Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
5 Pantangan yang Ada di Jawa, Masih Dilestarikan hingga Kini
28 April 2025 18:24 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pantangan yang ada di Jawa merupakan bagian dari tradisi dan kepercayaan yang diwariskan turun-temurun yang bertujuan untuk menjaga tata krama, keselamatan, dan keharmonisan hidup dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Cerita Rakyat dari Tegal (Jawa Tengah), Yudiono K. S., (55), pantangan berarti larangan, yakni sesuatu yang tidak boleh dilakukan dan apabila dilanggar dapat menimbulkan akibat buruk bagi yang percaya.
Pantangan yang Ada di Jawa
Pantangan yang ada di Jawa tumbuh dari pengalaman hidup masyarakat, berpadu antara kepercayaan tradisional dan ajaran untuk menjaga sikap dalam kehidupan sehari-hari. Dikutip dari situs rri.co.id, berikut adalah berbagai pantangan yang ada di daerah Jawa.
1. Keluar Rumah Waktu Magrib
Keluar rumah ketika waktu Magrib tiba dipercaya akan dibawa oleh makhluk halus yang bernama wewe gombel. Pantangan ini seringkali digunakan oleh orang tua untuk meminta anak-anaknya yang sedang bermain di luar rumah untuk segera pulang.
2. Menabrak Kucing
Jika seseorang menabrak kucing, maka hal tersebut dianggap sebagai simbol kesialan atau malapetaka. Malapetaka atau kesialan yang disebutkan akan menimpa itu akan hilang jika si penabrak mengubur kucing yang tertabrak tersebut menggunakan baju yang dia pakai.
ADVERTISEMENT
3. Jangan Duduk di Tengah Pintu
Pantangan yang ada di Jawa lainnya adalah jangan duduk di tengah pintu. Seorang gadis yang duduk di tengah pintu disebutkan akan sulit menemukan jodohnya. Kepercayaan ini berasal dari anggapan bahwa pintu adalah perantara antara 2 dunia, luar dan dalam rumah.
Duduk di tengah pintu berarti menghalangi jalan masuk rezeki, keberuntungan, dan jodoh.
4. Dilarang Memotong Kuku di Malam Hari
Memotong kuku di malam hari dipercaya akan menghambat rezeki. Masyarakat Jawa percaya bahwa malam hari adalah waktunya makhluk halus berkeliaran.
Kegiatan seperti memotong kuku dianggap bisa mengundang kesialan bahkan memotong keberuntungan seseorang.
5. Bersiul di Malam Hari
Dalam budaya Jawa, bersiul di malam hari dapat mengundang setan. Secara mistis, bersiul di malam hari dipercaya bisa memanggil makhluk halus atau roh jahat. Suara siul dianggap sebagai panggilan gaib yang bisa menarik perhatian makhluk-makhluk dari dunia lain.
ADVERTISEMENT
Pantangan yang ada di Jawa bukan hanya sekadar larangan, melainkan bagian dari nilai budaya yang mengajarkan tentang adab dan keselamatan. (Mey)