Konten dari Pengguna

Keunikan Baju Bodo sebagai Pakaian Adat Suku Bugis

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
13 Oktober 2024 12:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi baju bodo. Unsplash/Madrosah Sunnah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi baju bodo. Unsplash/Madrosah Sunnah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baju Bodo merupakan baju adat dari suku Bugis yang dikenal karena keunikan desainnya serta nilai-nilai kultural yang melekat di dalamnya. Pakaian ini telah menjadi simbol identitas budaya masyarakat Bugis selama berabad-abad.
ADVERTISEMENT
Salah satu ciri khas dari baju ini adalah bentuknya yang sederhana, namun sarat dengan makna dan simbolisme, terutama terkait dengan status sosial dan usia pemakainya.

Sejarah dan Filosofi Baju Bodo

Ilustrasi baju bodo. Pexels/Minhaz Box
Baju Bodo telah ada sejak zaman dahulu, dikenakan oleh perempuan Bugis dalam berbagai acara adat dan upacara penting. Asal usulnya terkait erat dengan budaya maritim suku Bugis, yang dikenal sebagai pelaut ulung.
Berdasarkan artikel yang diterbitkan student-activity.binus.ac.id, nama baju Bodo merupakan penamaan Makassar, sementara dalam Bugis dinamakan dengan Waju Ponco.
Pakaian ini tidak hanya melambangkan kesederhanaan tetapi juga kemewahan dalam adat Bugis. Salah satu aspek unik dari pakaian adat ini adalah warna-warnanya yang menggambarkan status sosial dan umur.
Baju berwarna merah, misalnya, biasanya dikenakan oleh perempuan yang belum menikah, sedangkan warna hijau diperuntukkan bagi perempuan yang sudah menikah.
ADVERTISEMENT
Filosofi di balik pemilihan warna ini mencerminkan kedalaman adat istiadat Bugis yang selalu menghormati tatanan sosial. Keunikan desain pakaian adat ini terletak pada kesederhanaannya.
Baju ini biasanya terbuat dari kain muslin yang tipis dan ringan, dirancang dengan lengan pendek dan tidak menggunakan jahitan kompleks.
Meski tampak sederhana, baju ini memberikan kebebasan bagi pemakainya untuk bergerak dengan leluasa, sesuai dengan kehidupan masyarakat Bugis yang dinamis.
Selain itu, pakaian adat ini juga sering dihiasi dengan aksesoris tambahan seperti selendang sutra atau perhiasan emas, yang semakin mempertegas status sosial pemakainya.
Meski desainnya tampak minimalis, baju ini sarat dengan nilai budaya yang menegaskan identitas suku Bugis.

Baju Bodo dalam Upacara Adat

Ilustrasi baju bodo. Unsplash/Andi Hasbi Jaya
Penggunaan baju ini dalam berbagai upacara adat suku Bugis menambah nilai penting. Dalam pernikahan, misalnya, pengantin perempuan Bugis mengenakan baju berwarna cerah yang dihiasi dengan perhiasan emas, sebagai simbol kebahagiaan dan kemakmuran.
ADVERTISEMENT
Sementara dalam upacara adat lainnya, warna baju yang dikenakan disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Keberadaan baju adat ini di tengah-tengah masyarakat Bugis hingga saat ini menjadi bukti bagaimana tradisi ini terus dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Banyak perempuan Bugis yang masih mengenakan pakaian adat dalam acara-acara penting, sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya leluhur mereka.
Meski zaman telah berubah, baju ini tetap menjadi simbol penting dalam budaya Bugis. Di era modern ini, banyak perancang busana yang mencoba mengadaptasi baju ini dengan sentuhan desain yang lebih modern tanpa menghilangkan esensi tradisionalnya.
Hal ini bertujuan agar pakaian adat ini tetap relevan di tengah perkembangan zaman dan diminati oleh generasi muda. Pelestarian pakaian adat ini tidak hanya terbatas pada kalangan masyarakat Bugis, tetapi juga sudah merambah ke tingkat nasional.
ADVERTISEMENT
Baju Bodo seringkali ditampilkan dalam berbagai acara kebudayaan di Indonesia, memperkenalkan keunikan pakaian adat ini kepada masyarakat luas. Dengan demikian, pakaian adat ini menjadi salah satu warisan budaya yang memperkaya keragaman budaya Indonesia.