Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
6 Tradisi Ramadhan di Turki, Perpaduan Budaya Islam dan Kekayaan Sejarah
2 Maret 2025 15:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebagai negara dengan sejarah Islam yang panjang, Turki memiliki berbagai kebiasaan khas yang membedakannya dari negara lain dalam menyambut dan menjalani bulan penuh berkah ini.
Mengutip situs rri.co.id, Turki merupakan negara yang memiliki sejarah yang panjang, negara ini menjadi tempat awal pemukiman manusia dan pembangunan civilisasi.
Tradisi Ramadhan di Turki
Turki memiliki tradisi Ramadhan yang khas dan unik karena perpaduan budaya Islam, sejarah Ottoman, serta pengaruh modernisasi. Berikut beberapa tradisi Ramadhan Turki yang menarik dan masih dijalankan masyarakat Turki selama bulan suci Ramadhan:
1. Meriam Ramadhan (Top Atışı) Sebagai Penanda Berbuka
Salah satu tradisi yang masih lestari sejak era Kesultanan Utsmaniyah adalah penembakan meriam saat waktu berbuka puasa (iftar) dan sahur.
Suara meriam yang ditembakkan dari beberapa titik kota, seperti Istanbul, Ankara, dan Konya, menjadi penanda bagi masyarakat untuk mulai berbuka.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini dilakukan agar semua orang, termasuk yang tidak memiliki jam atau akses ke teknologi, mengetahui waktu berbuka.
2. Pemukul Genderang Sahur (Davulcu Ramazan)
Di Turki, menjelang waktu sahur, akan ada sekelompok orang yang memainkan davul (genderang tradisional Turki) sambil berjalan keliling kampung atau kota.
Para Davulcu (pemain genderang) ini mengenakan pakaian khas Ottoman dan membangunkan warga dengan irama genderangnya.
Biasanya, setelah bulan Ramadhan berakhir, para Davulcu akan mengetuk pintu rumah-rumah untuk meminta "bahşiş" atau tip sebagai tanda terima kasih.
3. Hidangan Khas Ramadhan: Pide dan Gullac
Selama bulan Ramadhan, masyarakat Turki memiliki beberapa makanan khas yang hanya muncul di bulan ini, seperti:
ADVERTISEMENT
4. Tradisi Ifthar di Masjid dan Tenda Ramadhan
Di kota-kota besar seperti Istanbul dan Bursa, banyak masjid besar yang menyelenggarakan buka puasa bersama gratis.
Selain itu, pemerintah dan organisasi sosial juga mendirikan tenda-tenda Ramadhan di berbagai sudut kota untuk menyediakan makanan berbuka bagi masyarakat, terutama bagi yang kurang mampu.
5. Malam Ke-27 Ramadhan: Perayaan Lailatul Qadar
Di Turki, malam ke-27 Ramadhan (Lailatul Qadar) diperingati dengan ibadah malam khusus di masjid-masjid besar seperti Hagia Sophia dan Masjid Biru.
Banyak masyarakat yang beritikaf, membaca Al-Qur’an, dan berdoa sepanjang malam. Kota-kota besar juga sering dihiasi dengan lampu bertuliskan pesan-pesan Islami di antara menara masjid (mahya).
6. Malam Festival di Akhir Ramadhan
Masyarakat Turki menyambut akhir Ramadhan dengan Ramazan Bayramı, yang di negara lain dikenal sebagai Idul Fitri. Festival ini ditandai dengan:
ADVERTISEMENT
Tradisi Ramadhan Turki tidak hanya menjadi cerminan dari kebiasaan masyarakat dalam menjalani ibadah puasa, tetapi juga menunjukkan bagaimana warisan sejarah dan budaya tetap hidup dalam kehidupan modern. (Fikah)