Latar Belakang Pemberontakan APRA dan Kisah Berakhirnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
21 April 2024 23:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi latar belakang pemberontakan APRA. Sumber: Emre Ezer/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi latar belakang pemberontakan APRA. Sumber: Emre Ezer/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemberontakan APRA atau Angkatan Perang Ratu Adil adalah pemberontakan yang terjadi di beberapa tahun setelah Indonesia merdeka. Latar belakang pemberontakan APRA adalah karena masyarakat yang tidak sepakat dengan pembentukan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat di Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Bukhori dalam Bandung pada Masa Revolusi: Studi Kasus Pembantaian Raymond P. Westerling di Kota Bandung 1949-1950 menyebutkan bahwa pemberontakan APRA terjadi tanggal 23 Januari 1950.
Untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai latar belakang pemberontakan APRA, simak selengkapnya dalam bacaan berikut.

Latar Belakang Pemberontakan APRA

Ilustrasi latar belakang pemberontakan APRA. Sumber: Andrea Piacquadio/pexels.com
APRA adalah kependekan dari Angkatan Perang Ratu Adil. Gerakan tersebut dibentuk tahun 1949 dan memiliki anggota utama berasal dari tentara Belanda.
Adapun latar belakang pemberontakan APRA bermula dari masyarakat yang tidak sepakat atas pembentukan APRIS atau Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat di kawasan Jawa Barat.
Raymond Westerling tidak setuju dengan pembentukan kesatuan Republik Indonesia yang dibentuk menjadi RIS. Apabila melihat hasil KMB tahun 1949 di Den Haag, RIS digabungkan dengan NKRI.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Westerling juga beranggapan jika mayoritas pemerintah Indonesia berasal dari orang Jawa. Oleh sebab itu, Westerling menganggap jika dirinya layak memperoleh gelar Ratu Adil, karena mempunyai darah campuran dari Turki, seperti pada kitab Jayabaya.
Tujuan pemberontakan APRA di Jawa Barat adalah untuk mempertahankan Republik Indonesia Serikat yang federal, mendorong pemerintah untuk menghargai bentuk negara tersebut, dan mengakui keberadaan APRA.

Kisan Berakhirnya Pemberontakan APRA

Pemberontakan APRA terjadi tahun 1950. Untuk mewujudkan tujuan dari Westerling, dirinya dan pasukannya melakukan kudeta di Bandung. Hal itu membuat 94 anggota TNI Siliwangi tewas.
Bukan hanya itu, banyak pula warga sipil yang menjadi korban kudeta tersebut. Setelah itu, Westerling juga berupaya untuk melakukan kudeta kedua, tetapi mengalami kegagalan. Hal itu banyak membuat anggota APRA mengundurkan diri.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu, ketika Westerling tidak lagi memperoleh dukungan dari Belanda, pasukannya juga semakin banyak yang mundur. Alhasil Westerling pun juga ikut melarikan diri ke Belanda, sehingga APRA bubar pada Februari 1950.
Demikian informasi lengkap mengenai latar belakang pemberontakan APRA. [ENF]