Konten dari Pengguna

4 Tari Tradisional untuk Upacara Ritual Suku Dayak

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
18 Desember 2024 18:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tari tradisonal untuk upacara ritual. Pixabay/u_y8jjq0785e.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tari tradisonal untuk upacara ritual. Pixabay/u_y8jjq0785e.
ADVERTISEMENT
Tarian tradisional Suku Dayak sering digunakan dalam setiap upacara ritual. Lantas, bagaimana tari tradisional yang digunakan untuk upacara ritual suku Dayak menjadi bagian dari kebudayaan mereka?
ADVERTISEMENT
Selain mencerminkan keindahan seni gerak, tarian adat suku Dayat juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Ritual seperti penyembuhan, permohonan restu, hingga perayaan panen raya sering kali dilengkapi dengan pertunjukan tari yang sakral.
Dalam setiap upacara, tarian ini menjadi sarana komunikasi antara manusia dan dunia spiritual. Tarian tradisional dalam upacara ritual suku Dayak juga berfungsi sebagai media untuk menyampaikan doa dan harapan.

Tari Tradisional untuk Upacara Ritual Suku Dayak

Ilustrasi tari tradisonal untuk upacara ritual. Pixabay/u_y8jjq0785e.
Mengutip dari kemenparekraf.go.id, berikut ini adalah empat tari tradisional untuk upacara ritual suku Dayak yang sering digunakan:

1. Tari Hudoq

Tarian ini berasal dari Dayak Bahau dan Modang yang bertujuan untuk memohon kesuburan tanah dan hasil panen yang melimpah. Penari mengenakan topeng berbentuk burung atau binatang lain yang dianggap suci dan kostum dari daun pisang atau aren.
ADVERTISEMENT
Tari Hudoq sering dilakukan pada awal musim tanam sebagai simbol harapan kepada roh-roh pelindung agar memberikan keberkahan. Gerakan tarian yang dinamis dan musik tradisional yang ritmis menambah suasana sakral dalam upacara tersebut.

2. Tari Kancet Papatai

Tari Kancet Papatai merupakan tarian perang khas suku Dayak Kenyah. Tarian ini digunakan dalam upacara ritual untuk menghormati para pahlawan.
Tarian ini menceritakan keberanian seorang prajurit dalam mempertahankan sukunya dari serangan musuh.
Tari Kancet Papatai diiringi alat musik seperti sampeq dan gong. Penari menunjukkan gerakan yang lincah dan penuh semangat yang mencerminkan kekuatan dan keberanian.
Meski biasanya terkait dengan peperangan, Tari Kancet Papatai juga dipentaskan dalam acara adat sebagai pengingat akan pentingnya persatuan dan perlindungan terhadap komunitas.
ADVERTISEMENT

3. Tari Gantar

Tari Gantar adalah tarian khas Dayak Benuaq dan Tunjung yang menggambarkan proses menanam padi. Tarian ini sering dilakukan dalam upacara adat untuk memohon kesuburan tanah dan keberkahan panen.
Biasanya, penari membawa tongkat kayu (gantar) yang melambangkan alat penanam padi dan biji padi yang menjadi simbol kehidupan.
Melalui gerakan sederhana yang bermakna, Tari Gantar menjadi pengingat akan pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan alam. Tarian ini juga menjadi simbol ucapan terima kasih kepada leluhur dan roh pelindung atas hasil panen.

4. Tari Datun Julud

Tari Datun Julud berasal dari suku Dayak Kenyah dan biasa dipentaskan dalam acara adat sebagai bentuk rasa syukur. Tarian ini dilakukan oleh para perempuan dengan gerakan yang anggun serta diiringi alat musik sampeq.
ADVERTISEMENT
Tari Datun Julud sering kali menjadi bagian dari upacara pernikahan, penyambutan tamu, atau perayaan panen. Melalui Tari Datun Julud, suku Dayak menunjukkan rasa syukur mereka kepada Tuhan dan leluhur atas segala berkah yang diterima.
Itulah empat tari tradisional untuk upacara ritual suku Dayak. Tentu, pelestarian budaya yang dilakukan oleh masyarakat Dayak kepada para generasinya akan menentukan keberlangsungan dari kebudayaan ini. (rudin)