Konten dari Pengguna

Mengupas Pengendalian Sosial Menurut Koentjaraningrat

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
25 Desember 2024 19:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengendalian sosial menurut Koentjaraningrat. Foto: Gerd Altmann / Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengendalian sosial menurut Koentjaraningrat. Foto: Gerd Altmann / Pixabay
ADVERTISEMENT
Pengendalian sosial berperan penting dalam menjaga keharmonisan masyarakat. Pengendalian sosial menurut Koentjaraningrat adalah cara masyarakat mengatur perilaku individu agar sesuai norma yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Proses pengendalian sosial ini dilakukan untuk mencegah konflik dan menjaga stabilitas sosial.
Menurut buku Pengantar Sosiologi, Sri Jaya Lesmana, (2020:32), pengendalian mencakup berbagai aspek yang bersifat mendidik, mengajak, ataupun memaksa masyarakat untuk mematuhi kaidah dan nilai-nilai sosial yang berlaku.

Definisi Pengendalian Sosial Menurut Koentjaraningrat

Ilustrasi pengendalian sosial menurut Koentjaraningrat.Foto: Gerd Altmann / Pixabay
Menurut Koentjaraningrat, pengendalian sosial dilakukan melalui mekanisme formal dan informal. Mekanisme formal melibatkan hukum, kebijakan, dan institusi resmi. Mekanisme informal melibatkan norma, tradisi, dan sanksi sosial.
Berikut adalah beberapa aspek penting terkait pengendalian sosial menurut Koentjaraningrat:

1. Definisi Pengendalian Sosial

Koentjaraningrat mendefinisikan pengendalian sosial sebagai upaya menjaga keteraturan dalam masyarakat. Tujuannya adalah memastikan perilaku individu tetap selaras dengan norma yang telah disepakati bersama.

2. Mekanisme Formal

Mekanisme formal mencakup peraturan tertulis seperti undang-undang atau kebijakan pemerintah. Lembaga seperti polisi dan pengadilan berperan penting dalam menegakkan mekanisme formal ini.
ADVERTISEMENT
Mekanisme ini sering digunakan untuk mengatur perilaku masyarakat secara sistematis demi menjaga stabilitas sosial dan ketertiban umum.

3. Mekanisme Informal

Mekanisme informal melibatkan adat, kebiasaan, dan sanksi sosial yang bersifat tidak tertulis.
Norma sosial sering kali diterapkan melalui tekanan kelompok atau pengawasan komunitas. Interaksi sehari-hari di masyarakat menjadi wadah utama dalam menjaga kepatuhan terhadap nilai-nilai yang telah disepakati bersama.

4. Fungsi Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial mencegah konflik yang dapat mengganggu stabilitas dan keteraturan masyarakat. Selain itu, pengendalian sosial membantu individu menyesuaikan diri dengan nilai-nilai komunitas mereka.

5. Peran Media dalam Pengendalian Sosial

Media massa menjadi alat penting dalam menyebarkan norma dan mengawasi perilaku masyarakat.
Media juga dapat memengaruhi opini publik dan memperkuat nilai-nilai yang dianggap penting. Selain itu, media sering digunakan untuk mengedukasi masyarakat tentang isu-isu sosial dan membangun kesadaran kolektif.
ADVERTISEMENT

6. Tantangan dalam Pengendalian Sosial

Globalisasi dan teknologi membawa tantangan baru dalam penerapan pengendalian sosial.
Perubahan nilai budaya sering kali menimbulkan ketegangan antara norma lama dan yang baru. Hal ini menuntut adaptasi mekanisme pengendalian sosial agar tetap relevan dalam menjaga harmoni di masyarakat yang terus berubah.
Pengendalian sosial menurut Koentjaraningrat berfungsi menjaga stabilitas masyarakat dan membangun kesadaran kolektif. Konsep ini relevan untuk memahami cara masyarakat beradaptasi dengan perubahan tanpa kehilangan identitas sosial mereka. (nov)