Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Alasan Perjanjian Renville Dianggap Merugikan Indonesia dan Sejarahnya
25 September 2024 16:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Beberapa alasan perjanjian Renville dianggap merugikan Indonesia dapat dilihat dari segi politik, ekonomi, dan sosial. Perjanjian Renville yang ditandatangani pada 17 Januari 1948, sering kali dipandang sebagai langkah yang merugikan bagi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Banyak pihak menganggap bahwa perjanjian ini memberikan lebih banyak keuntungan kepada Belanda ketimbang kepada Republik Indonesia.
Alasan Perjanjian Renville Dianggap Merugikan Indonesia
Dikutip dari fahum.umsu.ac.id, Perjanjian Renville dianggap merugikan Indonesia karena perjanjian ini mengurangi wilayah kekuasaan Republik Indonesia.
Wilayah yang ditetapkan dalam perjanjian ini hanya mencakup daerah tertentu, mengabaikan banyak daerah yang penting bagi kedaulatan dan keamanan negara.
Selain itu, perjanjian ini mengakibatkan banyak daerah yang sebelumnya dikuasai oleh Indonesia harus diserahkan kembali kepada Belanda, yang menciptakan ketidakpuasan di kalangan rakyat.
Kedua, perjanjian ini juga merugikan ekonomi Indonesia. Dengan pengurangan wilayah, banyak sumber daya alam yang vital untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia terpaksa dikuasai oleh Belanda.
Hal ini menyebabkan stagnasi dalam pembangunan ekonomi dan meningkatkan ketergantungan Indonesia terhadap Belanda, yang berpengaruh negatif pada kestabilan ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
Ketiga, perjanjian Renville memicu reaksi keras dari rakyat.
Banyak masyarakat yang merasa bahwa perjanjian ini tidak mencerminkan perjuangan mereka dalam merebut kemerdekaan.
Rakyat Indonesia berpendapat bahwa perjanjian tersebut adalah bentuk pengkhianatan terhadap aspirasi kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata.
Kekecewaan ini kemudian menimbulkan gerakan protes yang semakin meluas di berbagai daerah.
Terakhir, pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai hasil dari perjanjian ini dianggap jauh dari cita-cita persatuan Indonesia.
Pembentukan RIS memecah belah kekuatan politik dan menciptakan struktur pemerintahan yang kompleks, yang justru melemahkan kesatuan nasional.
Dalam pandangan banyak pihak, hal ini bertentangan dengan semangat perjuangan rakyat untuk mewujudkan negara kesatuan.
Dapat disimpulkan bahwa alasan perjanjian Renville dianggap merugikan Indonesia sangat beragam.
ADVERTISEMENT
Mulai dari pengurangan wilayah kekuasaan, dampak negatif terhadap ekonomi, reaksi masyarakat, hingga dampak politik yang berujung pada pembentukan RIS.
Perjanjian ini tidak hanya mencerminkan ketidakadilan, tetapi juga menghambat proses penyatuan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Dalam konteks sejarah, perjanjian Renville menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya mempertahankan kedaulatan dan integritas sebuah negara. (Khoirul)