Konten dari Pengguna

4 Ajaran Mahatma Gandhi yang Menginspirasi Perubahan Dunia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
13 Februari 2025 17:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi 4 Ajaran Mahatma Gandhi,Foto:Pexels/Stephen Leonardi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi 4 Ajaran Mahatma Gandhi,Foto:Pexels/Stephen Leonardi
ADVERTISEMENT
Ada 4 Ajaran Mahatma Gandhi, yang dikenal dengan prinsip non-kekerasan atau ahimsa, telah memberikan pengaruh besar terhadap gerakan sosial dan politik di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Filosofi hidup yang diajarkan Gandhi menekankan pentingnya kedamaian, kasih sayang, dan keadilan dalam setiap aspek kehidupan manusia.

4 Ajaran Mahatma Gandhi yang Menginspirasi Perubahan Dunia

Ilustrasi 4 Ajaran Mahatma Gandhi,Foto:Pexels/Kaique Lopes
Mahatma Gandhi, tokoh besar dalam sejarah India dan dunia, dikenal dengan ajaran-ajarannya yang mengutamakan kekuatan moral dan perjuangan tanpa kekerasan.
Berikut 4 ajaran Mahatma Gandhi yang dikutip dari jurnal Mahatma Gandhi dan Perannya dalam Mewujudkan Kemerdekaan India oleh Umi Hartati (2017).

1. Ahimsa: Melawan Tanpa Kekerasan

Ajaran pertama yang sangat terkenal dari Mahatma Gandhi adalah ahimsa, yang berarti "tanpa kekerasan."
Gandhi meyakini bahwa kekerasan hanya akan melahirkan lebih banyak kekerasan, sementara pendekatan tanpa kekerasan akan membuka jalan menuju kedamaian dan keadilan sejati. Dalam perjuangannya, Gandhi menerapkan ahimsa dalam setiap langkah yang ia ambil.
ADVERTISEMENT
Dan mengajak rakyat India untuk menentang penjajahan Inggris dengan cara damai, tanpa perlawanan fisik atau kekerasan.
Melalui aksi protes damai, seperti demonstrasi tanpa kekerasan dan aksi mogok makan, Gandhi menunjukkan bahwa perubahan dapat dicapai dengan penuh integritas dan tanpa menumpahkan darah.

2. Hartal: Mogok Kerja sebagai Bentuk Protes

Selain ahimsa, Gandhi juga memperkenalkan konsep hartal, yaitu mogok kerja sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan.
Hartal dilakukan dengan cara menghentikan segala aktivitas ekonomi dan sosial sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan-kebijakan penjajah yang merugikan rakyat India.
Salah satu momen penting dalam sejarah hartal adalah pada tahun 1919, ketika Gandhi mengorganisir hartal nasional untuk menentang Undang-Undang Rowlatt yang memperketat kontrol Inggris di India.
Aksi ini mendapat sambutan luas dari masyarakat dan menjadi salah satu simbol perjuangan kolektif rakyat India yang menginginkan kemerdekaan dan keadilan sosial.
ADVERTISEMENT

3. Satyagraha: Tidak Mau Bekerjasama dengan Pihak Asing

Ajaran ketiga yang sangat mendalam dari Gandhi adalah satyagraha, yang berarti "kekuatan kebenaran." Konsep ini mengajarkan bahwa individu harus bersikap teguh pada kebenaran dan tidak mau bekerjasama dengan pihak yang dianggap tidak adil, terutama penjajah.
Gandhi meyakini bahwa ketidakadilan harus dilawan dengan kekuatan moral, bukan dengan kekuatan fisik.
Salah satu penerapan paling terkenal dari satyagraha adalah ketika Gandhi memimpin kampanye perlawanan terhadap pajak garam yang diberlakukan oleh Inggris.
Dalam aksi ini, Gandhi dan para pengikutnya berjalan sejauh 380 kilometer untuk memproduksi garam secara independen, tanpa bergantung pada pemerintah Inggris.
Aksi ini menunjukkan bahwa keteguhan pada kebenaran dapat mengalahkan kekuatan penjajah tanpa menggunakan kekerasan.

4. Swadeshi: Tidak Mau Memakai Produk Luar Negeri

Ajaran terakhir dari Gandhi adalah swadeshi, yaitu gerakan untuk mengutamakan produk dalam negeri dan menanggalkan ketergantungan pada barang-barang dari luar negeri, khususnya dari Inggris.
ADVERTISEMENT
Gandhi melihat bahwa penjajahan Inggris tidak hanya terjadi melalui kekuatan militer, tetapi juga melalui dominasi ekonomi, terutama dalam bentuk barang-barang impor yang merugikan ekonomi India.
Sebagai bentuk perlawanan terhadap dominasi Inggris, Gandhi mendorong rakyat India untuk memproduksi dan menggunakan barang-barang buatan lokal, termasuk pakaian yang dibuat dengan alat tenun tangan yang disebut charkha.
Kampanye swadeshi ini tidak hanya berfungsi sebagai protes ekonomi, tetapi juga sebagai cara untuk membangun rasa nasionalisme dan kemandirian di kalangan rakyat India.
Itulah 4 ajaran Mahatma Gandhi yang telah menjadi landasan yang kokoh dalam perjuangan kemerdekaan India serta memberikan dampak besar bagi perjuangan tanpa kekerasan di seluruh dunia. (shr)
ADVERTISEMENT