Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Gapura Paduraksa Lamongan yang Menjadi Identitas Lamongan
5 Februari 2025 21:19 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah Gapura Paduraksa Lamongan menunjukkan bahwa bangunan ini adalah salah satu ikon arsitektur yang menjadi identitas Kabupaten Lamongan .
ADVERTISEMENT
Bangunan ini mengadopsi desain dari Gapura Sunan Raden Nur Rahmat di Sendang Duwur, Paciran, Lamongan. Dengan bentuk yang menyerupai sayap burung Garuda, gapura ini melambangkan kebaikan yang diajarkan oleh Sunan Sendang Duwur.
Asal Usul Sejarah Gapura Paduraksa Lamongan
Sejarah Gapura Paduraksa Lamongan terinspirasi dari arsitektur Gapura Sunan Raden Nur Rahmat yang terletak di Desa Sendang Duwur, Kecamatan Paciran.
Gapura tersebut memiliki bentuk unik dengan sayap yang mengembang di sisi kanan dan kiri, menyerupai sayap burung Garuda. Desain ini mencerminkan perpaduan antara budaya Hindu dan Islam, yang terlihat dari ornamen dan relief yang menghiasi bangunan.
Berdasarkan jurnal e-jurnal.lamongankab.go.id, Gapura Paduraksa yang menarik berbentuk sayap yang sedang mengembang. Selain itu pada bagian atas gapura ini terdapat relief gunongan.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Lamongan membangun Gapura Paduraksa di perbatasan Lamongan dan Gresik sebagai penanda masuk wilayah Lamongan.
Pembangunan ini dimulai pada tahun 2014 dan menelan anggaran lebih dari Rp 4 miliar dari APBD. Gapura ini diresmikan pada tahun 2016 dan diharapkan menjadi identitas bagi Kabupaten Lamongan.
Filosofi yang terkandung dalam Gapura Paduraksa ini berkaitan dengan ajaran kebaikan dari Sunan Sendang Duwur. Bentuk sayap yang mengembang melambangkan semangat dan cita-cita yang tinggi, serta keterbukaan terhadap budaya lain.
Selain itu, ornamen dan relief yang menghiasi gapura ini menggambarkan nilai-nilai spiritual dan keagamaan yang diajarkan oleh Sunan Sendang Duwur.
Gapura Paduraksa sebagai Identitas Kabupaten Lamongan
Gapura Paduraksa kini menjadi identitas Kabupaten Lamongan. Bupati Lamongan saat itu, Fadeli, berharap agar arsitektur Paduraksa ini bisa menjadi identitas Lamongan dan diaplikasikan dalam setiap bangunan gapura di pedesaan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat mengenal dan bangga dengan budaya mereka sendiri, mengingat Lamongan kaya akan budaya tinggi.
Selain sebagai penanda wilayah, Gapura Paduraksa juga menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Lamongan.
Keberadaannya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya dan sejarah yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan.
Dengan demikian, generasi mendatang dapat terus mengenal dan menghargai nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulu.
Sejarah Gapura Paduraksa Lamongan menunjukkan betapa pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya sebagai identitas daerah.
Melalui bangunan ini, masyarakat Lamongan dapat mengenang dan menghormati ajaran kebaikan dari Sunan Sendang Duwur, serta memperkuat rasa bangga terhadap budaya lokal yang kaya dan beragam. (Daniska)
ADVERTISEMENT