Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Legenda Putri Komodo yang Menyimpan Keajaiban Alam
26 Desember 2024 23:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Cerita ini menjadi simbol hubungan antara manusia dengan alam serta asal-usul komodo yang dianggap sebagai makhluk sakral oleh masyarakat setempat.
Lebih dari sekadar dongeng, legenda ini sarat pesan moral tentang cinta, pengorbanan, dan keharmonisan.
Legenda Putri Komodo
Mengutip dari Buku Bahasa Indonesia Kelas 6 di situs resmi Kemendikbud, legenda Putri Komodo bermula dengan kisah seorang kepala desa bernama Empu Najo.
Ia yang tinggal di sebuah desa di Kepulauan Komodo bersama istrinya, Lea.
Kehidupan mereka sederhana namun damai, hingga suatu hari desa mereka diserang oleh Suku Bajo, kelompok pelaut yang dikenal kuat dan agresif.
Untuk melindungi penduduknya, Empu Najo memutuskan untuk mengungsikan seluruh warga ke pegunungan yang lebih aman.
Ketika di tempat baru ini, Lea melahirkan anak kembar yang sangat istimewa.
ADVERTISEMENT
Anak pertama mereka adalah bayi laki-laki bernama Gerong, sedangkan anak kedua, yang berwujud tak biasa, lahir dengan sisik seperti reptil dan memiliki ekor. Bayi perempuan itu kemudian diberi nama Ora.
Karena khawatir akan pandangan masyarakat, Empu Najo dan Lea memutuskan untuk membesarkan Gerong di desa bersama mereka, sementara Ora dilepaskan ke hutan agar hidup bebas di alam liar.
Tahun-tahun berlalu, Gerong tumbuh menjadi pemuda yang gagah dan pemberani. Ia sering berburu di hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Pada suatu hari, Gerong tanpa sengaja bertemu dengan Ora yang telah tumbuh menjadi seekor kadal raksasa.
Tidak mengenali bahwa Ora adalah saudara kandungnya, Gerong berniat memburu kadal besar itu karena mengira hewan tersebut berbahaya.
ADVERTISEMENT
Namun, saat Gerong hendak menyerang, Lea muncul dan menghentikan tindakan putranya. Ia menceritakan kebenaran bahwa Ora adalah saudara kembar Gerong yang telah dilepaskan ke hutan sejak kecil.
Lea juga menjelaskan bahwa Ora telah menjadi bagian penting dari ekosistem hutan di Pulau Komodo .
Sebagai bentuk penghormatan, Lea meminta Gerong dan seluruh keturunannya untuk menjaga dan melindungi Ora beserta keturunannya.
Pesan ini kemudian diwariskan dari generasi ke generasi. Hingga kini, masyarakat Pulau Komodo menghormati komodo sebagai saudara mereka, melindungi hewan ini dari ancaman, dan menjaga kelestariannya.
Komodo tidak hanya menjadi simbol Pulau Komodo, tetapi juga bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat lokal.
Legenda Putri Komodo bukan hanya cerita tentang asal-usul komodo, tetapi juga pengingat tentang pentingnya menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam.
ADVERTISEMENT
Kisah ini memperkuat keyakinan masyarakat Pulau Komodo akan tanggung jawab mereka untuk melindungi habitat komodo, menjadikan hewan purba ini bagian penting dari budaya dan identitas mereka. (Khoirul)