Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Alat Musik Kolintang, Alat Musik Tradisional Khas Sulawesi
10 Februari 2025 16:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Sejarah Alat Musik Kolintang. pexels/MĂ©line Waxx](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkpv4pw5c0sgte6bjmgrtrb0.jpg)
ADVERTISEMENT
Sejarah alat musik kolintang berawal dari tradisi masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
Kolintang merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari kayu berkualitas, seperti kayu waru, kayu wenang, dan kayu cempaka, yang dikenal karena mampu menghasilkan bunyi yang nyaring.
Alat musik ini telah dimainkan sejak zaman nenek moyang sebagai bagian dari upacara adat dan ritual masyarakat Minahasa.
Asal-Usul dan Sejarah Alat Musik Kolintang
Dikutip dari buku Seni Musik Nusantara, L. Mardiono, 2013:78, sejarah alat musik kolintang dimulai dari tradisi masyarakat Minahasa yang menggunakan kolintang untuk mengiringi ritual pemujaan arwah leluhur.
Nama kolintang sendiri berasal dari bunyi "tong", "ting", dan "tang", yang dihasilkan ketika alat musik ini dipukul.
Alat musik kolintang awalnya dimainkan secara sederhana, hanya terdiri dari beberapa bilah kayu yang diletakkan di atas paha pemain atau sepotong kayu kecil.
ADVERTISEMENT
Seiring perkembangan zaman, kolintang mulai dibuat lebih modern dengan bilah-bilah kayu yang tersusun di atas resonator.
Fungsi kolintang pun tidak lagi terbatas pada upacara adat, tetapi juga digunakan sebagai alat musik pengiring dalam pertunjukan seni dan hiburan.
Perkembangan dan Keunikan Kolintang
Sejarah alat musik kolintang mencatat perannya yang terus berkembang dari alat musik tradisional menjadi bagian dari musik orkestra modern.
Berdasarkan buku Alat Musik Tradisional Indonesia, Suwarno, 2015:91, disebutkan bahwa kolintang kini dapat dimainkan bersama alat musik lainnya, seperti gitar, piano, dan drum, sehingga menghasilkan harmoni yang lebih kaya.
Keunikan kolintang terletak pada variasi nadanya yang lengkap, mulai dari nada bass, tenor, hingga melodi utama. Selain itu, kolintang juga fleksibel dan dapat digunakan dalam berbagai genre musik, baik tradisional maupun modern.
ADVERTISEMENT
Upaya pelestarian kolintang terus dilakukan melalui festival musik tradisional serta pengajaran di sekolah-sekolah di Sulawesi Utara.
Keunikan dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya menjadikan kolintang sebagai salah satu kekayaan budaya Nusantara yang patut dilestarikan.
Dengan terus diwariskan kepada generasi muda, kolintang akan tetap eksis sebagai simbol budaya Minahasa yang penuh makna. (Phonna)