Konten dari Pengguna

8 Ciri Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Bangsa Barat sebelum Abad ke-20

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
24 Januari 2024 22:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perlawanan Rakyat Indonesia (Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perlawanan Rakyat Indonesia (Unsplash)
ADVERTISEMENT
Ciri perlawanan rakyat Indonesia terhadap bangsa barat sebelum abad ke-20 adalah puncak dari semangat perjuangan dan ketidakpuasan terhadap penjajahan yang melanda nusantara.
ADVERTISEMENT
Berbagai karakter perlawanan ini mencerminkan keragaman budaya, keyakinan, dan kesadaran akan pentingnya mempertahankan kedaulatan dan identitas nasional.

Pengertian Perlawanan Rakyat

Ilustrasi Perlawanan Bangsa Indonesia (Pixabay)
Merujuk pada buku Api Sejarah 2, perlawanan rakyat merujuk pada usaha yang ditempuh oleh sebagian masyarakat atau kelompok di suatu daerah di Nusantara untuk menolak atau melawan dominasi serta penjajahan oleh kekuatan kolonial atau asing.
Perlawanan ini dapat mengambil berbagai bentuk tindakan, mulai dari demonstrasi damai hingga konflik bersenjata, umumnya bertujuan untuk mempertahankan kedaulatan, warisan budaya, dan identitas mereka.

Berbagai Ciri Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Bangsa Barat sebelum Abad ke-20

Perlawanan rakyat Indonesia terhadap bangsa Barat mencakup berbagai ciri yang mencerminkan semangat perlawanan yang tinggi dalam menentang penjajahan.
Berikut ini adalah beberapa ciri dari perlawanan rakyat Indonesia:
ADVERTISEMENT

1. Bersifat Perlawanan Fisik

Perlawanan bersifat fisik, melibatkan aksi bersenjata dan tindakan kekerasan terhadap penjajah.
Masyarakat mengambil langkah-langkah tegas untuk mempertahankan wilayahnya dari invasi dan penindasan.

2. Mengutamakan Sentimen Kedaerahan

Perlawanan masyarakat mencerminkan keutamaan pada identitas daerah atau kedaerahan.
Masyarakat dalam perjuangannnya mempertahankan kearifan lokal dan memperkuat solidaritas dalam konteks budaya dan tradisi setempat.

3. Dipimpin oleh Tokoh Daerah

Banyak perlawanan dipimpin oleh tokoh-tokoh lokal, seperti sultan, raja, atau bangsawan kerajaan.
Pemimpin-pemimpin ini menjadi simbol perlawanan dan memimpin rakyat dalam menentang penjajah.

4. Strategi Perang Gerilya

Penggunaan strategi perang gerilya dengan taktik hit-and-run. Pasukan kecil menggunakan keahlian geografis dan mobilitas untuk melawan pasukan besar penjajah.

5. Didorong Perasaan Tertindas

Perlawanan terbatas pada perasaan emosional karena tertindas dan ketidakpuasan terhadap kebijakan penguasa kolonial. Rakyat merasakan perlakuan tidak adil dan menanggapinya dengan sikap tidak patuh.
ADVERTISEMENT

6. Tidak Bersifat Politis

Perlawanan tidak selalu bersifat politis dalam arti modernnya. Lebih banyak menekankan pada pelestarian hak-hak lokal, budaya, dan keberlanjutan hidup masyarakat.
Ciri perlawanan rakyat Indonesia terhadap bangsa Barat sebelum abad ke-20 adalah bukti dari keberanian dan keuletan masyarakat dalam menghadapi penjajahan.
Dalam berbagai bentuknya, perlawanan ini mewarnai sejarah perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. (AZZ)