Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Perubahan Kehidupan Masyarakat pada Masa Kolonialisme dari Aspek Geografi
1 Februari 2024 21:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi perubahan kehidupan masyarakat pada masa kolonialisme dari aspek geografi, sumber foto: Tom Fisk by pexels.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hnj6hdq423k8ctabmav39vn8.jpg)
ADVERTISEMENT
Ada sejarah panjang yang dimiliki Indonesia sebelum merdeka, salah satunya adalah sistem kolonialisme yang membawa banyak perubahan. Perubahan kehidupan masyarakat pada masa kolonialisme dari aspek geografi sendiri dipengaruhi kekayaan sumber daya alam.
ADVERTISEMENT
Kolonialisme sendiri adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah serta manusia yang berada di luar negaranya. Bangsa Eropa pernah melakukan kolonialisme di Indonesia dari aspek geografi yang berlangsung cukup lama hingga membawa banyak perubahan.
Perubahan Kehidupan Masyarakat pada Masa Kolonialisme dari Aspek Geografi
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan lahan yang subur, ini pasti sudah tidak asing lagi. Hal ini juga yang memicu perubahan kehidupan masyarakat pada masa kolonialisme dari aspek geografi.
Dikutip dari buku Sejarah karya Nana Supriatna, terdapat perubahan kehidupan masyarakat Indonesia pada masa kolonialisme dari aspek geografi, misalnya lahan dan tanah di Indonesia yang diolah untuk keperluan bisnis perkebunan Belanda. Bahkan tanah yang dimiliki oleh rakyat juga dimanfaatkan oleh Belanda untuk menanam rempah-rempah.
ADVERTISEMENT
Sayangnya tanah yang dimanfaatkan oleh Belanda tidak dibayarkan, namun dimanfaatkan begitu saja oleh pihak Belanda. Tidak lama kemudian muncul kebijakan cultuurstelsel, kebijakan sistem tanam paksa yang terjadi pada masa pemerintahan Kolonial Belanda.
Kebijakan ini terjadi di bawah Gubernur Jenderal Johannes Van den Bosch. Cultuurstelsel justru dilakukan dengan memaksa para petani untuk memberikan tanahnya dan menanam tanaman ekspor yang laku di pasar internasional.
Kehidupan masyarakat Indonesia tentu saja mengalami perubahan yang sangat drastis. Selain memberikan banyak ilmu pertanian, pemberlakukan cultuurstelsel justru semakin menyengsarakan rakyat.
Hal ini karena rakyat harus menyediakan sebagian dari tanahnya untuk pelaksanaan cultuurstelsel atau sistem tanam paksa. Bahkan petani juga tetap dikenakan pajak atas tanah yang digunakan menanam tanaman ekspor tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain dampak menyengsarakan, cultuurstelsel juga membawa perubahan kehidupan dari aspek geografi. Perubahan tersebut seperti rakyat Indonesia yang mulai mengenal berbagai teknik menanam jenis-jenis tanaman baru dan munculnya tenaga kerja ahli.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perubahan kehidupan masyarakat pada masa kolonialisme dari aspek geografi memang dipengaruhi oleh sumber daya alam. Sumber daya alam dan lahan yang subur di Indonesia ini dimanfaatkan oleh penjajah yang membuat rakyat sengsara. (DSI)