Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Perubahan Sosial Menurut Selo Soemardjan
28 Juli 2024 22:09 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perubahan sosial pasti terjadi di masyarakat dan bisa terjadi dengan sengaja maupun tanpa disengaja. Tentang perubahan sosial, banyak para ahli yang mengungkapkan pendapatnya, salah satunya Selo Soemardjan. Lantas seperti apa pengertian perubahan sosial menurut Selo Soemardjan?
ADVERTISEMENT
Pembahasan lebih lanjut, simak uraian berikut!
Mengenal Selo Soemardjan
Prof. Dr. Kanjeng Pangeran Haryo Selo Soemardjan adalah salah satu tokoh pendidikan dan pemerintahan Indonesia. Beliau besar di lingkungan abdi dalem Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat.
Nama Selo diperoleh saat menjadi camat di Kabupaten Kulonprogo. Pengalaman menjadi camat membawanya menjadi seorang peneliti yang berhasil menyodorkan alternatif pemecahan beragam persoalan sosial dengan baik.
Selo Soemardjan dikenal juga sebagai Bapak Sosiologi Indonesia setelah mendapatkan gelar doktornya di Cornell University tahun 1959. Selanjutnya beliau menjadi pengajar sosiologi di Universitas Indonesia.
Selo Soemardjan termasuk salah satu tokoh penting dalam pendirian sekaligus dekan pertama dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan dan sekarang FISIP UI. Salah satu pemikiran Selo Soemardjan yang terkenal adalah tentang perubahan sosial.
ADVERTISEMENT
Pengertian Perubahan Sosial Menurut Selo Soemardjan
Paisol Burlian dalam buku berjudul Patologi Sosial menjelaskan bahwa menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosial, termasuk di dalamnya tentang nilai sikap dan pola perilaku antarkelompok dalam masyarakat.
Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai satu aspek kesamaan, yakni keduanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara baru atau suatu perbaikan cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.
Secara umum perubahan sosial yang terjadi di masyarakat terbagi menjadi tiga, di antaranya:
1. Perubahan Alami
Perubahan alami adalah terjadinya perubahan sosial yang tidak disengaja. Perubahan dapat berdampak negatif maupun positif. Misalnya, perubahan alami yang menimbulkan dampak negatif adalah terjadinya Tsunami Aceh.
ADVERTISEMENT
Sementara perubahan alami yang menimbulkan dampak positif adalah meletusnya Gunung Krakatau yang menjadikan lautan menjadi daratan. Selanjutnya bisa dimanfaatkan manusia untuk tempat tinggal.
2. Perubahan yang Tergantung Pada Kehendak Pribadi
Perubahan yang tergantung kehendak pribadi atau individu adalah perubahan yang berkaitan erat dengan selera pribadi seseorang. Perubahan ini relatif sedikit pengaruhnya di masyarakat. Dampaknya juga tidak memengaruhi tatanan masyarakat secara keseluruhan.
Contoh perubahan yang tergantung pada kehendak pribadi adalah selera remaja laki-laki menggunakan anting sebelah.
3. Perubahan yang Direncanakan
Perubahan yang direncanakan atau didasarkan atas pertimbangan serta perhitungan matang-matang. Bukan hanya itu, perubahan ini juga memerhatikan manfaat perubahan sosial terhadap masyarakat.
Itulah penjelasan tentang perubahan sosial menurut Selo Soemardjan yang penting untuk diketahui. Semoga membantu. (eK)