Konten dari Pengguna

Alasan Hamka Menekankan Penyebaran Islam pada Teori Arab

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
25 September 2024 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mengapa Hamka Menekankan Penyebaran Islam pada Teori Arab, Foto: Unsplash/Ali Burhan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mengapa Hamka Menekankan Penyebaran Islam pada Teori Arab, Foto: Unsplash/Ali Burhan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hamka adalah seorang tokoh intelektual dan sastrawan terkemuka di Indonesia. Ia dikenal karena pemikirannya tentang penyebaran Islam melalui teori Arab. Terdapat beberapa alasan mengapa Hamka menekankan penyebaran Islam pada teori Arab.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs sman1parungkuda.sch.id, H. Abdul Malik Karim Amrullah, yang dikenal sebagai Buya Hamka, menyatakan bahwa Islam telah masuk ke Nusantara sejak abad ke-7 Masehi, dibawa oleh bangsa Arab dengan tujuan utama untuk menyebarkan ajaran Islam.
Teori Arab menyatakan bahwa penyebaran Islam di Indonesia berasal dari Timur Tengah, yaitu Arab. Tokoh lain yang mendukung teori ini adalah T.W. Arnold, J.C. van Leur, dan Anthony H. Johns.

Alasan Hamka Menekankan Penyebaran Islam pada Teori Arab

Ilustrasi Mengapa Hamka Menekankan Penyebaran Islam pada Teori Arab, Foto: Unsplash/Vaida Tamošauskaitė
Alasan Hamka menekankan penyebaran Islam pada teori Arab didasarkan pada sebuah temuan naskah kuno Cina, sekitar abad ke-6. Naskah tersebut menyebutkan bahwa terdapat sekelompok Bangsa Arab yang menetap di wilayah pantai barat Sumatera.
Mereka mendirikan dua pemukiman, yaitu pada zaman Khalifah Mu’awiyah bin Abu Sufyan r.a tahun 52 H dan masa pemerintahan Khalifah Bani Umayah yang ke-5 tahun 62 H.
ADVERTISEMENT
Bukti lainnya adanya Bangsa Arab pada tahun tersebut adalah ditemukannya makam tua yang bertuliskan Syekh Rukunuddin meninggal dunia tahun 672 M. Makam tersebut ditemukan di sekitar daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.
Alasan yang disebutkan Hamka didukung oleh T.W. Arnold yang menjelaskan bahwa saudagar Arab pada masa itu cukup dominan dalam menjalankan perdagangan di Nusantara.
Hal ini kemudian menimbulkan adanya pernikahan dengan penduduk lokal dan membentuk komunitas Islam.
Meskipun terdapat teori yang menyebutkan bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui Persia dengan madzhab Syi’ah, tetapi Hamka tetap membantahnya.
Hamka menjelaskan bahwa ulama Syi’ah datang ke nusantara dan ditemukan makamnya di Aceh, tetapi kedatangan ulama tersebut pada abad ke-15.
Sedangkan pada abad-14, Madzhab Syafi’i telah ada di Kerajaan Pasai. Bahkan, madzhab ini telah dijadikan sebagai madzhab resmi Kerajaan Malaka.
ADVERTISEMENT
Demikianlah pembahasan mengenai alasan Hamka menekankan penyebaran Islam pada teori Arab. Saat ini, Islam telah menjadi agama mayoritas penduduk Indonesia dan berkontribusi dalam membangun persatuan serta karakter bangsa.