Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peran Buzzer Politik dalam Era Digitalisasi
23 Desember 2024 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di era digitalisasi, buzzer menjadi fenomena yang tidak bisa diabaikan. Perannya sangat signifikan dalam membentuk persepsi publik terhadap isu-isu politik yang berkembang.
Peran Buzzer Politik
Buzzer politik adalah bagian dari strategi komunikasi yang memanfaatkan pengaruh digital. Kelompok ini sering kali bertugas mempromosikan narasi tertentu melalui berbagai platform media sosial.
Perannya semakin terlihat jelas dalam kampanye pemilu, ketika opini publik menjadi salah satu aspek terpenting yang mempengaruhi keputusan politik masyarakat.
Berdasarkan artikel yang diterbitkan jurnal.kominfo.go.id, strategi pemasaran yang diterapkan para buzzer secara umum, terbagi dua yaitu melalui kampanye negatif dan positif.
Kelompok ini tidak hanya berfungsi untuk menyebarkan informasi, tetapi juga untuk mengelola persepsi publik. Dalam banyak kasus, buzzer digunakan untuk meningkatkan citra politisi tertentu atau melemahkan lawan politik melalui opini yang disusun secara strategis.
ADVERTISEMENT
Digitalisasi membuat peran buzzer menjadi lebih efektif dan meluas. Dengan algoritma media sosial, informasi dapat dengan mudah menjangkau jutaan pengguna dalam waktu singkat.
Salah satu fungsi utama kelompok ini adalah memanfaatkan tren ini untuk menyebarkan narasi tertentu yang sesuai dengan agenda politik yang diusung.
Namun, perannya seringkali menuai kontroversi. Di satu sisi, membantu meningkatkan kesadaran publik terhadap isu-isu tertentu. Di sisi lain, buzzer juga kerap dikritik karena menyebarkan informasi yang tidak akurat atau hoaks.
Manfaat dan Tantangan
Keberadaan buzzer politik membawa manfaat dalam penyebaran informasi yang cepat dan efisien. Namun, tantangan terbesar adalah memastikan informasi yang disampaikan adalah fakta, bukan opini yang menyesatkan.
Misalnya, saat isu tertentu sedang ramai diperbincangkan, buzzer dapat memperkuat narasi yang diinginkan oleh pihak tertentu, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat menyebabkan polarisasi di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Buzzer politik memainkan peran penting dalam membentuk opini publik di era digitalisasi . Dengan kekuatan media sosial, kelompok ini dapat mempengaruhi persepsi publik terhadap isu-isu politik.
Namun, tantangan terbesar adalah memastikan penggunaan buzzer dalam politik dilakukan secara bertanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan konflik atau polarisasi di masyarakat.
Dalam era informasi yang terus berkembang, buzzer akan tetap menjadi bagian penting dari komunikasi politik, asalkan digunakan secara etis dan transparan. (Rahma)