Konten dari Pengguna

Sikap Masyarakat yang Menganggap Perubahan Sosial Merusak Keharmonisan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
13 Oktober 2024 12:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sikap masyarakat yang menganggap perubahan sosial merusak keharmonisan. Pexels/Three Throne Productions
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sikap masyarakat yang menganggap perubahan sosial merusak keharmonisan. Pexels/Three Throne Productions
ADVERTISEMENT
Banyak masyarakat yang merasa bahwa perubahan sosial merusak keharmonisan kehidupan bersama, terutama di tengah perubahan nilai dan norma yang cepat.
ADVERTISEMENT
Perubahan sosial adalah proses yang alami dalam setiap masyarakat, namun tidak semua kelompok menerima perubahan ini dengan baik.
Beberapa pihak merasa bahwa sikap masyarakat yang menganggap perubahan sosial merusak keharmonisan nilai-nilai tradisional yang telah lama dijaga tergeser oleh pola hidup modern yang sering kali dianggap tidak sesuai dengan budaya lokal.

Perubahan Sikap Masyarakat yang Menganggap Perubahan Sosial Merusak Keharmonisan

Ilustrasi sikap masyarakat yang menganggap perubahan sosial merusak keharmonisan. Pexels/Baran Robin
Sikap masyarakat yang menganggap perubahan sosial merusak keharmonisan sering kali dimulai dari perubahan nilai dan norma. Dalam masyarakat tradisional, norma-norma lama yang telah mengakar begitu kuat sulit untuk digantikan.
Masyarakat yang menganggap bahwa perubahan sosial akan merusak keharmonisan masyarakat yang sudah terbentuk cenderung bersikap defensif dan menolak perubahan yang datang.
ADVERTISEMENT
Terutama jika perubahan tersebut bertentangan dengan kebiasaan dan norma yang telah dipegang teguh.
Sikap ini muncul sebagai bentuk perlindungan terhadap identitas dan pola hidup yang telah berjalan selama bertahun-tahun.
Ketika perubahan sosial memperkenalkan nilai-nilai baru yang dianggap bertentangan dengan norma lama, banyak individu atau kelompok yang merasa terancam.
Perubahan ini memicu keresahan di kalangan masyarakat karena dianggap bahwa penerimaan terhadap nilai-nilai baru akan mengganggu keteraturan yang telah terbangun.

Ketidakpuasan terhadap Gaya Hidup Modern dan Ketimpangan Sosial

Ilustrasi sikap masyarakat yang menganggap perubahan sosial merusak keharmonisan. Pexels/Gene Samit
Berdasarkan artikel yang diterbitkan bnp.jambiprov.go.id, perubahan sosial meliputi berbagai hal sosial dalam masyarakat, seperti nilai-nilai, norma-norma, tata susunan lembaga, lapisan-lapisan sosial, kelompok-kelompok sosial, interaksi sosial, dan pola-pola perilaku.
Selain perubahan nilai dan norma, gaya hidup modern juga menjadi faktor utama yang mempengaruhi sikap masyarakat terhadap perubahan sosial. Banyak orang yang merasa bahwa gaya hidup modern membawa pengaruh negatif terhadap hubungan sosial.
ADVERTISEMENT
Kecenderungan hidup yang lebih individualistis, misalnya, dianggap merusak kebersamaan yang selama ini menjadi fondasi harmoni dalam masyarakat.
Banyak orang tua merasa bahwa generasi muda lebih terfokus pada teknologi dan hiburan modern dibandingkan dengan menjaga hubungan keluarga dan sosial.
Hal Ini mengakibatkan terjadinya konflik antar-generasi yang semakin memperkuat anggapan bahwa perubahan sosial membawa lebih banyak kerugian dibandingkan manfaat bagi keharmonisan masyarakat.
Sikap masyarakat yang menganggap perubahan sosial merusak keharmonisan juga sering dipicu oleh ketidakstabilan ekonomi dan ketimpangan sosial.
Transformasi dalam sektor ekonomi yang disebabkan oleh globalisasi dan modernisasi menciptakan kesenjangan ekonomi yang semakin besar.
Kelompok yang tertinggal dalam perkembangan ini merasa tidak mendapatkan keuntungan dari perubahan sosial, yang mengakibatkan ketidakpuasan dan kecemburuan. Ketimpangan ini memperparah pandangan bahwa perubahan sosial tidak memberikan manfaat yang merata.
ADVERTISEMENT
Dalam banyak kasus, ketidakpuasan ini diterjemahkan sebagai resistensi terhadap setiap perubahan yang datang dari luar, baik dalam bentuk kebijakan ekonomi maupun sosial.

Sikap Melestarikan Tradisi sebagai Bentuk Penolakan

Ilustrasi sikap masyarakat yang menganggap perubahan sosial merusak keharmonisan. Pexels/Tom Whyte
Untuk melawan perubahan sosial yang dianggap merusak keharmonisan, sebagian masyarakat memilih untuk melestarikan tradisi mereka. Sikap ini muncul sebagai upaya mempertahankan identitas dan menjaga nilai-nilai budaya yang dianggap penting.
Tradisi dianggap sebagai sumber kekuatan yang menjaga masyarakat tetap harmonis di tengah berbagai tantangan perubahan sosial. Ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh tradisi dalam mempengaruhi sikap masyarakat terhadap perubahan sosial.
Penolakan terhadap modernisasi di beberapa daerah dapat dilihat dari perlawanan terhadap pembangunan infrastruktur atau kebijakan yang dianggap mengancam adat istiadat setempat.
Sikap masyarakat yang menganggap perubahan sosial merusak keharmonisan didasarkan pada ketakutan akan hilangnya identitas, kebersamaan, dan nilai-nilai yang telah lama dijaga.
ADVERTISEMENT
Meskipun perubahan sosial membawa banyak manfaat, ketidakmampuan sebagian masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan ini dapat memicu konflik dan ketidakpuasan.