Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Gunung Kemukus, Gunung yang Terkenal dengan Ritual Nyeleneh
23 Juli 2024 23:37 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski begitu, gunung ini dikenal memiliki ritual pesugihan dan pemujaan yang unik. Hal ini tidak terlepas dari sejarah Gunung Kemukus, yang berkaitan dengan kisah Pangeran Samudra. Ketahui kisahnya di sini.
Sejarah Gunung Kemukus
Gunung Mahameru merupakan gunung yang dikenal sebagai titik pusat dari alam semesta dan lokasi bersemayamnya para dewa. Ketika para dewa membawa Gunung Mahameru ke Pulau Jawa. Gunung Mahameru tercecer dan ceceran tersebut salah satunya menjadi Gunung Kemukus atau Welirang.
Santo Saba Piliang dalam buku berjudul Mahabarata Fakta Sejarah Indonesia menjelaskan bahwa Gunung Kemukus menurut kepercayaan masyarakat Hindu adalah salah satu ceceran dari Gunung Mahameru.
Selain kisah di atas, ada salah satu kisah Gunung Kemukus yang dipercaya oleh masyarakat sekitar, yakni tentang Pangeran Samudra dan Dewi Ontrowulan.
ADVERTISEMENT
Pangeran Samudra adalah putra dari Prabu Brawijaya V. Ia memutuskan tinggal di Demak Bintoro untuk belajar Agama Islam kepada Sunan Kalijaga .
Pada suatu hari, Pangeran Samudra pergi ke Gunung Kemukus untuk mempelajari Islam di sana. Ibu tirinya, yakni R.Ay Ontrowulan juga mengiringi pembelajaran agama Islam Pangeran Samudra di Demak Bintaro.
Pangeran Samudra pun terus mempelajari agama Islam dari satu ulama ke ulama lainnya. Di mana pengembaraan tersebut dan menyambung silaturahmi dengan kerabat Majapahit yang sebelumnya bercerai berai. Setelah singgah di tempat beberapa ulama, ia kembali ke Demak Bintaro.
Saat perjalanan pulang, Pangeran Samudra jatuh sakit dan wafat sebelum sampai ke Demak Bintaro. Pangeran Samudra dimakamkan di bukit sebelah barat laut Dukuh Doyong.
ADVERTISEMENT
Pusara pangeran yang berlokasi di ketinggian 300 mdpl di atas bukit membuatnya selalu tampak diselimuti kabut putih di pagi hari. Hal itu terlihat mirip dengan asap dari kukusan penanak nasi. Karena itulah masyarakat setempat menyebutnya sebagai Gunung Kemukus.
Ritual di Gunung Kemukus
Sayangnya, lambat laut, terjadi mispersepsi mengenai kisah Pangeran Samudra dalam sejarah Gunung Kemukus. Di mana Pangeran Samudra disebutkan bermain serong dengan Nyai Ontrowulan. Keduanya pun meninggal akibat dirajam masyarakat sekitar.
Kisah tersebut kemudian semakin berkembang hingga memicu munculnya ritual di Gunung Kemukus. Gunung ini dipercaya sebagai tempat mencari pesugihan dan dikenal sebagai “ngalap berkah”.
Pada ritual ini, orang yang mencari pesugihan harus melakukan ritual seks dengan sesama peziarah. Syaratnya, mereka bukanlah pasangan suami dan istri yang sah. Ritual ini dilakukan 7 kali dalam satu lapan (sekitar 35 hari).
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan tentang sejarah Gunung Kemukus dan ritual yang menyelimutinya. (eK)