Konten dari Pengguna

Rangkuman Kerajaan Sriwijaya Mulai dari Awal Berdiri sampai Kemundurannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
11 Januari 2025 11:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Rangkuman Kerajaan Sriwijaya, Foto: Unsplash/Anthony Fomin
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rangkuman Kerajaan Sriwijaya, Foto: Unsplash/Anthony Fomin
ADVERTISEMENT
Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim terkuat di Asia Tenggara pada abad ke-7 hingga abad ke-15 Masehi. Rangkuman Kerajaan Sriwijaya mulai dari awal berdirinya sangat penting untuk siswa yang sedang mempelajarinya.
ADVERTISEMENT
Mengutip Buku Sejarah 2 SMA Kelas XI, Sardiman A.M., (2007: 27), Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya mencakup wilayah Indonesia bagian barat, Semenanjung Malaya, selatan Siam, sebagian wilayah Filipina, dan Brunei Darussalam di Pulau Kalimantan.

Rangkuman Kerajaan Sriwijaya

Ilustrasi Rangkuman Kerajaan Sriwijaya, Foto: Unsplash/Oleksandr Minienok
Kerajaan Sriwijaya memainkan peran penting dalam perdagangan dan penyebaran agama Buddha di Nusantara. Berikut adalah rangkuman Kerajaan Sriwijaya dari awal berdiri sampai kemundurannya.

1. Awal Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya diperkirakan didirikan pada akhir abad ke-7 Masehi di daerah Palembang, Sumatera Selatan. Dapunta Hyang Srijayanegara dikenal sebagai pendiri sekaligus raja pertama yang memimpin kerajaan ini.
Dengan kekuatan militernya, Sriwijaya berhasil menguasai Selat Malaka yang menjadi jalur penghubung antara Tiongkok dan India. Lokasi strategisnya membuat kerajaan ini menjadi penguasa utama jalur perdagangan di kawasan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT

2. Masa Kejayaan Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya mengalami kemajuan yang pesat pada masa pemerintahan Raja Balaputra Dewa, yang berasal dari Dinasti Syeileindra. Raja Balaputra Dewa menerapkan kebijakan untuk memperkuat sektor pelayaran, perniagaan, dan perdagangan.
Selama pemerintahannya, Sriwijaya juga berkembang menjadi pusat penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara. Ia menjalin hubungan yang erat dengan kerajaan-kerajaan di India, seperti Nalanda dan Cola.
Menurut catatan I-tsing, ribuan biksu dan pelajar agama Buddha tinggal di Sriwijaya. Salah satu biksu Buddha terkenal pada masa itu adalah Sakyakirti. Pada tahun 1006, Sriwijaya mendirikan sebuah wihara sebagai tempat suci agama Buddha di Nagipattana, India.

3. Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya

Setelah mengalami masa kejayaan selama empat abad, Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran pada abad ke-12 dimasa Raja Sanggrama Wijayatunggawarman. Sriwijaya kesulitan menyesuaikan diri dengan perubahan dalam sistem perdagangan.
ADVERTISEMENT
Banyaknya pelabuhan-pelabuhan besar seperti Samudera Pasai, Malaka, dan Kota Cina di jalur perdagangan yang sibuk menjadi penyebab munculnya pusat-pusat perdagangan baru yang menggeser dominasi Sriwijaya.
Menjelang akhir masa kejayaannya, Sriwijaya menerima berbagai serangan dari kerajaan-kerajaan lain, seperti serangan dari Raja Darmawangsa dari Medang, serangan dari Kerajaan Colamandai, serta serangan dari Kerajaan Majapahit.
Demikianlah rangkuman Kerajaan Sriwijaya. Kombinasi antara lokasi strategis dan kemampuan militer yang tangguh memungkinkan Sriwijaya berkembang pesat sebagai kekuatan maritim pada masanya. (Nabila)