Konten dari Pengguna

Pengertian dan Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial dalam Kehidupan Manusia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
15 Mei 2023 23:38 WIB
·
waktu baca 7 menit
clock
Diperbarui 20 September 2023 18:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mobilitas sosial. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mobilitas sosial. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Bentuk-bentuk mobilitas sosial dibedakan menjadi beberapa jenis. Secara istilah, mobilitas sosial berasal dari bahasa latin, yaitu mobilis yang memiliki arti mudah dipindahkan dari satu tempat menuju tempat yang lain.
ADVERTISEMENT
Mobilitas sosial merupakan fenomena sosial yang sering kali terjadi dalam kehidupan sosial. Karena dalam kehidupan masyarakat tentunya terdapat perubahan sosial yang sangat berkaitan erat dengan mobilitas sosial.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai mobilitas sosial, mulai dari pengertian, ragam bentuk, hingga dampak positif dan negatifnya bagi masyarakat.

Pengertian Mobilitas Sosial

Ilustrasi mobilitas. Foto: Pexels
Menurut Ransford dalam buku Pengantar Sosiologi, mobilitas sosial berarti perpindahan status dalam stratifikasi sosial. Hal ini berarti adanya perubahan status individu, keluarga, atau kelompok sosial dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial yang lain.
Adanya perpindahan ini tentunya memengaruhi status sosial yang mana bisa naik atau turun bahkan tetap pada tingkat yang sama, tetapi dengan status pekerjaan yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Selain definisi di atas, ada beberapa pengertian mobilitas sosial menurut para ahli lainnya yang bisa dipahami, yaitu:

1. Soerjono Soekanto

Menurut Soerjono Soekanto, mobilitas sosial adalah gerakan dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi kelompok sosial.

2. Horton dan Hunt

Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.

3. Robert MZ Lawang

Menurut Robert M. Z. Lawang, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain atau dari satu dimensi ke dimensi yang lainnya.

4. Pitrim A. Sorokin

Menurut Pitirim A. Sorokin, mobilitas sosial adalah perpindahan orang dalam ruang sosial (social space). Mobilitas sosial ini dapat dilakukan melalui beberapa saluran yang disebut dengan sirkulasi sosial (social circulation), seperti lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, organisasi politik, dan lainnya.
ADVERTISEMENT

5. Kimball Young dan Reymond W. Mack

Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
Dari berbagai definisi mobilitas sosial yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau kelompok dari lapisan (strata sosial) yang satu ke lapisan yang lain.

Bentuk Mobilitas Sosial

Ilustrasi mobilitas sosial. Foto: Pexels
Mobilitas sosial yang terjadi pada masyarakat memiliki beragam bentuk yang berbeda. Berikut beberapa bentuk mobilitas sosial.

1. Mobilitas Sosial Vertikal

Mobilitas sosial vertikal adalah perubahan individu dari satu kedudukan sosial ke tingkatan sosial yang lain yang mengakibatkan adanya perubahan status sosial. Mobilitas sosial vertikal dibedakan menjadi dua jenis.
Mobilitas vertikal ke atas adalah naiknya status sosial seseorang yang berada di tingkatan lebih tinggi dari sebelumnya atau adanya pembentukan kelompok baru yang menjadikan seseorang masuk ke status sosial tersebut.
ADVERTISEMENT
Mobilitas vertikal ke bawah merupakan kebalikan dari mobilitas vertikal ke atas, yakni menurunnya status atau derajat sosial seseorang dari status sebelumnya.

2. Mobilitas Sosial Horizontal

Mobilitas sosial horizontal, yakni berubahnya status sosial seseorang ataupun kelompok secara sejajar dengan status sebelumnya.
Umumnya, perubahan ini terjadi ketika seseorang melakukan perpindahan kewarganegaraan atau berpindah tugas tanpa adanya perubahan jabatan.

3. Mobilitas Sosial Antargenerasi

Mobilitas antargenerasi merupakan perpindahan status sosial yang dialami seseorang yang melibatkan dua generasi.
Misalnya, pada zaman dahulu seseorang hanya bisa bersekolah sampai SMA, namun pada generasi selanjutnya, keturunannya bisa bersekolah hingga jenjang sarjana atau magister.
Adanya perbedaan tingkat pendidikan yang ada dalam tiap generasi inilah yang dinamakan dengan mobilitas sosial antargenerasi.
ADVERTISEMENT

4. Mobilitas Intragenerasi

Mobilitas ini adalah bentuk mobilitas vertikal yang terjadi pada seseorang yang mengalami mobilitas naik dan turun.
Misalnya, mobilitas intragenerasi naik, seseorang yang awalnya menjadi karyawan kontrak karena prestasinya bisa diangkat menjadi karyawan tetap.
Mobilitas intragenerasi turun, misalnya ketika seseorang yang diturunkan jabatan menjadi karyawan biasa sebagai sanksi karena melakukan suatu kesalahan.

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

Ilustrasi salah satu faktor pendorong mobilitas sosial adalah faktor kependudukan. Foto: Pexels
Ada beberapa faktor pendorong yang mengakibatkan terjadinya mobilitas sosial di masyarakat. Dikutip dari Top One SBMPTN Soshum 2019 (Bedah Materi Terlengkap Sesuai Kisi-Kisi) oleh Forum Tentor Indonesia (2018: 233-234), berikut adalah beberapa faktor pendorong mobilitas sosial.

1. Faktor Individu

Faktor individu adalah faktor yang menentukan kemungkinan terjadinya atau tidak terjadinya mobilitas sosial yang melekat pada sifat dan karakteristik individu. Faktor individu terdiri atas:
ADVERTISEMENT

2. Faktor Politik

Faktor politik adalah faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial akibat situasi politik tertentu. Situasi politik di suatu negara akan memengaruhi kondisi penduduk yang tinggal di dalamnya.
Situasi politik yang damai akan mendukung masyarakatnya dalam melakukan usaha dan memungkinkan mereka mengalami mobilitas vertikal naik.
Sementara itu, situasi politik kacau dapat membuat banyak penduduk mengungsi dari kampung halamannya dan membuat mereka mengalami mobilitas vertikal turun.

3. Faktor Struktural

Faktor struktural adalah perpindahan antarstatus sosial yang terjadi jika status sosial yang tinggi masih tersedia dan menyediakan ruang untuk diisi dan mudah untuk diperoleh. Faktor struktural terdiri atas:
ADVERTISEMENT

4. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi adalah faktor yang menentukan terjadinya mobilitas sosial dilihat dari kondisi ekonomi yang dialami seseorang atau kelompok tertentu,
Keadaan ekonomi yang buruk, seperti kurangnya lapangan pekerjaan dan adanya bencana yang membuat hasil panen gagal, dapat mendorong seseorang bekerja keras untuk lebih berhasil atau malah membuat seseorang menjadi lebih terpuruk.
Sebagai contoh, Tio baru saja dikeluarkan dari pekerjaannya, kemudian ia mengalami kesusahan untuk memperoleh pekerjaan baru. Tio mengalami mobilitas vertikal turun.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari kegagalan tersebut, Tio kemudian bertekad untuk berwiraswasta. Ketika usahanya berhasil, Tio akan mengalami mobilitas vertikal naik.

5. Faktor Demografi/Kependudukan

Faktor demografi atau kependudukan juga bisa menyebabkan mobilitas sosial. Pertambahan penduduk yang begitu cepat di suatu wilayah dapat mengakibatkan semakin sempitnya lahan permukiman dan meningkatkan kemiskinan.
Dalam kondisi tersebut, pengendalian jumlah penduduk dapat membuat kesempatan melaksanakan mobilitas vertikal naik lebih besar.

Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Ilustrasi salah satu faktor penghambat mobilitas sosial adalah faktor kemiskinan. Foto: Pexels
Selain faktor pendorong, ada pula beberapa faktor penghambat mobilitas sosial, di antaranya:

1. Faktor Kemiskinan

Kemiskinan membatasi mobilitas sosial untuk mencapai prestise atau kedudukan tertentu di masyarakat. Hal ini terjadi karena terbatasnya pendapatan ekonomi pada orang-orang miskin.

2. Faktor Stereotip Gender

Stereotip gender merupakan tindakan membatasi peran, hak, kewajiban, dan kesempatan yang seharusnya diperoleh pria ataupun wanita. Perbedaan gender dalam suatu masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap status sosialnya.
ADVERTISEMENT
Misalnya, adanya stereotip gender di tempat kerja menyebabkan seorang pria memiliki kedudukan lebih tinggi daripada wanita. Situasi ini dapat menghambat mobilitas sosial, terutama pada wanita.

3. Faktor Diskriminasi

Diskriminasi umumnya muncul berdasarkan perbedaan tingkat ekonomi. Hal ini menyebabkan perbedaan kelas sosial dalam masyarakat yang terbagi menjadi golongan kaya, menengah, dan miskin.

Dampak Mobilitas Sosial

Ilustrasi salah satu dampak mobilitas sosial adalah kesenjangan sosial. Foto: Pexels
Setiap mobilitas sosial dapat menimbulkan dampak positif atau negatif dalam masyarakat. Dirangkum dari Wangsit (Pawang Sosal Sulit) HOTS UTBK SBMPTN Soshum 2021 oleh Tim Tentor Master (2020: 546), adapun dampak mobilitas sosial bagi masyarakat, yaitu:

1. Dampak Positif Mobilitas Sosial

Beberapa dampak positif mobilitas sosial, antara lain:
ADVERTISEMENT

2. Dampak Negatif Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial juga bisa memiliki dampak negatif, yaitu:
(Ida & SFR)