima 2 budaya yang ada di gen darah kami.
Banyak beredar mitos yang mengatakan jika laki-laki asal Jawa Barat tidak cocok menikah dengan perempuan Jawa Timur namun, kenyataan yang kurasakan berbeda. Keluarga kami hidup dengan bahagia sampai sekarang. Ternyata perkataan itu hanya mitos belaka.
Orang tuaku berasal dari suku yang berbeda namun bisa hidup rukun dan aman sampai sekarang. Perbedaan-perbedaan itu dapat diatasi jika keduanya bisa berkompromi dalam menyatukan dua budaya, keduanya saling menerima dan mempelajari kebudayaannya masing-masing sehingga semuanya berjalan dengan lancar.
ADVERTISEMENT