Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Daftar Marga Bugis, Asal-usul, dan Persebarannya
15 Maret 2025 17:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Daftar marga Bugis merupakan salah satu kelompok masyarakat yang ada di Indonesia. Masyarakat Bugis dikenal dengan sistem kemargaan yang mencerminkan identitas dan sejarah leluhur mereka.
ADVERTISEMENT
Setiap marga memiliki asal-usul yang erat kaitannya dengan perjalanan suku Bugis dalam membangun kerajaan, menjalin hubungan sosial, serta beradaptasi dengan perubahan zaman. Marga bugis tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Daftar Marga Bugis
Terdapat berbagai hal menarik dalam daftar marga di masyarakat Bugis. Berikut adalah daftar marga Bugis beserta asal-usul dan persebarannya berdasarkan situs web kemdikbud.go.id.
1. Marga Andi
Gelar "Andi" biasanya diberikan kepada keturunan bangsawan atau aristokrat dalam masyarakat Bugis. Gelar ini menunjukkan status sosial tinggi dan biasanya diwariskan secara turun-temurun.
Marga Andi tersebar luas di Sulawesi Selatan, terutama di wilayah bekas kerajaan-kerajaan Bugis. Marga ini dapat ditemukan pada kota atau kabupaten Bone, Wajo, Soppeng, dan Luwu.
2. Marga Daeng
Gelar "Daeng" awalnya digunakan oleh masyarakat Makassar, tetapi seiring waktu juga diadopsi oleh suku Bugis. Gelar ini biasanya diberikan kepada individu yang dihormati atau memiliki kedudukan tertentu dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Marga Daeng banyak ditemukan di wilayah perbatasan antara komunitas Bugis dan Makassar. Marga ini tersebar di Kabupaten Maros, Pangkep, dan Gowa.
3. Marga La
Kata "La" adalah prefiks yang umum digunakan dalam nama-nama laki-laki Bugis. Meskipun bukan marga dalam arti tradisional, prefiks ini menunjukkan identitas Bugis.
Nama ini sering diikuti oleh nama pribadi atau nama keluarga. Penggunaan prefiks "La" tersebar luas di seluruh komunitas Bugis, baik di Sulawesi Selatan maupun di daerah perantauan.
4. Marga Petta
Gelar "Petta" digunakan untuk menghormati seseorang yang memiliki kedudukan atau peran penting dalam masyarakat. Gelar ini umumnya dipakai oleh pemimpin adat atau tokoh masyarakat.
Marga atau gelar Petta ditemukan di wilayah-wilayah dengan struktur adat yang kuat. Marga ini tersebar di wilayah Soppeng dan Wajo.
ADVERTISEMENT
5. Marga Karaeng
Karaeng umumnya lebih dikenal dalam budaya Makassar sebagai gelar bangsawan. Namun beberapa komunitas Bugis yang berinteraksi dengan masyarakat Makassar juga mengadopsi gelar ini.
Marga ini tersebar di wilayah yang memiliki interaksi budaya Bugis-Makassar. Masyarakat di Gowa dan Takalar sering menggunakan gelar atau marga ini.
Daftar marga Bugis tidak hanya mencerminkan identitas individu tetapi juga sejarah, status sosial, dan persebaran geografis komunitas. Konvensi penamaan ini menyoroti masyarakat Bugis yang hierarkis dan penekanan pada keturunan. (Fia)