Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Teknik Berhuma dan Keuntungannya di Bidang Pertanian
18 November 2024 18:56 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada masa bermukim dan berladang manusia praaksara bercocok tanam dengan teknik berhuma, yaitu dengan cara membersihkan hutan dan menanamnya. Setelah tanah tidak subur lagi, mereka akan pindah ke bagian hutan yang lain dan mengulang proses yang sama.
ADVERTISEMENT
Teknik berhuma, yang juga dikenal sebagai shifting cultivation. Teknik ini merupakan salah satu metode bercocok tanam tradisional yang telah dipraktikkan selama berabad-abad oleh masyarakat di berbagai belahan dunia.
Teknik shifting cultivation memiliki keuntungan dibandingkan dengan teknik bercocok tanam yang lain. Di Indonesia, praktik ini erat kaitannya dengan kehidupan komunitas adat yang mengandalkan hubungan harmonis dengan alam.
Teknik Berhuma dan Keuntungannya
Terdapat berbagai penjelasan dan keuntungan mengenai teknik berhuma. Berikut adalah penjelasan mengenai teknik berhuma dan keuntungannya berdasarkan situs cambridge dan fao.
Pada masa bermukim dan berladang manusia praaksara bercocok tanam dengan teknik berhuma yaitu dengan cara memanfaatkan sistem rotasi lahan. Teknik ini sangat mendukung keberlanjutan ekosistem.
Petani biasanya akan membuka hutan, menanam tanaman selama 1-2 tahun, kemudian membiarkan lahan tersebut kembali pulih dengan menanam vegetasi alami. Berikut adalah keuntungan teknik berhuma.
ADVERTISEMENT
1. Pemulihan Kesuburan Tanah
Masa bera memungkinkan tanah untuk pulih secara alami, sehingga meningkatkan kandungan bahan organik dan mengurangi erosi tanah. Vegetasi alami yang tumbuh kembali juga membantu memperbaiki struktur tanah dan mencegah degradasi​.
2. Keanekaragaman Hayati
Sistem ini mendukung keberlanjutan ekosistem hutan dengan menciptakan habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna. Pola bercocok tanam campuran sering digunakan, yang meningkatkan keanekaragaman genetik tanaman​.
3. Ketahanan Pangan Lokal
Teknik berhuma memungkinkan petani menanam berbagai jenis tanaman sesuai musim. Sistem ini sangat mendukung ketersediaan pangan bagi komunitas lokal, khususnya di daerah terpencil​.
4. Adaptasi pada Lingkungan Tropis
Berhuma cocok untuk wilayah dengan tanah tropis yang cepat kehilangan kesuburan. Metode ini menjadi alternatif yang lebih baik dibandingkan penggunaan pupuk kimia dalam skala besar di area tropis​.
5. Konservasi Tradisi Lokal
Sebagai praktik budaya yang diwariskan, berhuma juga melestarikan pengetahuan tradisional masyarakat adat mengenai pengelolaan lahan dan sumber daya alam​. Namun, teknik ini sering disalahpahami sebagai metode yang merusak hutan.
ADVERTISEMENT
Dengan pengelolaan yang benar, berhuma dapat menjadi sistem pertanian berkelanjutan. Teknik ini dapat mendukung ekosistem dan komunitas lokal jika dimanfaatkan dengan benar.
Pada masa bermukim dan berladang manusia praaksara bercocok tanam dengan teknik berhuma yaitu dengan cara rotasi lahan. Cara ini memiliki kelebihan yaitu pemulihan kesuburan tanah hingga konservasi tradisi lokal. (Fia)
Baca juga: Kain Tradisional Masyarakat Bugis yang Unik
Live Update