Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Prabu Hariang Kencana dan Peninggalannya
2 Januari 2025 11:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebagai sosok yang dikenal dengan kebijaksanaan dan kepemimpinannya, Prabu Hariang Kencana memiliki peran penting dalam membangun kehidupan masyarakat di masanya.
Mengutip situs jdih.ciamiskab.go.id, Prabu Hariang Kencana putra dari Hariang Borosngora Raja Panjalu dimakamkan di Situ Lengkong, Panjalu.
Sejarah Prabu Hariang Kencana
Prabu Hariang Kencana, yang juga dikenal sebagai Sayid Ali bin Muhammad bin Umar, adalah tokoh penting dalam sejarah Kerajaan Panjalu di Ciamis, Jawa Barat. Berikut adalah sejarah Prabu Hariang Kencana:
Asal Usul dan Keluarga
Hariang Kencana adalah putra dari Prabu Borosngora, raja pertama Kerajaan Panjalu yang memeluk Islam. Lahir di Priangan Timur, Hariang Kencana merupakan salah satu dari enam putra Prabu Borosngora.
Sejak muda, Hariang Kencana dikenal memiliki bakat luar biasa dalam ilmu kedigjayan dan spiritualitas.
ADVERTISEMENT
Pendidikan dan Perjalanan Spiritual
Menurut tradisi, setelah belajar di Mekah dan berguru kepada Sayidina Ali bin Abi Thalib, Hariang Kencana kembali ke tanah air untuk menyebarkan ajaran Islam .
Hariang Kencana diharapkan untuk melanjutkan misi ayahnya dalam memperkuat posisi Islam di Tatar Galuh.
Penyebaran Islam
Sebagai seorang ulama dan raja, Hariang Kencana berperan aktif dalam penyebaran agama Islam di wilayah Panjalu dan sekitarnya.
Hariang Kencana dikenal sebagai sosok yang memiliki karisma dan kemampuan spiritual yang tinggi, sehingga banyak orang datang untuk meminta nasihat dan bimbingan.
Warisan Budaya
Makam Prabu Hariang Kencana terletak di Situ Lengkong Panjalu, yang menjadi tempat ziarah bagi banyak orang hingga saat ini. Cerita mengenai kekuatan supranatural di sekitarnya menambah daya tarik spiritual tempat tersebut.
ADVERTISEMENT
Konon, keberadaan danau Panjalu sendiri tidak terlepas dari campur tangan kekuatan supranatural Prabu Borosngora saat itu berhasil membawa air zam-zam ke lokasi tersebut.
Kisah Legenda
Dalam mitologi lokal, terdapat kisah tentang Maung Panjalu (Harimau Panjalu) yang dipercaya sebagai penunggu Situ Lengkong.
Kisah ini melibatkan seorang putri dari kerajaan Pajajaran yang melahirkan anak kembar di hutan Panumbangan dalam perjalanan pulang ke kerajaannya.
Peninggalan dan Tradisi
Salah satu peninggalan penting dari Prabu Hariang Kencana adalah ritual adat Nyangku, yang merupakan tradisi membersihkan benda pusaka peninggalan para raja Panjalu, termasuk peninggalan Prabu Borosngora.
Upacara ini dilaksanakan setiap tahun di Desa Panjalu dan melibatkan prosesi penyucian benda pusaka seperti pedang Zulfikar, keris Pancaworo, dan berbagai senjata lainnya.
ADVERTISEMENT
Pusaka-pusaka ini diyakini memiliki kekuatan spiritual dan merupakan simbol dari perjuangan dalam menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut
Sejarah Prabu Hariang Kencana mengajarkan tentang pentingnya nilai-nilai kepemimpinan, dan keadilan. Dengan memahami sejarahnya, masyarakat dapat menggali inspirasi untuk menjaga nilai-nilai budaya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. (Fik)