news-card-video
23 Ramadhan 1446 HMinggu, 23 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Peran Umat Islam pada Masa Penjajahan di Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
21 Maret 2025 19:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Peran Umat Islam pada Masa Penjajahan, Foto:Unsplash/ASTERISK KWON
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Peran Umat Islam pada Masa Penjajahan, Foto:Unsplash/ASTERISK KWON
ADVERTISEMENT
Peran umat Islam pada masa penjajahan di Indonesia sangat pentingdalam perjuangan melawan kolonialisme.
ADVERTISEMENT
Sejak awal kedatangan penjajah, umat Islam menjadi salah satu kekuatan yang menentukan dalam mempertahankan kedaulatan tanah air.
Meskipun menghadapi berbagai tekanan dan penindasan dari Belanda, Portugis, dan Jepang, umat Islam tidak hanya berperan sebagai korban, tetapi juga sebagai agen perubahan yang aktif dalam perjuangan kemerdekaan.

Peran Umat Islam pada Masa Penjajahan

Ilustrasi Peran Umat Islam pada Masa Penjajahan, Foto:Unsplash/Aaron Burden
Dikutip dari laman iainutuban.ac.id, peran umat Islam pada masa penjajahan di Indonesia sangat penting dalam perjuangan melawan penjajahan asing.
Sejarah mencatat bahwa umat Islam selalu berada di garis depan dalam mempertahankan tanah air. Salah satunya adalah serangan Kerajaan Demak Bintoro terhadap Portugis untuk merebut kembali Selat Malaka.
Sultan Agung juga dikenal karena penyerangannya terhadap Jayakarta dengan tujuan mengusir penjajah.
ADVERTISEMENT
Pangeran Diponegoro, dengan perang gerilyanya yang besar, meskipun harus kalah karena strategi licik dari penjajah, tetap menunjukkan semangat perjuangan yang luar biasa.
Perlawanan umat Islam juga terlihat dalam perjuangan politik, seperti kelahiran Syarikat Dagang Islam yang diprakarsai oleh Haji Samanhudi dan dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto sebagai organisasi politik Islam pertama di Indonesia.
Selain itu, fatwa dari Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari yang mengajarkan "Hubul Wathon minal Iman" (Cinta Tanah Air bagian dari Iman) menggerakkan berbagai golongan untuk menjaga keutuhan NKRI.
Dalam perjuangan merebut kemerdekaan, peran umat Islam sangat terasa, salah satunya dalam pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 dengan seruan "Allahu Akbar" dari Bung Tomo.
Para tokoh Islam juga berperan penting dalam merumuskan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. Bung Hatta, Bung Karno, dan Mr. Ahmad Soebardjo adalah beberapa tokoh yang turut berkontribusi dalam merumuskan teks proklamasi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Haji Agus Salim memiliki peran strategis dalam mendapatkan pengakuan de facto dan de jure dari Mesir bagi kemerdekaan Indonesia.
Ketika merumuskan Pancasila, umat Islam harus berbesar hati dengan dihapusnya sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.
Karena kemudian sila tersebut diganti dengan "Ketuhanan yang Maha Esa" demi menjaga persatuan bangsa Indonesia.
Peran umat Islam pada masa penjajahan di Indonesia tidak hanya terlihat dalam perlawanan bersenjata, tetapi juga dalam mempertahankan nilai-nilai kebangsaan yang akhirnya membentuk Indonesia yang merdeka. (DANI)