Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
3 Contoh Pantangan Pamali yang Masih Dipegang Teguh Masyarakat Indonesia
27 April 2025 11:28 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Contoh pantangan pamali merupakan bagian dari warisan budaya yang masih dijunjung tinggi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Pamali mengandung larangan yang dianggap bisa membawa kesialan atau musibah jika dilanggar.
ADVERTISEMENT
Larangan ini merupakan bagian dari kearifan lokal yang mengajarkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sosial.
Dikutip dari buku Pamali Larangan dalam Tradisi Lisan Masyarakat Sunda, Yana Suryana, 2017:22, pamali diartikan sebagai tradisi lisan yang berfungsi mengatur perilaku dan mengingatkan individu akan tanggung jawab sosial.
Contoh Pantangan Pamali
Berikut ini adalah tiga contoh pantangan pamali yang merupakan bagian dari warisan budaya yang masih dijunjung tinggi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
1. Menyapu di Malam Hari
Menyapu di malam hari dipercaya dapat membuang rezeki dan membawa kemiskinan.
Larangan ini mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan yang dianggap sia-sia atau membuang energi positif saat malam hari.
Dalam kepercayaan ini, menyapu di malam hari dianggap sebagai tindakan yang membawa hal buruk, seperti kehilangan keberuntungan.
ADVERTISEMENT
Larangan ini muncul sebagai bentuk pengajaran agar setiap tindakan dilakukan pada waktu yang tepat dan tidak membuang-buang energi secara sia-sia.
2. Duduk di Depan Pintu
Duduk di depan pintu dipercaya bisa menghalangi datangnya jodoh. Posisi ini dianggap tidak sopan karena menghalangi lalu lintas di dalam rumah dan bisa mengganggu keseimbangan energi yang ada.
Dalam banyak budaya di Indonesia, pintu dianggap sebagai jalur masuknya energi positif ke dalam rumah.
Duduk di depan pintu dianggap menghalangi energi tersebut dan dapat mempengaruhi kehidupan pribadi seseorang, termasuk dalam hal jodoh.
Hal ini juga diyakini sebagai cara untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga. Pantangan ini berkaitan erat dengan rasa sopan santun dalam keluarga.
3. Memotong Kuku di Malam Hari
Memotong kuku di malam hari dianggap bisa membawa malapetaka atau musibah.
ADVERTISEMENT
Larangan ini berasal dari ketakutan terhadap potensi kecelakaan yang bisa terjadi karena penerangan yang kurang saat malam hari.
Pada masa lalu, keterbatasan pencahayaan membuat aktivitas ini dianggap berbahaya.
Selain itu, dipercaya bahwa melakukannya di malam hari dapat mendatangkan malapetaka yang tidak diinginkan.
Contoh pantangan pamali yang disebutkan di atas bukan hanya sekadar larangan, melainkan juga memiliki makna mendalam yang mengajarkan kedisiplinan, etika, dan penghormatan terhadap nilai-nilai budaya.
Pamali berperan dalam membentuk pandangan masyarakat terhadap dunia sosial dan pribadi, serta menjaga harmoni antar generasi. (Mona)