Konten dari Pengguna

Mitos Menyapu di Malam Hari yang Memengaruhi Kepercayaan Masyarakat

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
24 April 2025 15:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mitos Menyapu di Malam Hari. Pexels/Isaac Taylor
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mitos Menyapu di Malam Hari. Pexels/Isaac Taylor
ADVERTISEMENT
Mitos menyapu di malam hari telah menjadi bagian dari kepercayaan masyarakat tradisional di berbagai daerah di Indonesia. Kepercayaan ini diwariskan secara turun-temurun dan sering kali dikaitkan dengan ajaran leluhur yang bernuansa spiritual.
ADVERTISEMENT
Mitos ini menyiratkan bahwa menyapu setelah matahari terbenam dapat membawa dampak buruk terhadap rezeki dan keharmonisan rumah tangga.
Dalam budaya Jawa, tindakan menyapu malam hari juga kerap dihindari karena dianggap sebagai pengusiran energi positif dari dalam rumah.

Asal Usul Mitos Menyapu di Malam Hari

Ilustrasi Mitos Menyapu di Malam Hari. Pexels/cottonbro studio
Dikutip dari buku Ensiklopedia Kepercayaan dan Takhayul di Indonesia, Dedi Setiawan, 2012: 74, dijelaskan bahwa menyapu saat malam dipercaya akan menghilangkan berkah dan mengundang kesialan.
Aktivitas menyapu diyakini bukan hanya bersifat fisik, melainkan juga simbolis. Ketika lantai dibersihkan saat malam, diyakini bahwa rezeki yang telah dikumpulkan sepanjang hari ikut tersapu keluar.
Mitos menyapu di malam hari memiliki makna simbolik yang mendalam bagi masyarakat tradisional.
Larangan ini dipercaya bukan sekadar soal kebersihan atau rutinitas rumah tangga, melainkan berkaitan erat dengan pengaruh spiritual dan perlambang pengusiran.
ADVERTISEMENT
Tindakan tersebut diasosiasikan dengan perilaku yang kurang menghormati energi baik dalam rumah.
Selain itu, malam hari dianggap sebagai waktu beristirahat bagi manusia maupun makhluk halus, sehingga segala aktivitas yang terlalu keras atau gaduh bisa dianggap mengganggu keseimbangan.
Ada pula anggapan bahwa larangan ini sebenarnya merupakan bentuk kearifan lokal yang memiliki tujuan sosial.
Pada masa lalu, ketika penerangan belum semerata saat ini, menyapu di malam hari bisa berisiko karena serpihan kecil seperti jarum atau benda tajam sulit terlihat dan dapat mencederai.
Dengan demikian, mitos ini dapat dibaca sebagai cara masyarakat lama mengatur ritme kehidupan domestik agar lebih aman dan tertib.
Mitos menyapu di malam hari tetap menjadi bagian dari warisan budaya yang hidup dalam masyarakat hingga kini.
ADVERTISEMENT
Meski di era modern banyak yang menganggapnya tak relevan, sebagian kalangan masih menghormatinya sebagai bentuk penghargaan terhadap nilai-nilai leluhur.
Larangan ini bukan semata soal kepercayaan, melainkan juga mencerminkan cara masyarakat menjaga harmoni dalam rumah tangga dan kehidupan sosial. (Haura)